Berbeda dengan BuzzerRp, Influencer Khilafah terus beraksi. Jumlahnya sangat banyak baik di dunia nyata mau pun maya. In
Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)BuzzerRp sering diidentikan dengan pasukan yang disewa atau bayaran di media sosial untuk menviralkan isu tertentu. Sebagian buzzer disewa oleh kelompok kapitalis untuk memenangkan isu politik tertentu dengan bayaran yang mahal (iming-iming materi).BuzzerRp Menyerang kelompok oposisi dan juga para Pejuang Islam. Mereka tak pernah peduli yang penting juragannya senang. Mereka tak pro kebenaran karena hati nurani nya sudah ditutupi dengan kemewahan dunia.Harusnya para BuzzerRp peka terhadap kesulitan masyarakat. Buruh juga bagian dari masyarakat yang mencoba mencari nafkah dan berharap dari kerja kerasnya ekonomi negara bisa maju dan memperbesar devisa. Namun dengan adanya UU Omnibus Law (OL) Ciptaker membuat para buruh merasa terjepit. UU itu ditolak oleh mayoritas buruh. Ini artinya UU itu tak berpihak kepada rakyat kecil.Demo anti UU OL Ciptaker begitu menggema di dunia nyata. Namun, tak ada aksi serupa/demonstrasi yang mendukung UU zhalim itu. Ironisnya, UU zhalim itu tetap disahkan meski mendapatkan penolakan bertubi-tubi.Buruh tetap bertahan melawan karena penghidupannya terancam. Hidup semakin sulit dan biayanya pun semakin mahal. Sebelum ada UU itu saja, buruh hidup sudah pas-pasan, serba hemat. Setelah disahkan, UU itu diduga atau disinyalir hanya memberikan angin segar (baca: keuntungan besar) bagi para kapitalis kakap. Maka sangat disayangkan bila ada BuzzerRp yang menyebarkan opini sesat bahwa masyarakat mendukung berbagai kebijakan yang tidak pro rakyat.Harusnya para BuzzerRp menolak bayaran para kapitalis dan kemudian hanya menggaungkan ide Islam dalam mengatasi masalah perburuhan. Karena ide Islam pasti cocok dan dapat diterapkan dalam sengketa ini. Masyarakat memerlukan dukungan bukan serangan opini dari BuzzerRp.Berbeda dengan BuzzerRp, Influencer Khilafah terus beraksi. Jumlahnya sangat banyak baik di dunia nyata mau pun maya. Influencer Khilafah bukanlah orang yang gila materi. Mereka adalah orang-orang yang ikhlas menawarkan Islam sebagai solusi kehidupan.Mereka sadar bahwa menegakkan Sistem Islam (Khilafah) adalah kewajiban. Para influencer ini terbentuk secara alami karena ajaran Islam yang mereka pelajari telah mengkristal dalam kepribadiannya. Mereka berharap bisa mendapatkan ridho Allah SWT dan mengumpulkan pundi-pundi pahala dalam usaha dakwahnya.Telah banyak para Ulama, Akademisi, Mahasiswa, Ilmuwan, Artis yang bersuara untuk membina rakyat agar bisa menerapkan sistem Islam. Mereka sadar Khilafah bukan sekedar kewajiban atau ajaran agama. Khilafah adalah solusi untuk semua hal termasuk masalah perburuhan.Khilafah adalah milik umat yang sempat dihilangkan oleh penjajah kapitalis Barat. Maka mengembalikan Kekhilafahan adalah seperti mengembalikan barangnya yang dicuri. Ketika Khilafah tegak, buruh tak akan melakukan demonstrasi. Karena sistem Islam ini mampu mengatasi hajat majikan dan buruh sehingga tidak ada konflik kepentingan.Masalah perburuhan terjadi karena sistemnya adalah sistem kapitalis dimana buruh dikebiri agar biaya produksi bisa dihemat oleh kapitalis kakap. Inilah penjajahan di dunia buruh. Maka Khilafah akan menghapus itu semua dengan menetapkan sistem upah yang menguntungkan majikan dan buruh. Khilafah juga menjamin semua hak warga negara baik berupa akses pendidikan dan kesehatan gratis sehingga rakyat tidak lagi pusing dengan keperluan pribadi. Mereka cukup bersaing dalam bisnis halal dan berlomba-lomba memajukan ekonomi negaran. Semoga sistem itu benar-benar terwujud dalam waktu dekat ini. Aamiin ya Rabbal Aalamiin. []Bumi Allah SWT, 12 Oktober 2020#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamKeRomaAdalahTulisan
#SeranganPertamKeRomaAdalahTulisan
COMMENTS