Luhut Binsar Panjaitan
Oleh : Ahmad Khozinudin | Sastrawan Politik"Komitmen kita kepada investor juga sangat penting. Terutama pelaksanaan komitmen pemerintah kepada investor antara lain soal komitmen kenaikan tarif. Apa yang kita janjikan kepada investor harus dilaksanakan. Saya pikir kalau kontroversi yang kecil-kecil biarin aja lah, emang gue pikirin," [Luhut Binsar Pandjaitan, dalam sebuah acara virtual, Rabu, 9/9/2020].Saat Umat Islam menyampaikan aspirasi, tentang bagaimana syariah Islam mengelola kekayaan negeri ini, agar memberikan manfaat bagi rakyat dan maslahat bagi umat dan bangsa, umat Islam dituding intoleran. Katanya umat ini telah bersepakat, menginginkan Syariah Islam dianggap menyelisihi kesepakatan para pendiri bangsa.Sekarang, saat umat ini menyampaikan aspirasi merasa terzalimi dengan berbagai pungutan dan kenaikan tarif, lagi-lagi umat Islam diabaikan. Saat kampanye pemilu, umat Islam diminta terlibat dalam demokrasi untuk melegitimasi Kekuasaan.Setelah jadi pejabat, suara umat Islam tak dipedulikan. Bahkan, aktivitas mulia berupa dakwah Amar Ma'ruf nahi Munkar, Dakwah mengoreksi penguasa agar taat kepada Allah SWT, dituding BPIP sebagai 'ingin merebut kekuasaan' dengan dalih agama.Hari ini, kesombongan kekuasaan itu kembali dipertontonkan oleh seorang Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Luhut, Pemerintah bakal terus mendatangkan investor asing di Indonesia seiring upaya meningkatkan pembangunan Indonesia secara masif.Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi ini menyatakan, komitmen tersebut harus dijaga meskipun banyak yang menentang kebijakan Indonesia dalam meningkatkan investasi asing.Luhut begitu komitmen terhadap janji yang disampaikan kepada investor (baca : Penjajah) bahwa semua rencana harus dilaksanakan. Dia menganggap kritik atas rencana proyek pembangunan tol, khususnya rencana kenaikan tarif tol, sebagai kontroversi yang kecil. Dan dia bahkan mengunggah bahasa jumawa 'Emang Gue Pikirin?'.Luhut secara terbuka menyatakan diri sebagai pelayan investor asing. Pada saat yang sama, Luhut juga menyatakan tak akan ambil pusing, tak akan merespon berbagai kritikan, bahkan dia terbuka menyatakan tidak akan ambil pusing dengan mengatakan 'Emang Gue Pikirin?'.Dahulu, saat kampanye semua parpol termasuk Luhut menjanjikan akan mendengar keluhan dan aspirasi rakyat. Mereka, seolah akan menjadi pengayom dan pelindung rakyat.Setelah menjadi penguasa, mereka menggusur tanah semaunya. Tak lagi mendengar dan memperhatikan keluhan apalagi aspirasi rakyat. Mereka, semaunya atur negara, semaunya menaikan tarif tol, bea materai, TDL, dll. Seolah, Negara ini milik mereka saja.Kalau Luhut mau mengabdi pada investor, dan tak mau mendengarkan keluhan dan aspirasi rakyat, suka suka luhut saja lah. Kalau Luhut menganggap, Negara ini milik Luhut seorang, emang gue pikirin.Tapi jangan lagi berharap legitimasi dari Umat Islam. Jangan lagi mendatangi umat ini, dengan demokrasi yang dijajakan hanya untuk mencuri dukungan dan legitimasi Umat.Suka suka kami lah, terus berdakwah dan tak mau terlibat dalam demokrasi. Suka suka kalian lah berpesta pora diatas bangkai dan penderitaan Umat.Asal kalian tahu, InsyaAllah Daulah Khilafah ala Minhajin Nubuwah akan segera tegak. Hukum Allah SWT akan kembali berdaulat, memakmurkan bumi, dan menjadikan Umat Islam sebagai Khairu Ummah, memimpin peradaban dunia. Saat hari itu tiba, kemuliaan benar benar hanya milik Islam dan kaum muslimin. [].
COMMENTS