FILM RELIGI, PEMERANNYA SUAMI ISTRI?
FILM RELIGI, PEMERANNYA SUAMI ISTRI?
Katanya agar film religi benar benar syar'i, pemeran laki-laki dan perempuan tsb harus benar-benar suami istri, benarkah demikian?
Qultu:
Loh kata siapa jadi syar'i? Salah paham itu, suami istri sekalipun tidak boleh memamerkan kemesraan di muka publik, ia termasuk wilayah privasi, yang khusus di tempat privasi, bukan di muka publik.
Bahkan dalam Islam, dari A s.d. Z pembuatan film, tidak boleh mengandung sedikit pun pelanggaran atas akidah dan syari'at Islam, karena Islam hadir menjaga manusia dari ketergelinciran. Allah berfirman:
Menukil QS. Ibrâhîm [14]: 1 ini, Al-Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i (w. 204 H) menegaskan bahwa tidaklah ada persoalan baru yang dihadapi pemeluk Din Allah ini kecuali dalam KitâbuLlâh terdapat dalil kepada jalan petunjuk (sabîl al-hudâ), Al-Imam al-Syafi’i berdalil dengan firman-Nya:
Al-Syaikh Muhammad Isma’il dalam Al-Fikr al-Islami (hlm. 53) menegaskan:
Islam hadir mencegah keburukan itu sendiri mewabah, menjangkiti masyarakat, benar lah kaidah preventif:
Atau dalam ungkapan lainnya seperti yang disebutkan Al-Syaikh Khalid bin Abdurrahman al-Juraisi dalam Al-Tahshîn Min Kayd al-Syayâthîn (hlm. 220):
(Ust. Irvan Abu Naveed)
COMMENTS