Demoralisasi remaja
Oleh: Julia Ummu Adiva
Sungguh betapa memilukan dan mengelus dada melihat berita bersliweran di social media tentang potret anak bangsa yang sangat minim moral, adab dan akhlak. Bahkan sangat jauh dari fitrah yang sesungguhnya.
Seperti dikutip dari kompascom, pada 17/03/2024 telah terjadi kasus pemerkosaan siswi SMP tepatnya di daerah Lampung Utara, siswi SMP tersebut digilir 10 orang. Singkat cerita, kejadian tersebut terjadi pada 14/03/2023 saat itu korban dijemput oleh temannya untuk futsal, setelah sampai di pertengahan jalan si pelaku yaitu teman yang menjemputnya mengarahkan kendaraan ke arah perkebunan di desa Tanjung Baru, setelah sampai pada tujuan, korban lalu dipaksa masuk ke sebuah gubuk, ia disekap selama 3 hari dan tidak diberi makan, sepanjang itu korban mengalami kekerasan seksual. Untuk membuat ia tak sadar diri, korban sedari awal datang hanya dicekoki minuman keras hingga ditemukan dalam keadaan mengenaskan setelah 3 hari kemudian.
Rasanya tak habis pikir ulah anak bangsa saat ini, dari 10 orang pelaku diantaranya 3 dewasa dan 3 dibawah umur dan 6 dari total 10 pelaku sudah diamankan dan para pelaku akan terancam Pasal 81 dan 82 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Pungkas Darwis.
Islam memandang luas dalam problematika umat yang terjadi. Terlebih saat ini adalah
bulan Ramadhan, bukan dijadikan ajang berlomba-lomba dalam kebaikan, mereka malah unjuk gigi dalam perkara keburukan. Naudzubillah.
Maraknya kejahatan yang terjadi dibawah umur mencerminkan betapa rusaknya generasi muda. Bukti bahwa kurikulum pendidikan telah gagal dalam mencetak generasi yang berkualitas dengan didukung lingkungan yang baik tentunya, karena lingkungan dan negara memiliki andil dan berpengaruh besar dalam membentuk kepribadian Islam. Bagaimana tidak, serangan film, fashion, food, hingga konten unfaedah yang berisikan seksual dan kekerasan seperti tak ada rem yang mem filter. Ini menjadi peluang besar bagi anak bangsa yang ingin eksis walaupun menabrak syariat. Sebab bagi mereka ini merupakan hal yang lumrah. Maka Jika tidak ada tameng yang kuat dalam dirinya maka akan mudah terbawa arus. Inilah bukti betapa pentingnya penanaman aqidah yang kuat terutama dalam keluarga sedari dini dan lingkungan yang kondusif serta negara yang berperan sebagai junnah untuk umatnya.
Inilah potret buram akibat dari penerapan sistem yang berujung pada petaka-petaka di kemudian hari. Karna imbas dari akar yang akut. Maka sudah sepatutnya imdividu, dan lapisan masyarakat dan negara sadar bahwa
Jika bukan syariat Islam yang menjadi solusi terdepan maka siapa lagi. Campakkan sistem kapitalis.
Wallahu a'lam bish-shawwab[]
COMMENTS