Ideologi Islam Kapitalisme Komunisme
Komunisme-sosialisme meniadakan Sang Pencipta, Kapitalisme-liberalisme meniadakan Sang Pengatur, keduanya ideologi Sesat, buah dari Akal yg lemah.
Sedangkan Islam berasal dari wahyu, meyakini Allah sebagai Pencipta juga sebagai Pengatur, yang Aturan-aturanNya harus di pakai dalam kehidupan.
Orang komunis sejati, pasti ingin masyarakat diatur dengan paham komunis.
Orang liberal sejati, pasti ingin masyarakat diatur dengan paham liberal.
Orang Islam sejati, pasti ingin masyarakat diatur dengan agama Islam.
Jika ngaku komunis tapi ingin penerapan liberalisme, diragukan kekomunisannya.
JIka ngaku liberal tapi ingin penerapan komunisme, diragukan keliberalannya.
Jika ngaku Islam tapi ingin penerapan sekularisme (dan menolak penerapan Islam), diragukan keislamannya.
Baca Qs 4:65 , keimanan kepada Allah itu harus di wujudkan dengan Taat pada Syariah yang di bawa oleh Rosululloh.
Masing-masing ideologi punya cara untuk bagaimana mempertahankan dan menyebarkan ideologinya yaitu diemban oleh suatu negara , lalu melancarkan pengaruhnya lewat ekspansi penjajahan baik melalui jalur militer, ekonomi, dan politik.
Sebut saja dua kubu itu adalah Asing dan Aseng , Barat dan Timur , keduanya melancarkan serangan NEO kolonialisme dan Neo imperialisme ke Negara yang jadi sasaran jajahannya termasuk ke Negeri tercinta ini.
Nah untuk membebaskan dari pengaruh ini, tiada jalan lain selain berjuang untuk melawan kedua ideologi ini , yaitu dengan mencontoh bagaimana Rosululloh dan para sahabat yang tadinya jahiliyah bisa berubah menjadi mulia dengan Islam.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut BERIMAN dan BERTAQWA, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Qs. Al-A’raf: 96)
Inti taqwa adalah ketaatan dan sikap hati-hati. Taat untuk menjalankan segala perkara yang diperintah Allah SWT, serta taat untuk meninggalkan segala perkara yang dilarang oleh Allah SWT.
Segala perintah dan segala larangan maknanya tidak pilih-pilih dalam melaksanakan Aturan, Tidak beriman pada sebagian dan tidak ingkar pada sebagian Aturan dari Ilahi yaitu kitab Suci.
Juga memiliki sikap hati-hati, penuh khawatir, senantiasa awas, jangan sampai segala perbuatan yang kita lakukan atau kita tinggalkan akan menghantarkan kita kepada siksa Allah SWT.
Oleh karena itu, untuk menjadi Muslim yang bertaqwa jelas harus terikat pada syariah Allah SWT. Karena itu tidak ada ketaqwaan sejati, tanpa terikat pada seluruh syariat Allah SWT.
Namun, syariat Islam sendiri tidak akan bisa diterapkan secara totalitas (kaffah) tanpa melalui sistem Khilafah, karena Aturan sistem islam menyangkut tiga aspek, yaitu pribadi, jamaah (masyarakat) dan negara, ada fardhu A'in dan ada fardhu kifayah, kewajiban yang sifatnya individu dan ada kewajiban yang sifatnya kolektif.[]
COMMENTS