Penderitaan Penduduk Gaza
Penderitaan Gaza Belum Berakhir
Oleh: Ema
Jalur Gaza secara resmi telah memasuki tahap awal dimana gencatan senjata berakhir dengan penghianatan kelaparan akibat pembatasan ketat Israel terhadap bantuan kemanusiaan. Ismail Thawabteh, kepala media di Gaza menyatakan bahwa hampir dua juta penduduk di wilayah tersebut telah kehilangan akses ketahanan pangan secara total akibat pemblokadean. Palestina menghadapi bencana kemanusian yang bertubi-tubi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dari pengusiran, pencaplokkan tanah, penghancuran rumah penduduk dan sarana publik, kelaparan hingga pembantaian.
Gaza diambang kehancuran sejak serangan udara Israel secara keseluruhan sejak oktober 2023 lebih dari 50,000 warga Palestina mayoritas perempuan dan anak-anak dilaporkan tewas sementara lebih 112.000 lainnya mengalami luka-luka akibat operasi militer Israel di Gaza. Kita menyaksikan realitas pahit dimana seluruh keluarga di Gaza dimusnahkan, masa depan anak-anak terkubur dibawah reruntuhan rumah dan sejarah hitam baru tertulis dalam catatan kejahatan yang tidak pernah terlupakan. Angka-angka ini cukup membuktikan adanya pembunuhan sistematis dan sengaja terhadap penduduk Palestina. Kami mengutuk sekeras-kerasnya yang dilakukan pendudukan Israel terhadap anak-anak warga sipil rakyat Palestina selama perang pemusnahan masal ini.
Selanjutnya dengan sikap diam internasiaonal yang memalukan dan kegagalan untuk meminta pertanggungjawaban pedudukan merupakan bentuk keterlibatan nyata dalam kejahatan genosida yang terjadi dihadapan dunia. Sejarah kemanusiaan tidak akan memaafkan sikap diam dunia sebagaimana jiwa-jiwa anak yang gugur sebagai syuhada tidak memaafkan. Dan darah mereka telah membersihkan aib para penghianat. Disisi lain para penguasa Muslim tetap hanya mencukupkan diri dengan kecaman tanpa aksi yang nyata. Bahkan meski umat Islam hari ini sudah mulai menyerukan jihad sebagai solusi.
Allah memerintahkan umat Islam untuk memberikan pertolongan pada saudara sesama Muslim. Allah SWT menyatakan bahwa umat Islam bersaudara, Rasulullah SAW pun pernah bersabda bahwa umat Islam itu satu tubuh. Tetapi, selama umat Islam masih terikat pada nasioanlisme mereka tidak akan pernah merasakan hakikat satu tubuh dan bersatu serta jihad pun tidak akan pernah digerakkan. Maka umat Islam harus mencampakan nasionalisme, menyadari bahwa penjajahan hanya dapat dihentikan dengan persatuan umat Islam dalam satu kepemimpinan global yaitu Khilafah bukan dalam kungkungan nasionalisme yang justru makin menjauhkan persatuan umat Islam.
Umat harus terus mengingatkan akan persatuan umat dan kewajiban menolong Palestina dan negeri Muslim lainnya. Umat harus menuntut penguasa Muslim melaksanakan kewajiban menolong Palestina dengan melaksanakan jihad dan menegakkan Khilafah. Karena jihad tidak akan terwujud sempurna tanpa Khilafah.
Selain itu, para pengemban dakwah harus terus bergerak dengan mengerahkan seluruh kemampuan demi terwujudnya persatuan umat dan berjuang bersama menegakan Khilafah agar persoalan umat termasuk Palestina terselesaikan dan kehidupan Islam dapat dilangsungkan kembali.
Wallahu a'lam bish shawwab
COMMENTS