Gaza Jihad Khilafah
Gaza Kelaparan, Jihad Dan Khilafah Solusi Mendesak
Oleh : Elsa Nurraeni
Program Pangan Dunia (World Food Program/WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (25/4) mengatakan, WFP akan mengirimkan stok makanan yang tersisa ke dapur-dapur makanan siap saji di Jalur Gaza. Dapur-dapur ini diperkirakan akan kehabisan makanan dalam beberapa hari ke depan, karena sejak 2 Maret Israel telah menutup pintu penyeberangan ke Gaza sehingga bantuan makanan, medis, dan bantuan kemanusiaan tidak bisa masuk, sehingga memperparah bencana kemanusiaan. Kini dapur umum telah menjadi satu-satunya sumber bantuan makanan yang konsisten bagi orang-orang di Gaza selama berpekan-pekan. Walaupun hanya menjangkau separuh populasi dengan hanya 25 persen dari kebutuhan makanan sehari-hari, mereka telah memberikan harapan hidup yang sangat penting. (ANTARA, 25/4/2025).
Penduduk Gaza kini bergantung pada dapur amal yang hanya dapat menyediakan satu juta makanan sehari untuk penduduk Gaza yang lebih dari dua juta penduduk. Makanan tersebut sebagian besar terdiri dari nasi dan pasta tanpa sayuran segar atau daging. Di pasar satu-satunya tempat lain untuk menemukan makanan kini harganya melonjak dan persediaan kurang bahkan makanan segar hampir tidak ada. Warga Palestina pun mulai memakan daging kura-kura untuk memenuhi kebutuhan protein, imbas krisis makanan akibat pengepungan Genosida yang dilakukan Zionis. Air juga semakin langka, warga Palestina harus mengantre panjang untuk mengisi jeriken dari truk.
Ironis, kondisi Gaza yang semakin mengerikan ini seharusnya semakin menggerakkan umat muslim terutama para penguasa di negeri-negeri muslim untuk segera membantu dan mengerahkan tentara pasukannya. Para penguasa muslim sibuk menyelamatkan diri mereka sendiri dari kebijakan penguasa Barat, mereka hanya berkutat pada dukungan dan mengusulkan perlawanan penjajahan dengan diplomasi, solusi dua Negara, boikot, ataupun donasi, sebuah keputusan yang disukai Barat tapi dibenci syariat. Sungguh wahn menyelimuti para penguasa muslim, inilah bukti penerapan sistem kapitalisme- sekuler yang hanya mencari keuntungan saja, tidak peduli akan nasib kaum Muslim di Gaza. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “... Allah menghilangkan rasa takut di hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian penyakit Wahn.
Kemudian seseorang bertanya, ”Apa itu Wahn?” Rasulullah saw berkata, ”Cinta dunia dan takut mati.” ( HR Abu Dawud dan Ahmad). Penyakit cinta dunia itu ditampakkan secara nyata oleh para penguasa negeri-negeri muslim, yang membuat kaum muslim hari ini lemah dan terjajah. Mereka cinta dunia, takut mati, tunduk pada Barat, dan abai terhadap sistem negara warisan Nabi saw.
Umat Islam mestinya segera melepaskan ikatan pada penguasa buruk seperti ini dan segera mengangkat seorang khalifah yang siap mengomando mereka untuk berjihad melawan penjajah, hanya Khilafah yang mampu mengeluarkan kaum Muslim di seluruh Dunia dari penjajahan, keterpurukan ekonomi, kebodohan, kelaparan dan penderitaan-penderitaan lainnya. Sepanjang sejarah di bawah naungan Khilafah, Palestina dijaga dengan jiwa dan darah kaum Muslimin. Umat Islam harus mengingat sebagaimana dulu perjuangan Rasulullah saw. menghadapi Yahudi maupun perang Hittin. Allah swt. memerintahkan kepada kaum Muslimin untuk melawan penjajahan dengan Jihad fii sabilillah, firman-Nya, yang artinya “ _Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.(TQS Al-Baqarah(2):190).
Maka sudah saatnya umat Islam memulihkan kedaulatan, kehendak dan keputusan politiknya di bawah naungan Khilafah. Umat Islam bisa menghilangkan penghalang persatuan, melepaskan rantai yang membelenggu umat dan menerapkan syariat Islam. Umat membutuhkan kelompok dakwah Islam ideologis yang melakukan penyadaran dan pembinaan terhadap umat, berjuang bersama menegakkan Khilafah berdasarkan metode Rasulullah saw. sebagai solusi tuntas atas persoalan Palestina dan juga persoalan-persoalan lainnya.
Wallahu alam bishshawab.
COMMENTS