Genosida palestina
Oleh. Miladiah al-Qibthiyah (Aktivis Muslimah Sleman, DIY)
Hai, Warga Indonesia Raya! Tahu tidak kalau dunia saat ini sedang diterjang gelombang demo besar-besaran pro-Palestina? Kondisi Palestina khususnya di wilayah Selatan, Rafah memang sangat menyita perhatian dunia akibat tentara Zionis Israel yang tak berhenti melancarkan operasi militernya. Yang paling menyedihkan Rafah menjadi lautan api, perempuan dan anak-anak pun menjadi korban kebiadaban Zionis Israel. Membayangkannya saja aku tak sanggup, Wir. Apatah lagi jika raga benar-benar ada di sana.
Para pemuda khususnya dari kalangan mahasiswa tak tinggal diam. Dari Amerika, Eropa, hingga Asia, mereka turun ke jalan menunjukkan solidaritasnya terhadap warga Palestina. Mereka lakukan itu semata-mata agar Amerika Serikat berhenti memasok senjata ke Israel dan mencegat perusahaan-perusahaan yang mendukung dan mendanai serangan Tel Aviv ke wilayah Palestina. Padahal, mereka ini pemuda-pemuda nonmuslim lo. Kok sebegitunya menunjukkan kepeduliannya terhadap saudara muslim kita di Palestina?
Sadar, Wir, yang dilakukan Zionis Israel bukan lagi war on terorism, akan tetapi genosida terhadap seluruh warga Palestina. Mereka mengeklaim bahwa di Palestina tidak ada civilians, melainkan Hamas yang notabene adalah teroris yang harus dibumihanguskan. Ini benar-benar persepsi yang keliru. Coba perhatikan sasaran empuk tentara Zionis Israel, kebanyakan korbannya dari anak-anak, bayi-bayi mungil tak bersalah, ibu hamil, dan lansia, bukan? Lalu, pantaskah mereka ini disebut sebagai teroris?
Palestina Memanas
Sedih banget, Wir. Hampir 8 bulan lamanya saudara kita di Palestina berhadapan dengan bom, reruntuhan, dan darah-darah segar yang tak henti mengalir. Bahkan Rafah, wilayah paling selatan Gaza yang menjadi kota persinggahan terakhir bagi saudara kita untuk berlindung dari serangan brutal Zionis, bahkan diklaim paling aman, ternyata hancur lebur juga.
Lalu ke mana mereka akan berlindung? Melihat banyaknya video yang beredar di internet, membuat kondisi di sana makin memanas. Kalo aku mau bilang, gak ada lagi tempat aman bagi mereka, Wir. Huhuhu. Ya Allah, sesak banget melihat kondisi anak-anak, bayi-bayi, dan kaum perempuannya.
Kondisi yang kian memanas ini akhirnya membuat masyarakat dunia merespons atas genosida yang dilakukan tentara Zionis. Gelombang protes pun menyeruak di berbagai belahan dunia. Kenapa? Karena yang dilakukan tentara Zionis itu sudah di luar batas kemanusiaan, Wir. Sadar tidak, yang melakukan protes bukan hanya dari kalangan muslim yang ada di dunia, akan tetapi nonmuslim juga turut melakukan protes, hingga gelombang aksi pro Palestina di berbagai belahan dunia makin meluas.
Sebagaimana yang sudah aku tulis di paragraf sebelumnya, akademisi dan para mahasiswa turun ke jalan menunjukkan solidaritasnya terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Dari mulai AS, Eropa, hingga Asia. Mereka lakukan itu tidak lain menyeru dengan lantang dan menuntut dengan tegas agar pemimpin-pemimpin dunia bersikap tegas terhadap tentara Zionis untuk menghentikan operasi militernya.
Harus Dimanfaatkan
Palestina sedang dihadapkan dengan ujian yang amat berat. Namun, mereka tak sedikit pun meninggalkan Allah dalam keterbatasan yang mereka miliki. Kumandang azan bahkan masih terdengar di tengah dentuman bom yang menghujani Palestina. Bagaimana dengan kita yang berada dalam kesempurnaan hidup tanpa ada intimidasi dari pihak mana pun? Bangun, Wir, tak sepantasnya kita berdiam diri menyaksikan saudara kita dibantai.
