Dilansir dari situs liputan6.com bahwa Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud menerima kunjungan seorang rabi Yahudi Israel, Dav...
Dilansir dari situs liputan6.com bahwa
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud menerima kunjungan seorang rabi Yahudi Israel, David Rosen. Ia merupakan salah satu peserta yang ikut bersama delegasi Pusat Internasional Dialog Antaragama dan Antarbudaya (KAICIID Dialogue Center) Raja Abdullah bin Abdulaziz pada Kamis 20 Februari.
Meskipun acara tersebut diliput Saudi Press Agency, nama-nama peserta tidak terdaftar, dan hanya gambar yang dirilis. Demikian seperti dilansir dari Middle East Eye, Minggu (23/2/2020).
Pengumuman kehadiran rabi Israel tersebut bertemu dengan Raja Salman di Istana Kerajaan Arab Saudi, merupakan peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kerajaan.
Menanggapi peristiwa tersebut, Pengasuh BQTC, Baitul Qur'an Ta'lim Center, Ustadz H. Luthfi Hidayat dalam laman facebooknya menyatakan bahwa Apa pun alibi yang akan dikemukakan, ini adalah merupakan implementasi dari agenda Barat untuk "memaksakan" peradaban mereka pada umat Islam.
Sekaligus merupakan bukti kekalahan diplomasi politik. Karena tidak ada hal yang positif bagi Islam dan kaum Muslimin.
Kondisi hubungan politik Luar negeri seperti ini bisa jadi mengkonfirmasi posisi Kerajaan yang hanya menjadi kepanjangan tangan pelaksana agenda Asing.
Fakta ini menunjukkan betapa lemahnya Islam tanpa sistem Pemerintahan yang direkomendasikan oleh Baginda Rasulullah. Sistem Pemerintahan Khilafah Islamiyyah ala Manhaj Nubuwwah.
Yang akan melaksanakan Politik dalam dan luar negeri. Sehingga memiliki wibawa bagi Penguasa dan kebaikan bagi rakyat.
COMMENTS