Solusi palestina
Oleh: Roslina Sari ( Aktivis Muslimah Deli Serdang).
Dunia tidak berhenti untuk membicarakan Palestina dan rakyatnya. Penderitaan rakyat Palestina akibat oleh penjajah Israel masih terus berlangsung, Al Aqsa masih terus dikuasai oleh tentara Israel yang menghalangi kaum muslimin untuk ibadah ditempat suci itu dan melakukan kezaliman kepada rakyat Palestina, sementara tanah mereka terus dirampas oleh Israel. Dan terbaru para Mujahidin palestina melakukan serangan kepada Israel secara besar-besaran, yang membuat Israel panik dan kalang kabut. Yang membuat Presiden Israel mengumumkan perang terhadap Palestina.
Dilansir dari Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu resmi menyatakan keadaan perang setelah Hamas meluncurkan 5.000 roket dan serangan darat, Sabtu (7/10/2023). "Warga Israel. Kami sedang perang dan Kami akan menang," ungkap Netanyahu melalui pernyataan publiknya, dikutip dari Times of Israel, Sabtu (7/10/2023).
"Musuh (Hamas) akan menanggung akibat yang belum pernah mereka alami sebelumnya, " lanjut Netanyahu lima jam sejak Kelompok Islam Palestina, Hamas, melakukan serangan kepada Israel.
Dilansir dari ANTARA- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) menyuarakan keprihatinannya atas peningkatan eskalasi konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi dalam dua hari terakhir. Berdasarkan laporan dari CNN sebanyak 532 orang yang dilaporkan meninggal dari kedua belah pihak "Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia" tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia di akun resmi platform X seperti dikutip Minggu (8/10).
Kita harus fahami apa akar masalah yang sebenarnya dari terjadinya konflik antara Israel dan Palestina. Serangan Palestina dianggap sebagai pemicu, padahal ini sebenarnya adalah bentuk balasan atas kekejaman Israel selama bertahun-tahun. Rakyat Palestina sudah begitu lama berada dalam penjajahan dan kejahatan Israel. Kekejaman Israel kepada rakyat Palestina yang sampai hari ini terus dirasakan, pengusiran dari tanah air mereka sendiri, dari tempat tinggal mereka sendiri, penghancuran rumah-rumah mereka oleh zionis Israel, penangkapan anak-anak mereka, dipenjarakan, disiksa, pemerkosaan terhadap muslimah Palestina, pembunuhan setiap hari yang dilakukan tentara Israel terhadap rakyat Palestina. Kekejaman Israel diluar batas kemanusiaan yang hanya bisa dilakukan oleh hewan, masih terus berlangsung sampai hari ini
Sebelum Mujahidin palestina Hamas menyerang Israel. Al-quds, kiblat Nabi pertama, yang menjadi tempat suci umat Islam mereka rampas dengan menghalangi umat Islam beribadah dısana . Bukan hanya bertahun-tahun, bahkan sejak 1920 , Palestina telah dirampas ketika Inggris menyerahkan Palestina kepada Israel sebagai akibat kekalahan Khilafah Utsmaniyah dalam perang dunia kedua, apalagi ketika Khilafah runtuh 3 Maret 1924, sejak itulah penderitaan rakyat Palestina tiada akhir dan tanahnya terus dijarah oleh Israel. Maka jelas lah bahwa akar penyebab yang sebenarnya adalah kejahatan dan kekejaman Israel itu sendiri sebagai pemicu serangan Hamas dan Mujahidin Palestina.
Bahwa apa yang dilakukan Hamas dan rakyat Palestina adalah tindakan yang benar, ketika mereka memperjuangkan kemerdekaan tanah air mereka yang pendudukan entitas penjajah yahudi. Apa yang dilakukan Komandan militer Hamas, Mohammad Deif dengan mengumumkan operasi ini melalui media Hamas dan mengatakan "Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di dunia" kepada seluruh warga Palestina untuk ikut berjuang, dengan meluncurkan 5.000 roket ke Israel.
