© Doni Riw . Dulu, menyimak kisah Firaun, bagai melihat diorama berdinding kaca. Terlepas jauh dari kehidupan kita. Membayangkan, an...
© Doni Riw
.
Dulu, menyimak kisah Firaun, bagai melihat diorama berdinding kaca. Terlepas jauh dari kehidupan kita.
Membayangkan, andai hidup pada masanya, akan mudah menentukan ke mana kita berkubu.
Dulu, menyimak kisah Dajjal, bagai melihat aquarium bersekat kaca. Terlepas jauh dari dunia nyata.
Membayangkan, andai hidup pada masanya, akan mudah menentukan ke mana kita bersekutu.
Tapi siapa sangka, batas kaca itu ternyata tak ada. Kala dunia itu menyatu dengan dunia kita, tak mudah mendefinisikan benar salah.
Dunia Firaun & dunia Dajal sungguh bukan diorama. Tapi sekotak kandang yang kita turut berada di dalamnya.
Awalnya, mereka yang dahulu lolos dari kejaran Firaun, ternyata justru mengajak ruh sing pengejar. Menelusuri ribuan tahun guna menjemput raja kegelapan berikutnya; Dajjal.
Kearifannya dibawa, simbolnya turut serta. Siapa sang pewaris yang membawanya? Zionis & Freemason tentu saja.
Jika Firaun bersama dewa matahari amun ra, maka pewarisnya menggunakan simbol satu mata.
Jika Firaun menuhankan manusia, pewarisnya menuhankan hak asasi manusia.
Jika Firaun menolak keesaan Allah ta'ala. Pewarisnya menyeru jangan bawa agama dalam bernegara.
Mereka mempropagandakan agama cinta. Seolah indah tak terkira. Tetapi ternyata cinta pada hawa nafsu, bukan pada Allah ta'ala.
Untuk apa itu semua? Tak lain tak bukan. Untuk menjemput sang Al Masih Satu Mata.
Fitnahnya begitu lembut. Racunnya berasa madu. Tampak surga sejatinya neraka. Tampak pahala sesungguhnya dosa.
Sungguh tak mudah menentukan kemana kau kan berkubu. Kecuali kau hapuskan dulu hasad di qalbumu.
.
Jogja 31118
@doniriw
t.me/doniriw_channel
.
#firaun #dajjal #fremason #zionis #ham #firaunjemputdajjal #doniriw
COMMENTS