Oleh : Nasrudin Joha Pilu, perih, meledak rasanya batin kami mendengar kabar kaum muslim India yang dibantai rezim Hindu Radikal. ...
Oleh : Nasrudin Joha
Pilu, perih, meledak rasanya batin kami mendengar kabar kaum muslim India yang dibantai rezim Hindu Radikal. Bergolak rasanya darah kami, ingin berangkat jihad fi Sabilillah untuk menolong saudara-saudara kami di India.
Saat saudara kami, muslim India dibantai, dizalimi, dunia bungkam. Semua lembaga HAM, mereka yang sok toleransi, mereka yang mengusung Islam moderat, tak secuilpun mengeluarkan kata pembelaan, apalagi tindakan pertolongan.
Yang lebih menyakitkan, sebagiannya justru menuding saudara kami muslim India yang radikal. Kami, umat muslim di negeri ini menjadi korban radikalisme tetapi juga dituduh sebagai pelakunya. Begitu pula yang dialami saudara kami di India.
Mereka, yang menuntut kesetaraan hak kewarganegaraan dituduh Radikal. Mereka yang menyuarakan nurani dan aspirasi, dibalas Persekusi dan pembantaian.
Sudah jelas saudara kami diserang, dibantai, media juga tetap berpihak pada pembantai dengan mereduksi fakta. Seluruh media koor membuat judul berita bentrokan antar umat beragama, bentrokan antara Muslim dan Hindu.
Kenapa tidak dibuat judul kelompok Hindu Radikal menyerang masjid ? Kenapa tidak dibuat judul teroris Hindu membantai kaum Muslim di masjid ?
Coba saja, jika yang dibakar kuil, jika yang dibakar Gereja, jika yang dibakar Wihara. Pasti, media kompak membuat judul berita "terorisme menyerang rumah beribadah". Setelah itu, framing opini massif menyudutkan umat Islam.
Sekali lagi wahai kaum muslimin, ingatlah sabda Rasulullah SAW yang mulia :
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللهُ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرُبَاتِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
_"Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lainnya. Tidak boleh mendhaliminya dan tidak boleh pula menyerahkan kepada orang yang hendak menyakitinya. Barangsiapa yang memperhatikan kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kebutuhannya. Barangsiapa yang melapangkan kesulitan seorang muslim, niscaya Allah akan melapangkan kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi kesalahan seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi kesalahannya kelak di hari kiamat”_
Lantas dimana kalian yang merasa pengikut Muhammad SAW ? Yang mengaku terikat dengan Al Qur'an dan as Sunnah ?
Kalian yang menyatakan perang terhadap Tahayul ? Bid'ah dan Churofat ? Kalian justru ridlo mengikuti sistem demokrasi yang Bid'ah, kalian justru memasarkan Tahayul 'Islam Moderat' yakni Islam yang mengambil sikap 'netral' padahal saudara muslim sudah jelas dizalimi ?
Kemana kalian yang mengklaim negeri ini telah menerapkan syariah, sementara kalian diam atas berbagai musibah dan penindasan terhadap Muslim India dan diberbagai belahan bumi lainnya.
Kemana kalian yang sok "washattan" yang mengklaim Islam Nusantara. Apakah kalian mencukupkan agama warisan dari kakek moyang kalian ? Apakah ruh jihad dari darah nasab yang mengalir darah ulama dan pejuang tidak mendidih mendengar kabar saudara Muslim di India dizalimi ?
Sejak saat ini, Nasrudin Joha menyatakan mengikat persaudaraan dengan siapapun yang membela saudara Muslim India. Nasjo juga menyatakan perang, kepada siapapun yang ikut memojokkan muslim India.
Nasjo dan kaum muslimin adalah satu tubuh, jika ada dari bagian tubuh tersakiti, maka seluruh tubuh akan meradang. Dan saat ini, Nasjo sedang meradang, Nasjo menantang siapapun yang berani menyalahkan muslim India yang terzalimi untuk bersuara. Nasjo akan kuliti hingga nampak tulang putihnya, agar umat mengetahui pengkhianatannya. [].
COMMENTS