Tak ubahnya ketika rakyat Indonesia membebaskan tanah air mereka dari penjajahan Belanda, begitu lah yang dilakukan para mujahidin Palestina. Hamas dan kaum muslimin Palestina mereka adalah pahlawan sejati yang menjalankan kewajiban mereka melawan penjajahan dari negeri mereka. Bahkan kewajiban itu harusnya dilakukan bagi seluruh kaum muslimin di dunia.
Bahkan para penguasa Arab yang menjadi tetangga Palestina yang mereka punya tentara kaum muslimin yang begitu besar yang mempunyai persenjataan yang lengkap serta alutista perang yang modern seperti pesawat -pesawat tempur, rudal-rudal, roket-roket yang begitu banyak, dan peluru tajam, yang tersimpan di gudang -gudang persenjataan, seharusnya mereka membantu Hamas dan rakyat Palestina untuk membebaskan Palestina dari kekejaman Israel dan perampasan tanah suci tempat ibadah ketiga umat Islam yaitu Al-aqsa yang mulia.
Namun apa yang terjadi?
Justru para penguasa Arab itu menjadi penghianat yang malah bermesraan dengan Israel, mereka hanya diam, seakan membenarkan pernyataan Netanyahu yang menjadikan Hamas dan Mujahidin Palestina sebagai pemicu peperangan atau teroris, sehingga para penguasa penghianat itu tidak bersegera mengirimkan banyak tentara dan peralatan tempurnya untuk membantu Hamas dan Mujahidin Palestina serta rakyatnya. Bukan kah rakyat Palestina itu adalah saudara muslim mereka, suadara satu aqidah Islam mereka??
Bahkan para penguasa Arab itu malah menjadikan bandara udara negeri mereka untuk menjadi landasan dari pesawat perang Amerika sebagai negara yang ada di belakang Israel untuk mengirimkan pesawat tempur nya melawan serangan Hamas dan Mujahidin Palestina.
Memang, tidak akan mungkin berharap dari negara negara Arab dan penguasa nya. Karena negara Israel itu diciptakan sebagai bayangan dari sistem pemerintahan negara-negara arab, maka mereka pasti akan berpihak kepada Israel. Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani menjelaskan hal ini:
"Negara Israel adalah bayangan dari sistem pemerintahan negara-negara Arab. Ketika benda itu hilang, maka hilanglah bayangannya".
(Syaikh Taqiyuddin Annabhani)
Sungguh bangsa yang disebutkan di dalam Al-Qur'anul Karim sebagai bangsa kera itu, hanyalah tak lebih dari bangsa yang pengecut yang Cinta dunia dan takut dengan kematian. Sangat begitu mudah mengakhiri entitas penjajah yahudi itu dan mengusir mereka dari tanah suci Palestina apabila seluruh negeri muslim bersatu, bahkan hanya dengan mengirimkan tentara dari beberapa negeri saja mereka akan bisa mengusir para penjajah Palestina itu.
Namun sungguh sangat disayangkan, sikap pemerintah Indonesia dalam Konflik Palestina - Israel ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia malah mengatakan bahwa perdamaian antara Palestina dan Israel harus segera dicapai. Salah satunya dengan merunut kembali akar persoalan yang menyulut konflik di Gaza, Kememlu mengatakan bahwa akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina dan Israel harus di selesaikan sesuai parameter yang sudah disepakati PBB. Seakan-akan ini hanya masalah kemanusiaan atau hanya permasalahan antara dua negara. Padahal sudah sangat jelas bahwa provokasi kekerasan itu adalah terorisme yang terus berlanjut dilakukan oleh para pemukim dan pasukan pendudukan Israel, penggerebekan Masjid Al Aqsa dan situs-situs suci Kristen dan Islam di Palestina. Israel itulah teroris yang sebenarnya. Jika memang benar Kememlu RI ingin menyelesaikan konflik ini maka dengan mendesak PBB agar segera mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina, ini adalah satu-satunya jaminan terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan. Bukankah kemerdekaan adalah hak seluruh bangsa, seperti yang tertuang dalam isi pembukaan UUD 1945 yang menjadi falsafah negara Indonesia?
