Disorientasi Ulama
Oleh : Ahmad Khozinudin |Sastrawan Politik
“Saat ini anak muda di berbagai pelosok Indonesia juga mulai mengenal artis K-Pop dan gemar menonton drama Korea. Maraknya budaya K-Pop diharapkan juga dapat menginspirasi munculnya kreatifitas anak muda Indonesia dalam berkreasi dan mengenalkan keragaman budaya Indonesia ke luar negeri.”[ Wapres Ma'ruf Amin].
Islam telah mengajarkan agar hanya menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman, dan meneladani Rasulullah SAW. Cukuplah berpegang pada Al Qur'an dan as Sunnah, maka selamat lah kehidupan manusia.Selain meneladani Rasulullah SAW, Islam juga telah mengajarkan untuk meneladani akhlak para sahabat Ridwanullahu Ajma'in. Rasulullah SAW sendiri bersabda, bahwa para sahabat ibarat bintang di langit. Kepada siapa saja manusia merujuk, pasti selamat.Entah apakah ini sudah akhir zaman, hingga petuah Rasulullah SAW diabaikan. Seorang, yang dahulu digelari ulama, kiyai haji, justru tak mengingatkan umat ini untuk mengikuti akhlak Rasulullah SAW dan para sahabat. Alih-alih menasehati umat, betapa pentingnya meneladani Rasulullah SAW dan Para Sahabat, orang ini justru mengajak umat ini untuk meneladani gaya hidup orang kafir, style para pemuda pemudi Kafir, yang tak pernah sholat, tak pernah bersentuhan air wadlu, selalu berhadats besar karena tak pernah mandi junub.Peradaban sampah, perilaku mengumbar aurat dan kehidupan hedonis, serba permisif dipromosikan untuk menjadi panutan. Entah inspirasi dan kreativitas apa yang dapat diharapkan.Inspirasi untuk maksiat ? Kreativitas dalam bermaksiat ? Dengan mengumbar aurat dan meliukkan tubuhnya dihadapan khalayak ? Membuat rusak moral dan akhlak.Budaya apa yang mau dijembatani ? Drama yang hanya berkisah tentang kecenderungan terhadap lawan jenis, perselingkuhan dan rusaknya bahtera rumah tangga. Tak ada yang bisa dibanggakan, namun ini justru yang dipromosikan.Jauh, sangat jauh, dengan legacy yang ditorehkan oleh para sahabat dan generasi terbaik Islam. Generasi Sa'ad bin Abi Waqas, Generasi Bilal bin Rabah, Generasi Thariq bin ziyad, Generasi Sholahuddin Al Ayyubi, hingga Generasi Al Fatih.Mungkin memang telah tanggal karakter keulamaannya. Hingga berbagai media, tak lagi memberi gelar 'KH' yang di idhofah kan dengan namanya, dalam menyajikan berita.Ulama semestinya mengajak umat ini kepada Islam, syariatnya, dan teladan kepada Nabinya. Bukan menyeru untuk meneladani drama Korea, budaya K Pop. Itu semua bukan Millah Rasulullah, itu semuanya sunnahnya Yahudi.Bencana, suatu bencana besar jika Ulama sudah mengganti seruan. Bukan lagi menyeru kepada Islam, malah menyeru kepada kekufuran.Bencana, sebuah bencana dahsyat bagi umat. Ulama itu semestinya pewaris nabi, bukan pewaris syariat Lee Min Ho. Semoga, kita diselamatkan dari bencana ditengah berbagai musibah yang mendera. [].
COMMENTS