Khilafah adalah Perisai Umat
Gaza Terluka, Umat Islam Butuh Perisai
Oleh ; Nabia
Penderitaan Muslim di Gaza belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Sejak militer zionis melanjutkan serangan brutalnya pada 18 Maret 2025, lebih dari 1.500 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia, termasuk tenaga medis, jurnalis, dan relawan. Genosida ini terus berlanjut bahkan saat bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. (kompas.tv, 11/04/24).
Blokade total terhadap jalur masuk bantuan kemanusiaan membuat sekitar 2,4 juta penduduk Gaza terancam kelaparan dan kekurangan akses medis. Fasilitas kesehatan yang ada pun banyak yang hancur akibat agresi sebelumnya, menyulitkan penanganan korban luka dan sakit. Sementara itu, para penguasa di negara-negara Muslim memilih diam. Mereka bahkan menutup pintu perbatasan dan membiarkan wilayahnya digunakan untuk mendukung militer zionis secara tidak langsung, melalui jalur perdagangan dan logistik.
Peperangan di Palestina ini terjadi karena konflik panjang yang berakar pada perebutan tanah dan hak atas wilayah yang sama oleh dua pihak: rakyat Palestina dan negara Israel. Sejak pendirian Israel pada tahun 1948, jutaan warga Palestina terusir dari tanah mereka (baca: tanah kaum muslim), dan wilayah Palestina secara bertahap dikuasai oleh Israel, terutama melalui pendudukan wilayah Tepi Barat dan pengepungan Jalur Gaza. Serangan, blokade, serta kebijakan diskriminatif yang dijalankan Israel membuat ketegangan terus meningkat dan meletus menjadi kekerasan berulang.
Israel, dalam konflik ini, memiliki kepentingan strategis, politik, dan ideologis. Di balik alasan keamanan, Israel berupaya menguasai seluruh wilayah bersejarah Palestina, memperluas pemukiman Yahudi, dan menghapus identitas serta hak-hak rakyat Palestina. Sementara itu, Amerika Serikat mendukung Israel secara militer dan politik karena kepentingan geopolitik di Timur Tengah, pengaruh lobi pro-Israel yang kuat di dalam negeri, serta karena kesamaan ideologi dan aliansi strategis.
Tujuan akhir Israel dan Amerika bukan hanya soal wilayah, tetapi juga kontrol atas kekuatan politik dan ekonomi regional. Palestina menjadi korban dari ambisi kekuasaan dan pengaruh global. Di sisi lain, rakyat Palestina terus berjuang mempertahankan hak mereka atas tanah, kemerdekaan, dan martabat kemanusiaan.
Wajib Dibela
Setiap Muslim wajib menunjukkan kepedulian dan membela penderitaan yang dialami saudara seiman, termasuk saudara-saudara kita di Gaza. Rasulullah saw. bersabda:
Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri (HR al-Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa kecintaan kepada sesama Muslim adalah tanda dari kesempurnaan iman. Seorang Muslim tidak boleh bersikap masa bodoh terhadap kondisi saudara seiman yang sedang tertimpa musibah. Mereka satu tubuh, satu hati, satu rasa. Demikian seperti yang disabdakan Rasulullah saw.: Perumpamaan kaum Mukmin itu dalam hal saling mengasihi, mencintai dan menyayangi-bagaikan satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan demam (turut merasakan sakitnya) (HR al-Bukhari dan Muslim).
Apakah mungkin seseorang membiarkan bagian tubuhnya yang terluka tanpa peduli? Tentu tidak. Ia pasti akan segera mengobatinya. Demikian pula seharusnya kaum Muslim bersikap terhadap penderitaan saudara-saudaranya. Tidak boleh ada yang mengabaikan penderitaan kaum Muslim, termasuk mereka yang kini sedang berjuang di Gaza. Karena itu, setiap Muslim harus menunjukkan kepeduliannya kepada saudara seiman di Gaza. Entah dengan harta, tenaga, dakwah, atau setidaknya doa yang tulus agar mereka diberi pertolongan oleh Allah SWT. Termasuk juga doa kehancuran untuk zionis Yahudi dan sekutunya.
Seruan Jihad
Sekjen Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Ali al-Qaradaghi menyerukan negara-negara Muslim untuk segera bertindak secara militer, ekonomi, dan politik demi menghentikan genosida di Gaza, serta mengecam keras sikap diam para penguasa Muslim yang dianggap sebagai bentuk pengkhianatan. Dalam Islam, jihad menjadi kewajiban ketika kaum Muslim diserang, namun para pemimpin justru pasif dan mendukung musuh. Ini mencerminkan adanya konspirasi dengan penjajah. Umat diingatkan agar tidak tertipu retorika dan menuntut perlunya kepemimpinan global yang melindungi mereka. Solusi hakiki adalah tegaknya Khilafah Islamiyah yang dapat menyatukan kekuatan umat dan membebaskan Palestina.
Wallahu a'lam bishowab
COMMENTS