Cinta goda iman
Dikala Cinta Menggoda Kau Gadaikan Iman dan Taqwa
Setiap umat manusia dianugerahi oleh Allah rasa cinta dan kasih sayang dalam hatinya. Cinta adalah karunia Allah yang melimpah untuk seluruh makhluk-Nya. Sebagai hamba, kita diwajibkan untuk mencintai Allah, malaikat, dan rasul-Nya. Cinta yang sejati memberikan ketenangan jiwa bagi umat-Nya, tetapi ketika cinta berubah menjadi nafsu yang hanya bertujuan untuk memenuhi keinginan duniawi, maka ia bisa menjadi petaka bagi diri sendiri dan orang lain.
Makna Cinta di Zaman Modern: NaFSu atau Kasih Sayang Sejati?
Di zaman yang semakin rusak ini, banyak orang memahami cinta hanya sebagai hubungan sesama manusia, tanpa mempertimbangkan cinta kepada Sang Khaliq, malaikat, dan rasul-Nya. Generasi muda kini sering terjebak dalam pemahaman bahwa "cinta = nafsu." Mereka tidak lagi melihat cinta sebagai komitmen atau ikatan yang suci, melainkan sebagai pemenuhan hasrat sementara yang bersifat egois. Bahkan, tanpa adanya rangsangan seksual, mereka merasa itu bukanlah cinta.
Fenomena pacaran di kalangan anak muda juga semakin marak, meskipun hal ini bertentangan dengan ajaran Islam. Banyak yang menganggap pacaran sebagai suatu pencapaian hidup yang penting, seolah itu bisa memberi warna dan semangat dalam hidup mereka. Padahal, pacaran dapat menimbulkan banyak masalah, mulai dari dosa besar hingga melemahkan iman. Fokus mereka seringkali teralihkan dari kewajiban beribadah, yang berakibat pada penurunan prestasi akademik, hubungan yang tidak sehat, bahkan masalah keuangan dan kehamilan di luar nikah.
Cinta Beda Agama: Menggadaikan Iman demi Dunia yang Fana
Tak jarang, umat Muslim menjadi murtad hanya karena alasan cinta beda agama. Mereka rela menggadaikan iman dan taqwa demi cinta kepada seseorang yang beragama berbeda. Banyak yang berpindah agama hanya untuk bisa bersatu dengan orang yang dicintainya, tanpa memikirkan akibat di akhirat kelak. Ada pula yang beralasan bahwa semua agama itu sama, dan tujuannya adalah untuk kebaikan serta mengenal Tuhan, padahal Islam sudah jelas merupakan agama yang sempurna dan tidak perlu dimoderasi.
Islam: Agama yang Menyempurnakan Semua Agama Sebelumnya
Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3, Allah SWT menyatakan: "Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu." Islam adalah agama yang menyeluruh, mengatur segala aspek kehidupan, baik akidah, ibadah, akhlak, makanan, pakaian, hingga politik. Cinta dalam Islam adalah bentuk kasih sayang Allah yang tidak terbatas, dan harus dipahami sebagai sesuatu yang mengarah pada kebaikan dan kebahagiaan dunia serta akhirat.
Cinta dalam Perspektif Islam: Empat Jenis Cinta Menurut Ibnu Qayyim
Ibnu Qayyim membagi cinta menjadi empat jenis:
- Mahabbatullah (Cinta kepada Allah)
- Mahabbah maa yuhibbullah (Mencintai apa yang dicintai Allah)
- Al-hubb fillah wa lillah (Cinta untuk dan karena Allah)
- Al-mahabbah ma’allah (Cinta selain Allah bersama Allah)
Cinta dalam Islam tidak terikat pada fisik, kecantikan, kekayaan, atau kepintaran. Cinta adalah fitrah manusia yang harus dikelola dengan bijak, sesuai dengan syariat Islam. Apabila dikelola dengan benar, cinta akan menjadi sumber kebahagiaan dan kedamaian, bukan justru membawa kepada kerugian.
Mengelola Cinta agar Tidak Menjerumuskan ke Neraka
Jika cinta tidak dikelola dengan bijak, maka syaitan akan berusaha menggoda dengan rayuan-rayuan yang mengarah pada nafsu, sehingga bisa melemahkan iman dan moralitas. Istilah pacaran syar'i yang berkembang saat ini hanyalah upaya untuk menghalalkan apa yang sudah jelas dilarang dalam Islam. Rasulullah SAW telah bersabda:
"Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhrimnya." (HR. Muslim)
Islam Mengatur Hubungan Antar Lawan Jenis dengan Indah
Islam memiliki aturan yang sangat indah mengenai hubungan antara lawan jenis yang sedang jatuh cinta. Aturan tersebut adalah dengan ta'aruf, sebuah proses yang dilakukan melalui perantara untuk menemukan kecocokan dan mempersiapkan diri untuk menikah. Ta'aruf bukan hanya sekadar perkenalan, melainkan sebuah langkah yang menjaga kehormatan, marwah, dan martabat umat Muslim.
Kesimpulan: Cinta yang Terjaga dalam Syariat Islam
Islam adalah agama yang lengkap, menyempurnakan segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal cinta. Cinta dalam Islam harus dikelola dengan bijak agar tidak menyimpang dari jalan yang benar. Dengan mengikuti petunjuk dan syariat Islam, umat Islam dapat menjaga cinta dengan cara yang benar, serta memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
COMMENTS