Ajari berjilbab
Oleh : M Azzam Al FatihBelakangan jilbab menjadi viral di media sosial lantaran seorang wanita bernama Nong Darol Mahmada mengatakan ada kekhawatiran dampak dari penbiasaan terhadap anak sejak usia dini untuk memakai jilbab. Menurutnya, akan berdampak eksklusif, merasa bahwa dirinya berbeda dengan lainnya. Selanjutnya, pernyataan Nong Darol Mahmada mendapat dukungan dari suaminya Guntur Romli, yang seorang politikus PSI. Guntur Romli menyatakan bahwa apa yang dikatakan istrinya sesuai kapasitasnya. Sebab dia pintar ngaji, mondok pesantren, bahkan orang tuannya pemilik dan pengasuh pondok pesantren. Seperti di lansir Gelora News tanggal 28 September 2020.Tentu pernyataan tersebut sangat bertolak belakang dari ajaran Islam. Islam mengajarkan agar setiap muslimah wajib menutup aurat secara sempurna. Sebab aurat wanita seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Yang mana menjadi identitas seorang wanita muslimah, agar dia mudah dikenali dan tidak diganggu orang lain.Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
yaaa ayyuhan-nabiyyu qul li`azwaajika wa banaatika wa nisaaa`il-mu`miniina yudniina 'alaihinna ming jalaabiibihinn, zaalika adnaaa ay yu'rofna fa laa yu`zaiin, wa kaanallohu ghofuuror rohiimaa"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)jika menutup aurat merupakan kewajiban bagi seorang muslimah, maka wajar jika orang tua membiasakan anak perempuannya untuk memakai jilbab. Agar kelak dewasa sudah terbiasa dan tinggal memahamkan akan kewajiban menutup aurat.Hal ini pun menjadi kewajiban orang tua, sebab tanggung jawab untuk mendidik dan menjaga fitrohnya. Agar di akhirat tidak terlepas dari tuntutan pertanggung jawaban. Selain itu, mendidik dan membiasakan memakai jilbab dalam rangka melaksanakan syariat dari Allah SWT untuk senantiasa menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.Allah SWT berfirman.
yaaa ayyuhallaziina aamanuu quuu angfusakum wa ahliikum naarow wa quuduhan-naasu wal-hijaarotu 'alaihaa malaaa`ikatun ghilaazhung syidaadul laa ya'shuunalloha maaa amarohum wa yaf'aluuna maa yu`maruun"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat )Rosulullah Saw, pun menegaskan prihal kewajiban seorang pemimpin yang dalam hal ini adalah pemimpin keluarga.Nabi Muhammad Saw bersabda,"Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tanggung jawabnya" ( Hadist Riwayat Ahmad, Al Bukhori, Al Muslim, dan At Tirmidzi dari Abu Umar)".Siapa yang tidak bangga tatkala anak - anak taat kepada Allah SWT. Yang bisa menjaga diri, yang Sholih - Sholihah, dan yang menutup aurat. Tentu dia menjadi pandangan yang sejuk di tengah keluarga dan menjadi teladan ditengah - tengah masyarakat.Siapa yang tidak berbangga, tatkala anak - anaknya menjadi peringan hisab diakhirat bahkan menjadi penolongnya. Tentu setiap orang tua sangat berharap demikian kecuali orang tua yang sudah sudah hilang imannya, yang tidak percaya adanya hari akhir, hisab, dan hari pembalasan. Orang tua yang telah menggadaikan agama dan menjual kenikmatan surga dengan dunia yang sesaat.Dan insya Allah kebanggaan akan terwujud tatkala dapat mewujudkan ketaatan kepada Allah SWT dengan sempurna. Wallahua'lam bishowwab
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَا جِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَا بِيْبِهِنَّ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰۤى اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
yaaa ayyuhan-nabiyyu qul li`azwaajika wa banaatika wa nisaaa`il-mu`miniina yudniina 'alaihinna ming jalaabiibihinn, zaalika adnaaa ay yu'rofna fa laa yu`zaiin, wa kaanallohu ghofuuror rohiimaa"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)jika menutup aurat merupakan kewajiban bagi seorang muslimah, maka wajar jika orang tua membiasakan anak perempuannya untuk memakai jilbab. Agar kelak dewasa sudah terbiasa dan tinggal memahamkan akan kewajiban menutup aurat.Hal ini pun menjadi kewajiban orang tua, sebab tanggung jawab untuk mendidik dan menjaga fitrohnya. Agar di akhirat tidak terlepas dari tuntutan pertanggung jawaban. Selain itu, mendidik dan membiasakan memakai jilbab dalam rangka melaksanakan syariat dari Allah SWT untuk senantiasa menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.Allah SWT berfirman.
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَ هْلِيْكُمْ نَا رًا وَّقُوْدُهَا النَّا سُ وَا لْحِجَا رَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَا ظٌ شِدَا دٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu quuu angfusakum wa ahliikum naarow wa quuduhan-naasu wal-hijaarotu 'alaihaa malaaa`ikatun ghilaazhung syidaadul laa ya'shuunalloha maaa amarohum wa yaf'aluuna maa yu`maruun"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat )Rosulullah Saw, pun menegaskan prihal kewajiban seorang pemimpin yang dalam hal ini adalah pemimpin keluarga.Nabi Muhammad Saw bersabda,"Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tanggung jawabnya" ( Hadist Riwayat Ahmad, Al Bukhori, Al Muslim, dan At Tirmidzi dari Abu Umar)".Siapa yang tidak bangga tatkala anak - anak taat kepada Allah SWT. Yang bisa menjaga diri, yang Sholih - Sholihah, dan yang menutup aurat. Tentu dia menjadi pandangan yang sejuk di tengah keluarga dan menjadi teladan ditengah - tengah masyarakat.Siapa yang tidak berbangga, tatkala anak - anaknya menjadi peringan hisab diakhirat bahkan menjadi penolongnya. Tentu setiap orang tua sangat berharap demikian kecuali orang tua yang sudah sudah hilang imannya, yang tidak percaya adanya hari akhir, hisab, dan hari pembalasan. Orang tua yang telah menggadaikan agama dan menjual kenikmatan surga dengan dunia yang sesaat.Dan insya Allah kebanggaan akan terwujud tatkala dapat mewujudkan ketaatan kepada Allah SWT dengan sempurna. Wallahua'lam bishowwab
COMMENTS