Deddy Corbuzier Diangkat Jadi Staf Khusus Menteri Pertahanan, Netizen: "Katanya Efisiensi, Tapi Tambah Jabatan?"
Deddy Corbuzier Diangkat Jadi Staf Khusus Menteri Pertahanan, Netizen: "Katanya Efisiensi, Tapi Tambah Jabatan?"
Jakarta – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin resmi mengangkat Deddy Corbuzier sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik pada 11 Februari 2025. Pengangkatan ini langsung menuai kontroversi di media sosial, dengan banyaknya netizen yang mempertanyakan relevansi dan urgensi keputusan tersebut.
Dalam pernyataannya, Deddy menyebut jabatan ini sebagai "kehormatan besar" dan berkomitmen untuk membantu Kementerian Pertahanan dalam meningkatkan literasi pertahanan di masyarakat. Namun, publik justru melihat penunjukan ini sebagai keputusan yang lebih bersifat politis dan populis.
Netizen Beri Kritikan Pedas: "Dari Sulap ke Pertahanan?"
Gelombang kritik datang deras di berbagai platform media sosial. Seorang netizen dengan nada sinis menulis:
"Setelah ini siapa lagi? YouTuber gaming jadi staf khusus intelijen? Seleb TikTok jadi penasihat strategis? Kementerian ini serius nggak sih?"
Sementara itu, netizen lain mengkritik latar belakang Deddy yang sama sekali tidak berkaitan dengan pertahanan negara:
"Dulu main sulap, terus nge-podcast, sekarang jadi penasihat pertahanan? Mau perang pakai trik disappearing act?"
Beberapa komentar lainnya juga mempertanyakan logika di balik pengangkatan ini:
"Apa karena dia sering wawancara jenderal di podcast, langsung dianggap paham pertahanan? Kalau gitu, saya sering nonton film perang, cocok nggak jadi penasihat strategi?"
Isu Anggaran: "Katanya Efisiensi, Tapi Tambah Jabatan?"
Selain mempertanyakan kompetensi Deddy, netizen juga menyoroti pemborosan anggaran yang semakin menjadi-jadi di pemerintahan.
"Staf khusus ini gajinya berapa? Uang rakyat dipakai buat bayar orang yang nggak ada pengalaman di pertahanan? Gimana nggak tekor negara ini?"
Ada pula yang menyindir kebijakan efisiensi pemerintah yang justru bertolak belakang dengan pengangkatan ini:
"Tiap tahun katanya anggaran negara defisit, disuruh hemat, tapi malah nambah jabatan nggak penting. Kalau kayak gini terus, nggak heran rakyat makin males bayar pajak."
Meski ada beberapa yang mendukung dengan alasan Deddy memiliki komunikasi publik yang baik, mayoritas netizen tampaknya lebih skeptis.
"Komunikasi publik itu penting, tapi kalau untuk urusan pertahanan, mestinya yang diangkat adalah akademisi atau praktisi. Ini malah pilih influencer. Pertahanan negara bukan konten YouTube, bos!"
Menhan: "Deddy Bisa Jadi Jembatan Komunikasi"
Menanggapi kritik ini, Kementerian Pertahanan berdalih bahwa Deddy Corbuzier dipilih karena kemampuannya dalam membangun komunikasi strategis dengan publik.
Namun, di tengah reaksi keras dari masyarakat, muncul pertanyaan besar: Apakah Deddy benar-benar akan membawa manfaat bagi pertahanan negara, atau ini hanya strategi politik untuk menarik perhatian publik?
COMMENTS