Pertanyaan nya apakah hal itu mungkin dilakukan ketika parameter nya adalah piagam PBB? Mungkinkah bisa berharap pada PBB yang fakta nya dibentuk oleh negara negara Kapitalis penjajah yang keanggotaannya dipimpin oleh negara Amerika serikat yang jelas negara yang membacking entitas yahudi untuk merampas tanah Palestina? PBB akan mengatakan bahwa palestina adalah tanah Yahudi, yang mereka rebut kembali dari Palestina, sehingga solusi dua negara yang di tawarkan agar menerima perdamaian dengan Israel sebagai negara yang hidup bersama.
Jelas ini adalah memutarbalikkan fakta dan sejarah sebenarnya, bahwa tanah Palestina adalah milik umat Islam, tanah suci, tanah para Nabi, yang diperjuangkan oleh kaum muslimin dan dibasahi darah para syuhada dari para kaum salibis yang merampasnya. Jika mereka mau jujur tentang sejarah tanah Palestina sebenarnya bahwa Palestina adalah tanah yang diberkahi. Umat Islam meyakini bahwa Allah Yang Maha Suci telah menjadikan Palestina sebagai tempat turunnya risalah kenabian
Tujuan hijrah (perpindahan) para Nabi Allah, kiblat pertama Muslim dan titik keberangkatan perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW sebelum bertolak ke langit pada sekitar tahun 621 Masehi.
Peristiwa yang terakhir bahkan tertulis dalam kitab suci Umat Islam, Al Quran yang agung, dalam surat Al-Isra ayat 1. Baitul Maqdis yang berada di Yerusalem merupakan saksi keberangkatan Nabi Muhammad SAW menghadap Allah Yang Maha Agung, karenanya menjadi satu dari tiga kota suci Umat Islam setelah Mekkah dan Madinah. Ketika ajaran Islam mulai disyiarkan oleh Nabi Muhammad Shallahu alaihi wassalam (wahyu pertama diturunkan pada sekitar 611 M), Palestina berada di bawah kekuasaan imperium paganisme Romawi.
Sesuai dengan misi Islam, Palestina, yang kala itu menjadi bagian negeri Syam (kini merupakan Suriah, Palestina, Jordania dan Lebanon), kemudian dibebaskan dari kezaliman penguasa Romawi pada masa ke-Khalifahan Umar bin Khattab (634-644 M) dan selanjutnya berada dalam naungan kepemimpinan Islam selama 460 tahun.
Karen Amstrong dalam bukunya yang terbit pada 2001 berjudul "Holy War: The Crusades and Their Impact on Todays World" atau "Perang Suci: Perang Salib dan Dampaknya Pada Dunia Masa Kini" menulis bahwa selama Palestina di bawah penerapan hukum-hukum Islam, ketiga pemeluk agama, Islam, Nasrani dan Yahudi hidup berdampingan dalam kedamaian dan kesejahteraan.
Pada Juli 1099, suasana tersebut terusik oleh pasukan tentara Salib dari Eropa yang tiba di Yerusalem dan membantai 40.000 orang Yahudi dan Islam secara biadab.
Kunci gerbang Palestina kemudian berpindah ke tangan Panglima pasukan jihad Salahuddin Al-Ayubi yang membebaskan Palestina dari cengkeraman penguasa Eropa pada 1187, dan mengembalikan wilayah tersebut di bawah kepemimpinan Islam.
Dari sejarah ini seharusnya Yahudi berterimakasih kepada sistem kepemerintahan Islam yaitu khilafah, yang telah memberikan Yahudi tempat untuk berlindung dari tentara salib pada waktu itu. Namun watak yahudi itu memang seperti"kera", mereka suka berkhianat dari dahulu, mereka mengkhianati Khilafah, lalu Inggris pada waktu itu memberikan Palestina kepada Yahudi dan mendukung pendirian negara Israel raya dengan merampas seluruh tanah Palestina.
