Dulu ketika ngisi salah satu kajian, pernah ditanya : Umat Islam ini, kenapa sepertinya selalu kalah dengan Yahudi? Yahudi bisa seenaknya m...
Dulu ketika ngisi salah satu kajian, pernah ditanya :
Umat Islam ini, kenapa sepertinya selalu kalah dengan Yahudi? Yahudi bisa seenaknya membantai umat Islam di Gaza. Kenapa umat Islam ini tidak berdaya? Padahal umat Islam ini banyak, ada lebih dari 50 negara. Dan Yahudi itu kecil. Kecil sekali. Kenapa kita bisa kalah? Padahal, sudah ada OKI, Liga Arab..
Ketika itu, saya katakan kepada jamaah tersebut, kira-kira begini:
Justru karena kita banyak itulah kita kalah. Umat Islam yang banyak ini memiliki banyak komando. Mereka bergerak sesuai komando yang datang kepada mereka. Padahal, pemilik komando (pemimpin negara) itu tidak semuanya berpihak pada Islam. Mereka justru banyak yang menjadi boneka kaum kafir, sekalipun agama mereka Islam. Seharusnya kita ini bersatu dalam satu komando dan satu kepemimpinan. Yaitu komando dari khalifah dan kepemimpinan dalam negara khilafah. Maka dengan sekali komando, pasukan kaum muslim akan bisa diarahkan untuk melibas Yahudi. Tetapi kita bisa melihat, saat ini ketika komando ini dipegang oleh banyak orang, jangankan yang jauh dari Gaza, yang dekat dengan Gaza pun tidak mau mengirimkan pasukan. Maka, umat Islam harus terus menerus menyuarakan tegaknya khilafah Islam. Mendukung perjuangannya, mengajak orang untuk mendukungnya, serta tidak menghalangi perjuangannya. Agar garis komando itu bisa beralih pada satu kepemimpinan. Insya Allah, itu akan menjadi jalan (thariq) untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umat, termasuk melenyapkan institusi Yahudi.
Adapun OKI dan Liga Arab, itu bukanlah tempat untuk mengalihkan puluhan komando menjadi satu komando. OKI dan Liga Arab itu bukan persatuan, bukan pula simbol persatuan. OKI dan Liga Arab itu tidak lebih dari tempat kumpul-kumpul. Tempat kumpulnya para pemilik komando negeri-negeri kaum muslim. Mereka cuma kumpul-kumpul, ngobrol, habis itu pulang. Paling banter, kecaman. Agar keras dikit, ngusir duta besar Israel. Tidak lebih. Pasukan, tetap di barak-barak militer. Itu pun tidak mungkin dilakukan serentak. Paling cuma beberapa negara saja. Kenapa tidak serentak? Ya itu tadi, karena mereka punya komando sendiri.
Begitulah. Kita lemah, justru karena kita banyak.. Wa'tashimu bi hablillahi jamii'an wa laa tafarraquu..
COMMENTS