Saatnya Menggalang Kekuatan Global Untuk Membebaskan Palestina
Saatnya Menggalang Kekuatan Global Untuk Membebaskan Palestina
Oleh: Murni Supirman
Penderitaan warga Palestina khususnya di Gaza belum juga berakhir. Selain pasokan listrik dan air yang terbatas, kelaparan pun mulai menghantui di setiap sudut kota yang tak lagi utuh akibat serangan bertubi-tubi yang dilakukan kaum zionis yahudi. Akibat krisis pangan yang melanda di negeri itu, banyak warga Palestina mulai memakan daging kura-kura untuk memenuhi kebutuhan protein mereka.
Dilansir dari CNN. Indonesia; Salah satu warga Gaza Majida Qanan mengatakan, anak-anak di Gaza bahkan harus dibujuk agar mau memakan daging kura-kura tersebut untuk sekedar mengganjal perut mereka sebab tak ada lagi makanan yang bisa mereka makan. (CNN.indonesia)
Mengutip dari The Peninsula, Minggu, 20 April 2025, WFP sebagai lembaga Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keprihatinan mendalam atas penurunan tajam stok pangan, dengan memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di ambang bencana kemanusiaan. (Anadolu Agency)
Dalam serangkaian pernyataan yang dirilis selama beberapa jam terakhir, WFP membunyikan alarm atas meningkatnya bahaya bagi ratusan ribu penduduk Gaza. Bahkan menurut WFP ada dua juta warga Gaza bergantung sepenuhnya pada bantuan kemanusiaan. (metrotvnews.com)
Sementara itu, penjajah Zionis justru makin hari makin brutal, mereka berbuat di luar batas kemanusiaan bahkan meski dunia mengecam, mereka seakan tuli dan buta tak menghiraukan.
Di sisi lain, para penguasa muslim hanya mencukupkan diri dengan kecaman tanpa ada aksi nyata meski umat Islam hari ini sudah mulai menyerukan jihad sebagai solusi. Tapi penguasa muslim tetap diam membisu.
Sungguh pengkhiatan yang terpampang nyata. Dikhianati saudara sendiri ternyata jauh lebih menyakitkan. Begitulah kira-kira yang dirasakan oleh saudara kita di Palestina hingga banyak di antara kaum muslim di sana lebih memilih meminta bantuan dan solusi dari non muslim ketimbang meminta bantuan dari negeri muslim.
Allah memerintahkan umat Islam untuk memberi pertolongan pada saudaranya sesama muslim. Allah juga menyatakan umat muslim adalah bersaudara. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda bahwa umat Islam adalah satu tubuh. Oleh karena itu wajib bagi kaum muslim dimana pun berada untuk menolong saudaranya. Sayangnya ikatan nasionalisme ditubuh kaum muslim telah merenggut hak saudara kita di Palestina.
Selama umat masih terikat pada nasionalisme warisan penjajah, mereka tidak akan pernah benar-benar bersatu dan jihad pun tidak akan pernah digerakkan. Oleh sebab itu, umat Islam harus mencampakkan nasionalisme dan menyadari bahwa penjajahan hanya bisa dihentikan dengan persatuan umat dalam satu kepemimpinan global, yakni dibawa satu kepemimpinan Khilafah yang akan menjadi perisai umat.
Umat wajib menyeru semua muslim di seluruh dunia dengan seruan yang sama. Umat harus terus mengingatkan akan persatuan umat dan kewajiban menolong mereka. Umat harus bergerak menuntut penguasa muslim melaksanakan kewajiban menolong Palestina dengan melaksanakan jihad dan menegakkan Khilafah.
Palestina membutuhkan persatuan global kaum muslim dimana gerak umat harus ada yang memimpin agar terarah. Umat butuh pemimpin dalam dakwah yakni dakwah jamaah yang ideologis yang menyerukan jihad dan tegaknya khilafah. Para pengemban dakwah harus terus bergerak dengan mengerahkan seluruh kemampuannya agar persatuan umat segera terwujud dan berjuang bersama menegakkan Khilafah agar persoalan umat termasuk Palestina dan negeri-negeri muslim yang terjajah segera terselesaikan dan kehidupan Islam dapat dilangsungkan kembali seperti di masa kejayaannya dulu. Wallahu'alam
COMMENTS