Dimanakah Empati para Penguasa Kaum Muslimin?

Dimanakah Empati para Penguasa Kaum Muslimin?

Dimanakah Empati para Penguasa Kaum Muslimin?

Dimanakah Empati para Penguasa Kaum Muslimin?

Oleh : Reka Putri Aslama

Hingga kini Palestina masih dan terus dibombamdir oleh Zionis laknatullah. Orang tua, anak-anak, bahkan bayi-bayi merah yang tak memiliki dosa pun mereka turut menjadi korban kekejaman Zionis.

Zionis pun sengaja menjadikan kaum muslimin Palestina kelaparan, agar menjadi senjata untuk membunuh secara perlahan-lahan.

Bahkan ditengah suasana hari raya sekalipun, tak menghentikan Zionis dalam melancarkan serangannya terhadap Palestina.

Hal ini karena pada hari kedua Idul Adha kafir Zionis melakukan serangan udara dan tembakan militer di wilayah selatan Jalur Gaza, terutama di daerah Khan Younis dan Rafah.

Akibat insiden ini, sebanyak 12 orang, termasuk empat anggota dari satu keluarga meninggal dunia dan lebih dari 40 orang lainnya mengalami luka-luka setelah pasukan Israel menyerang tenda-tenda pengungsi yang berada di wilayah barat Khan Younis. (beritasatu.com/07-06-2025)

Sangat menyedihkan, ditengah kaum muslimin diseluruh dunia sedang merayakan hari raya Idul Adha yg Agung. Namun kaum muslimin di Palestina mereka harus merayakan hari raya ditengah suasana tegang, kesedihan, ketakutan dan reruntuhan bangunan.

Palestina dan Rasa Kemanusiaan

Kaum muslimin, mereka seharusnya menjadi garda terdepan saat orang-orang Palestina dibombardir. Mirisnya, hari ini bahkan kaum muslimin hidup tersekat-sekat dibawah paham nasionalisme. Sehingga kaum muslimin hanya bisa mendo'akan, memberi bantuan yang sesungguhnya itu bukanlah solusi yg nyata dalam membebaskan Palestina.

Lalu bagaimana dengan para penguasa negeri-negeri muslim? Mereka hanya bisa beretorika tanpa dibarengi dengan aksi nyata. Di depan, mereka seolah mendukung Palestina, di belakang, justru mereka berjabat tangan dengan para penguasa kafir Zionis pendukung genosida.

Padahal mereka bisa saja bersatu, lalu mengirimkan pasukan untuk mengusir para penjajah. Namun lagi-lagi, mereka justru tunduk pada permainan kaum kafir Zionis bahkan mereka ikut menggaungkan solusi dua negara yang nyata-nyata merupakan pengkhianatan terhadap muslim Palestina.

Mereka diam meski rasa kemanusiaan terkoyak. Padahal rasa itu adalah rasa fitrah bagi manusia untuk menolong sesamanya. Rasulullah mengumpamakan orang mukmin bagai satu tubuh.

Dari Nu’man bin Basyir dia berkata: Rasulullah saw. Bersabda, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (karena merasakan sakit). (HR. Bukhari dan Muslim).

Begitulah seharusnya yang terjadi pada kaum muslimin. Seharusnya kita ikut merasakan kesedihan kaum muslim Palestina, sehingga membuat ghiroh kemanusiaan membuncah dan menjadikan kaum muslim diluar Palestina terus mengupayakan solusi nyata dalam membebaskan saudara mereka disana.

Namun rasa kemanusiaan itu kini telah mati, hal ini sesungguhnya merupakan buah dari sistem Kapitalisme yang mengangungkan nilai materi. Sistem ini juga menjadikan orang-orang hidup masing-masing tanpa ada rasa kepedulian terhadap sesama. Hal ini persis yang terjadi pada jiwa-jiwa kaum muslimin hari ini.

Palestina Butuh Solusi Hakiki

Kekejaman yang begitu rupa tak mengusik Nurani para pemimpin muslim. Nasionalisme yang lahir dari Barat pun menghalangi untuk bersikap adil pada muslim Palestina.

Untuk itu, perlu adanya solusi Hakiki dalam menuntaskan genosida terhadap muslim Palestina. Karena nyatanya, tak ada seorang pun dari penguasa negeri muslim yang membebaskan dengan kekuatan senjata, meski para ulama telah menyerukan jihad apalagi justru mereka bergandengan tangan penjajah Yahudi.

Namun, meskipun seruan jihad terus digaungkan, pelaksanaan jihad hanya bisa terwujud oleh negara khilafah. Oleh karena itu, umat semestinya berjuang untuk menegakkan khilafah karena tegaknya khilafah tidak mungkin terwujud ketika umat masih hidup dalam naungan kapitalisme sekulerisme.

Upaya menegakkan khilafah membutuhkan kepemimpinan jamaah dakwah ideologis yang konsisten menyerukan tegaknya khilafah. Jamaah ini yang akan membangun kesadaran umat dan menunjukkan jalan kemuliaan bagi umat.

Umat seharusnya menjawab seruan jamaah dakwah ini dan berjuang bersama-sama dalam menjemput pertolongan Allah untuk menyegerakan kebebasan Palestina dari cengkraman Penjajah.

Wallahu a'lam bishshowaab..

COMMENTS

Name

afkar,6,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,52,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,2,bencana,25,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Dunia Islam,2,Editorial,5,Ekonomi,203,fikrah,8,Fiqih,18,fokus,3,Geopolitik,18,gerakan,5,Hukum,95,ibroh,17,Ideologi,72,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,54,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,89,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,292,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,52,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,18,Musibah,4,Muslimah,91,Nafsiyah,9,Naratif Reflektif,1,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3746,opini islam,91,Opini Netizen,2,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,5,Pemberdayaan,1,pemikiran,22,Pendidikan,131,Peradaban,1,Peristiwa,19,pertahanan,1,pertanian,2,politik,328,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,Press Release,1,propaganda,5,Ramadhan,6,Redaksi,3,remaja,14,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,Sistem Islam,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,78,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,47,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,35,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,8,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Dimanakah Empati para Penguasa Kaum Muslimin?
Dimanakah Empati para Penguasa Kaum Muslimin?
Dimanakah Empati para Penguasa Kaum Muslimin?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnC0bT5AyZsa_If5wat-DlX8N2kNayObJw69A18OKLSpTnKCK_ZYLP9hdXJ5mIw4cSepJBiJL7v1fw0XwYXunjpf7GQiTwkvlN7wx3L-pWMTl_C5VElc8UZD5ocgVufHFDSxNbm57-bL3Ksj8a08wpLH-uqNRw-TokfQWRXp_PTuCMdSXxNoRRFXWjgA4/w640-h640/Picsart_25-06-17_00-08-18-385.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnC0bT5AyZsa_If5wat-DlX8N2kNayObJw69A18OKLSpTnKCK_ZYLP9hdXJ5mIw4cSepJBiJL7v1fw0XwYXunjpf7GQiTwkvlN7wx3L-pWMTl_C5VElc8UZD5ocgVufHFDSxNbm57-bL3Ksj8a08wpLH-uqNRw-TokfQWRXp_PTuCMdSXxNoRRFXWjgA4/s72-w640-c-h640/Picsart_25-06-17_00-08-18-385.jpg
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2025/06/dimanakah-empati-para-penguasa-kaum.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2025/06/dimanakah-empati-para-penguasa-kaum.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy