One Piece One Solution
One Piece One Solution
By. Pompy Syaiful Fenomena menarik muncul beberapa hari terakhir, tmarak berkibar bendera hitam bergambar tengkorak bertopi jerami—simbol kelompok bajak laut Topi Jerami dari serial anime/manga populer, One Piece.
Sebagian mungkin melihatnya sekadar euforia fans. Tapi jika kita cermati lebih dalam, mungkinkah ini adalah bentuk satire sosial? Sebuah "pengibaran bendera" perlawanan dari generasi muda yang merasakan ada yang salah dengan "kemerdekaan" yang mereka nikmati saat ini?
1. Semangat One Piece: Pemberontakan Terhadap Kezaliman Sistemik
Kisah One Piece bukan sekadar petualangan mencari harta karun. Inti dari perjalanan Monkey D. Luffy adalah pencarian akan KEBEBASAN sejati. Musuh utamanya bukanlah bajak laut lain, melainkan Pemerintah Dunia (World Government) dan kaum Tenryuubito (Naga Langit).
Siapa mereka? Mereka adalah representasi puncak dari sistem yang zalim. Para Tenryuubito adalah segelintir elite yang menganggap diri mereka dewa, hidup dalam kemewahan tak terbatas di atas penderitaan rakyat biasa. Mereka menguasai segalanya, memonopoli kekuasaan, dan mempraktikkan konsentrasi kekayaan (tarakkuz ats-tsarwah) secara ekstrem.
Semangat perlawanan Luffy terhadap tirani inilah yang beresonansi kuat dengan banyak anak muda. Mereka melihat cermin realitas dalam kisah fiksi tersebut: ketidakadilan, hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas, dan kekayaan sumber daya alam yang hanya dinikmati segelintir elite, sementara rakyat banyak berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Kapitalisme Global: "Pemerintah Dunia" di Kehidupan Nyata
Kezaliman yang dilawan dalam One Piece sejatinya adalah gambaran sederhana dari apa yang dihasilkan oleh sistem Kapitalisme global saat ini :
- Distribusi yang Buruk: Kapitalisme mengajarkan bahwa masalah utama ekonomi adalah kelangkaan. Padahal, masalah sesungguhnya adalah
buruknya sistem distribusi (su'u at-tauzi'). Sumber daya alam melimpah, tapi aksesnya dikendalikan oleh segelintir pemilik modal.
- Harga sebagai Pengendali Tunggal: Dalam sistem kapitalis, harga menjadi satu-satunya pengendali distribusi. Akibatnya, siapa yang tak punya uang, tak akan bisa mengakses kebutuhan pokok, sekalipun barangnya melimpah. Prinsipnya "ada uang, ada barang".
- Mendorong Monopoli (Ihtikar): Sistem yang berbasis kebebasan kepemilikan mutlak ini secara inheren mendorong praktik monopoli dan penguasaan sumber daya vital oleh swasta/korporasi raksasa. Mereka inilah "Tenryuubito" modern.
Generasi muda merasakan ini. Mereka melihat sulitnya mencari kerja, harga kebutuhan pokok yang terus naik, dan kesenjangan sosial yang makin lebar. Maka, mengibarkan bendera Topi Jerami menjadi simbol perlawanan terhadap sistem yang mereka rasa menindas ini.
3. One Piece, One Solution: ISLAM
Semangat perlawanan itu fitrah. Tapi semangat saja tidak cukup, ia butuh solusi yang benar dan fundamental. Solusi itu bukanlah utopia fiksi di ujung Grand Line, bukan pula sosialisme yang juga terbukti gagal. Solusi hakiki itu adalah Islam.
Mengapa? Karena Islam datang dengan sistem ekonomi yang secara diametral berbeda dan dirancang untuk menciptakan keadilan, bukan hanya pertumbuhan.
Tujuan Utama: Jaminan Kebutuhan Pokok SETIAP Individu. Politik ekonomi Islam memiliki tujuan utama menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan) bagi SETIAP individu rakyat (Muslim maupun non-Muslim). Ini adalah jaminan, bukan sekadar harapan.
Mekanisme Anti-"Tenryuubito":
Kepemilikan Umum (Milkiyyah 'Ammah): Sumber daya alam vital seperti tambang, minyak, gas, dan hutan adalah milik seluruh rakyat. Negara wajib mengelolanya untuk kemakmuran bersama, HARAM diserahkan ke swasta/asing. Ini memotong akar monopoli.
Larangan Riba & Penimbunan (Ihtikar): Islam secara tegas melarang praktik riba yang mencekik dan penimbunan barang yang menyengsarakan rakyat.
Peran Baitul Mal: Negara, melalui Baitul Mal, menjadi jaring pengaman terakhir yang menjamin tidak ada satu pun rakyat yang kelaparan atau tidak punya tempat tinggal.
Kesimpulan
Fenomena bendera One Piece adalah sinyal kuat. Ada kerinduan akan keadilan dan perlawanan terhadap sistem yang menindas. Semangat ini harus disambut dan diarahkan pada solusi yang benar.
Solusi sejati atas kezaliman Kapitalisme tidak akan kita temukan di Raftel, tapi dalam sistem sempurna yang diturunkan oleh Allah SWT. Saatnya kita tidak hanya mengibarkan bendera simbol, tapi mulai mengkaji dan memperjuangkan solusi hakiki: penerapan syariat Islam secara kaffah.
#OnePiece #HUTRI #Kemerdekaan #Kapitalisme #EkonomiIslam #IslamKaffah #SolusiIslam #KritikSosial #GenerasiMuda #Luffy #TopiJerami

COMMENTS