Antinus melalui akun facebooknya melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap Ulama Imam Besar Habib Rizieq, sangat rasis dengan menghina Arab, sangat asusila dengan lontarannya.
Sepertinya ini harus diramaikan agar menjadi contoh, masa iya Kepala Sekolah level becandanya bawa-bawa janda, burung dan habib raja selangkangan..
Minta maaf gak cukup, harus diberikan efek jera...
Antinus melalui akun facebooknya melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap Ulama Imam Besar Habib Rizieq, sangat rasis dengan menghina Arab, sangat asusila dengan lontarannya.
"Hati2 para janda, burung arab sangat ganas, gak peduli gelarnya habib tp soal selangkangan rajanya...," tulis Antinus di kolom komentar status fb akun Gilang Kazuya Shimura.
Warganet sontak menelusuri siapa itu Antinus.
Dan didapat data yang bersangkutan adalah Kepala Sekolah di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Setelah datanya terungkap dan dikontak melaui nomor WA-nya, Antinus lantas menghiba-hiba minta maaf dan minta damai.
"Mlm pak...sy skrg sdg komunikasi dg bbrp ustad ditempat sy tuk klarifikasi komentar sy di akun fb Gilang, sy mohon maaf sebesar besarnya, sy sebenar bercanda buat komen di fb mas gilang, krn statusnya yg ledekin org yg sdg demo...," kata Antinus.
"Sy atas nama pribadi memohon maaf sebesar2 nya pak atas ketelodoran sy dlm membalas status aqun gilang kazuya.. Skrg sy sdg berusaha menghubungi pihak bpk2 pengurus FPI Sumbar lewat ustad yg ada ditempat sy...ustad ini sepupu kandung sy pak.. Dlm keluarga sy kakak yg pertama itu Islam, adek bungsu sy Islam, jadi tdk ada kesengajaan menghina tokoh agama.. Sy sdg menuju abg sy yg ustad ini supaya bgmn cara bisa menghubungi bpk2 pengurus FPI Sumbar...," tulisnya.
Enak bener...
"Sudah sering kali penghinaan ditujukan kpd ulama kami. Selalu saja penyelesaiannya di atas materai. Setelah itu mereka bebas. Kali ini mungkin jabatan anda sebagai taruhannya pak," balas FPI.
[BERIKUT CAPTURE KRONOLOGI]
Berujung Minta Maaf dengan Materai Rp 6.000
Pernyataan maaf tertulis ini disampaikan Antinus dalam pertemuan yang digelar pada Kamis, 2 Juli 2020, oleh berbagai unsur yang dihadiri perwakilan MUI, Polres Mentawai, Kodim, Tokoh Agama Kristen Protestan, Kasbangpol, dll.
[beritaislam]
COMMENTS