Anda boleh dihina, tapi jangan menghina. Anda boleh diolok-olok, tapi jangan pernah mengolok-olok. Kita bisa dibenci, tapi jangan membenci
Oleh: Ustadz Felix Siauw
Anda boleh dihina, tapi jangan menghina. Anda boleh diolok-olok, tapi jangan pernah mengolok-olok. Kita bisa dibenci, tapi jangan membenci
Sebab di- dan me- itu berbeda. Me- itu dihisab sedang di- itu tidak dihisab. Kita tidak dihisab karena dihina, tapi kita akan dihisab ketika kita menghina
Apalagi masa sosial media, kita dihadapkan pada para anonim yang tak bertanggung jawab, dan yang punya nama tapi tidak punya akal
Tanpa lelah menghujat, tanpa henti mencela, komentar penuh kenegatifan sudah wajar, mengejek orang lain sudah jadi pengganti prestasi
Penelitian banyak menunjukkan, bagaimana komentar negatif ini banyak mempengaruhi emosi dan kecerdasan, merugikan bagi mental dan fisik kita
Karenanya abaikan saja bila ada yang berkomentar negatif, tak perlu repot menghadapinya, sebab itu justru merusak diri kita sendiri
Tahukah kita, setiap kata buruk yang kita tulis, mata kita terlebih dahulu yang membacanya, kita yang terpapar paling banyak terhadap kejelekannya
Sama dengan tiap kata jelek yang kita ucap, maka telinga kita yang lebih dekat dari telinga orang lain, kitalah yang memanen efek terburuk dari ucapan buruk
Maka Rasulullah, yang akhlaknya paling mulia mengajarkan kepada kita untuk tidak membalas caci maki, tak menghiraukan cela nista, itu tak berharga
Yang terhormat tak lekang sebab celaan, yang terhina takkan terangkat oleh pujian. Adalah iman dan aman salih, serta seberapa manfaat kita, itu yang utama
Balaslah dengan yang lebih baik. Doakan yang baik-baik, pandang dengan kasih, berikan senyum terindah. Kita ummat Nabi Muhammad, yang penuh cinta
COMMENTS