Kita wajib menolong mereka dengan cara apa pun. Ketika gelombang protes sudah dilakukan melalui berbagai aksi solidaritas di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, maka saatnya kita berisik bermanfaat, Wir. Berisik bermanfaat itu ya kita mengopinikan pemahaman yang benar tentang Palestina. Ini adalah peluang yang sangat bagus untuk menggandeng tangan saudara kita, sahabat kita, tetangga kita, dan seterusnya agar mereka lebih mengenal Palestina yang sesungguhnya.
Pun ini harus dimanfaatkan agar mereka turut mengambil barisan memperjuangkan tanah tempat hidupnya para nabi tersebut. Saatnya kita sampaikan dengan gamblang fakta dan sejarah Palestina, serta kedudukan Zionis Yahudi yang kudu angkat kaki dari Palestina. Ini adalah momen yang sangat pas untuk membuka mata umat Islam, membangun kesadaran semua pihak, bahkan memunculkan semangat jihad melawan Zionis Israel.
Bahwa solusi hakiki untuk pembebasan Palestina bukan solusi dua negara yang digembar-gemborkan pemerintah dunia saat ini, Wir. Sebenarnya mudah saja bagi pemimpin dunia Islam jika memang mereka mau menolong saudara kita. Mereka bisa kok layangkan rudal-rudal dari wilayahnya untuk menyerang tentara Zionis, yang memang bertetangga dengan Palestina, seperti negeri Kinanah alis Mesir.
Mereka bahkan bisa mengirim pasukan tentara untuk membinasakan Zionis Israel. Soalnya yang dibutuhkan saudara kita di Palestina bukan lagi hal-hal di ranah domestik, Wir, melainkan segerombolan pasukan gagah berani untuk melawan tentara Zionis laknatullah. Persoalannya adalah pemimpin di dunia Islam ini mau atau tidak? Itu!
Solusi Hakiki
Betapa kuatnya pemahaman nation state sampai-sampai pemimpin muslim bungkam. Bahkan yang aku baca mereka ikutan membantai saudara kita melalui normalisasi hubungan dengan Israel. Ini benar-benar keliru, Wir. Umat harus disadarkan. Penyadaran umat ini harus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif di seluruh dunia.
Rasulullah saw. bersabda:
"Siapa yang melihat kemungkaran di antara kalian, hendaklah ia mengubah dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka hendaklah ia mengubah dengan lisannya. Jika tidak mampu, hendaklah mengubah dengan hatinya. Itu adalah selemah-lemah iman." (HR Muslim)
Berdasarkan hadist Rasulullah saw. di atas, maka saat ini yang bisa kita lakukan adalah dengan lisan. Lisan di sini adalah dakwah. Jangan pernah berhenti menyampaikan kebenaran agar umat Islam sadar dan bangkit dari tidur panjangnya.
Melalui dakwah ini, ada banyak cara yang bisa kita lakukan, Wir. Dari mulai pembinaan secara intensif melalui mengkaji pemikiran Islam dan pentingnya Islam sebagai way of life bagi setiap muslim. Islam itu punya dua dimensi, yakni dimensi spiritual dan dimensi politik. Dimensi politik inilah yang mengatur kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara.
Kita juga bisa menyebarkan opini Islam melalui tulisan, media sosial, interaksi langsung dengan masyarakat umum, dan berbagai konten dakwah, agar dapat meningkatkan kesadaran umat akan pentingnya penerapan sistem Islam dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti mengajak umat berpikir menyeluruh bahwa Islam adalah ideologi yang memiliki pandangan khas tentang alam, manusia, dan kehidupan, juga yang mampu menyelesaikan seluruh problem kehidupan dengan tuntas, seperti menyelesaikan pembantaian yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap saudara kita di Palestina.
Semoga dengan wasilah lisan ini mampu mengantarkan pada pemahaman yang sahih di benak umat agar kita bersama-sama berada di garda terdepan untuk mewujudkan persatuan di bawah kepemimpinan Islam, Khilafah rasyidah ala minhaj an-nubuwwah.
Wallahu a'lam bishawab.[]
COMMENTS