Sa'ad bin Muadz, Pemimpin Bani Abdu Asyhal, sempat ingin mengusir Mush'ab bin Umair ra dari kota Madinah. Namun setelah berdiskusi, Sa'ad pun menikmat
Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)Yastrib, dulu kota Jahiliyah pada zaman Rasulullah SAW. Kota ini terkenal dengan perang saudara berdarah antara suku Aus dan Khajraj dari generasi ke generasi.Namun, siapa yang menyangka kota ini malah penghasil tokoh-tokoh pembela agama Islam. Pada saat semua Kabilah menolak dakwah Nabi Muhammad SAW, Para pemuka Yastrib malah memeluk Islam dan membaiat Rasulullah SAW sebagai Kepala Negara Daulah Islam yang pertama di dunia.Rasulullah SAW pernah mengirimkan duta besarnya, Mush'ab bin Umair ra ke Madinah (Nama Islam dari Kota Yastrib) untuk mendakwahkan Islam. Dakwah Mush'ab banyak diterima oleh masyarakat. Akan tetapi dakwah Beliau sempat ditentang oleh beberapa Tokoh pemimpin Umat di Kota Madinah.Misalnya Sa'ad bin Muadz, Pemimpin Bani Abdu Asyhal, sempat ingin mengusir Mush'ab bin Umair ra dari kota Madinah. Namun setelah berdiskusi, Sa'ad pun menikmati indahnya cahaya Islam. Dia masuk Islam dan berhasil mengIslamkan sukunya yakni Bani Abdu Asyhal.Ketika perang Khandaq, Sa'ad bin Muadz mati Syahid setelah terkena panah musuh pasukan Al Ahzab. Rasulullah SAW bersabda,
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan #JKDN1Muharram
اهتز عرش الرحمن لموت سعد بن معاذ
"Arsy Allah Ar Rahman bergetar karena wafatnya Sa'ad bin Muadz." (HR. Bukhari dan Muslim).Lalu bagaimana dengan dakwah Islam di Nusantara? Banyak teori tentang Sejarah masuknya Islam ke Nusantara tetapi mayoritasnya berkaitan dengan perdagangan.Walaupun kalau mau jujur dan menggunakan akal sehat, dakwah Islam sebenarnya dilakukan melalui pendekatan politis kepada para tokoh.Sulit ditemukan fakta masuk Islam secara besar-besaran masyarakat melalui aktivitas perdagangan. Pada zaman Rasulullah SAW, para Pemimpin Madinah termasuk Sa'ad bin Muadz masuk Islam dan memberikan kekuasaannya kepada Daulah Islam lewat aktivitas politik bukan perdagangan.Sehingga Daulah Islam pun bertumbuh kuat dan mampu membebaskan jazirah Arab. Sekali lagi lewat aktivitas dakwah politik.Raja pertama yang masuk Islam di Nusantara adalah Raja Sriwijaya Jambi. Masuk Islam dan bersurat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Ini terjadi politis bukan perdagangan.Setelah itu, mulai banyak bukti sejarah masuk Islamnya raja-raja di Nusantara. Dan mulai memuncak ketika Wali Songo dikirim oleh Khilafah Utsmani. Di sini bisa dilihat bahwa Wali Songo memiliki peran yang sama seperti Sahabat Mush'ab bin Umair ra yakni sebagai Ulama dan juga duta politik Islam negeri Khilafah yang mendakwahkan Islam ke raja-raja Nusantara.Ketika raja-raja ini masuk Islam, Wali Songo lebih leluasa lagi untuk mendakwahkan Islam kepada masyarakat luas. Karena Wali Songo mendapatkan perlindungan dakwah dari para Raja yang sudah masuk Islam. Fakta ini bisa diterima, sebab setiap daerah yang dimasuki dakwah Islam, para Raja atau Sultannya telah masuk Islam. Fakta ini juga terjadi di zaman pasca kemerdekaan. Di suatu daerah di Pulau Timor Prov. NTT, Raja Oeekam, yang bermarga Isu, menerima dakwah Islam. Hasilnya, ribuan rakyatnya masuk Islam. Teori Perdagangan menjadi tidak laku. Karena walaupun banyak pedagang Muslim berdagang toh tak mampu mengIslamkan banyak orang. Maka jika ingin dakwah Islam tersebar lagi lebih masif seperti dulu haruslah lewat aktivitas politik. Ada Ulama yang diutus seperti Mush'ab bin Umair ra dan Tokoh atau Pemimpin yang menerima dakwah Islam seperti Sa'ad bin Muadz ra. Dan ada juga satu Sistem Politik Besar, Khilafah Islam yang mampu mengontrol dakwah dari para Ulama sampai kepada penguasa-penguasa objek dakwah.Jika ini terjadi, maka peluang Islam diterima dalam skala mega bisa terulang kembali. Dengan izin Allah SWT. []Bumi Allah SWT, 16 Agustus 2020#DenganPenaMembelahDunia#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan #JKDN1Muharram
COMMENTS