Demo RUU HIP Jakarta
Massa aksi 'Selamatkan NKRI dan Pancasila Dari Komunisme' yang menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) terus berdatangan ke depan gedung DPR RI, Jakarta.
Pantauan pukul 13.50 WIB, arus kendaraan yang melintas di Jalan Gatot Soebroto depan Gedung MPR/DPR RI ditutup karena banyaknya massa yang berdatangan.
Kendaraan menuju Slipi dialihkan menuju Gedung TVRI dan di bawah flyover dekat Gerbang Stadion Gelora Bung Karno.
Banyaknya peserta yang turun ke jalan ini membuat Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), Yusuf Martak terus mengimbau massa tetap menjaga jarak dan tidak melepas masker selama aksi.
"Masker jangan ditanggalkan, jangan dibuka ini demi kesehatan masing-masing pribadi anda dan kesehatan keluarga karena nantinya semua yang hadir di sini akan kembali ke rumahnya masing-masing," imbau Yusuf Martak menggunakan pengeras suara dari atas mobil komando, Rabu (24/5).
Selain itu, panitia yang tergabung di Aliansi Nasional Anti Pancasila (ANAK NKRI) terus berusaha mengatur dan mengimbau massa tetap menjaga jarak.
Namun demikian, karena banyaknya massa yang hadir, kerumunan pun tak terhindarkan dan tidak adanya jaga jarak antarmassa aksi.
Hingga saat ini, beberapa tokoh dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) masih melakukan aksi penyampaian pendapat menolak RUU HIP. [Gelora]
Pantauan pukul 13.50 WIB, arus kendaraan yang melintas di Jalan Gatot Soebroto depan Gedung MPR/DPR RI ditutup karena banyaknya massa yang berdatangan.
Kendaraan menuju Slipi dialihkan menuju Gedung TVRI dan di bawah flyover dekat Gerbang Stadion Gelora Bung Karno.
Banyaknya peserta yang turun ke jalan ini membuat Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), Yusuf Martak terus mengimbau massa tetap menjaga jarak dan tidak melepas masker selama aksi.
"Masker jangan ditanggalkan, jangan dibuka ini demi kesehatan masing-masing pribadi anda dan kesehatan keluarga karena nantinya semua yang hadir di sini akan kembali ke rumahnya masing-masing," imbau Yusuf Martak menggunakan pengeras suara dari atas mobil komando, Rabu (24/5).
Selain itu, panitia yang tergabung di Aliansi Nasional Anti Pancasila (ANAK NKRI) terus berusaha mengatur dan mengimbau massa tetap menjaga jarak.
Namun demikian, karena banyaknya massa yang hadir, kerumunan pun tak terhindarkan dan tidak adanya jaga jarak antarmassa aksi.
Hingga saat ini, beberapa tokoh dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) masih melakukan aksi penyampaian pendapat menolak RUU HIP. [Gelora]
COMMENTS