Maka umat harus faham bahwa PBB itu sendiri didirikan untuk menghalangi negeri negeri muslim bersatu kembali dalam satu kekuatan Independen yaitu Khilafah. Ketika negara Kapitalis penjajah serta sekutunya itu berhasil mengalahkan Khilafah pada perang dunia kedua. Sehingga negeri-negeri muslim terus tersekat dalam sekat nation state, dan terikat dengan peraturan dan solusi dari negara negara Kapitalis penjajah tersebut. Dan mustahil negara-negara penjajah itu akan membiarkan Palestina merdeka dari penjajahan Israel. Bahkan PBB, yang fakta nya Amerikalah yang jadi penentu, mereka bekerjasama atas penjajahan entitas yahudi ini. Israel terus dilindungi untuk menghalangi tegaknya kembali institusi pemersatu umat yaitu Khilafah Rasyidah yang kedua in syaa Allah akan segera tegak yang dirindukan seluruh umat.
Oleh karena itu konflik Palestina Israel tak mungkin dapat terselesaikan selama Khilafah belum tegak karena akan terus terjadi perbedaan persepsi tentang hak atas tanah Palestina. Dan dua negara bukan solusi untuk menyelesaikan masalah Israel - Palestina . Solusi hakiki adalah Jihad fisabilillah untuk mengakhiri pendudukan Israel atas Palestina. Dan selama sistem demokrasi kapitalisme masih diambil dan di terapkan oleh kaum muslimin, serta negara nation state dengan ikatan nasionalisme masih membelenggu kaum muslimin, belum menjadikan ikatan aqiqah Islam yang menyatukan negeri-negeri muslim, konflik ini akan terus terulang.
Kemerdekaan hakiki itu akan bisa dirasakan oleh rakyat Palestina jika Khilafah itu kembali ada. Maka menegakkan Khilafah yang dipimpin oleh seorang Kholifah inilah yang harus diperjuangkan kaum muslimin terus menerus, walaupun jihad tetap akan berlangsung belum ada Khilafah atau sudah ada Khilafah bahkan kewajiban jihad fisabilillah itu sampai hari kiamat. Dalam kondisi rakyat Palestina, seluruh rakyat baik laki-laki, wanita, anak- anak, orang tua wajib mengangkat senjata untuk melawan penjajahan Israel. Ini yang dikatakan sebagai jihad defensif, jihad ketika negeri mereka dijajah oleh penjajah. Dan bagi mereka adalah digelari syahid jika mereka gugur dalam peperangan ini. Semoga Allah merahmati dan memasukkan ke Jannah firdausNya bagi penduduk Palestina dan para Mujahidin yang syahid .
-Khilafah Solusi hakiki--
Wahai kaum muslimin,tanah Palestina milik umat Islam hanya Khilafah yang mampu mengusir Israel dari bumi Palestina, dibawah komando Khalifah kaum muslimin yang dibai'at umat, secara massif dan laksana bangunan yang kokoh, kaum muslim berjihad. Kholifah akan memobilisasi seluruh tentara kaum muslimin Sebagaimana Sultan Salahuddin Al Ayyubi membebaskan Palestina dari pasukan salibis, untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel, merebut kembali Al Aqsa kepangkuan Umat Islam, mengembalikan tanah Palestina kepada pemilik sejati nya, serta memerangi tentara zionis Israel. Karena Kholifah merupakan junnah/ perisai umat yang umat berlindung dan berperang dibelakangnya. Sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam.
“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng.” [Hr. Bukhari dan Muslim].
Kholifah akan memimpin para tentara kaum muslimin memerangi Yahudi, sampai-sampai batu yang berada di belakang persembunyian Yahudi mengatakan kepada tentara kaum muslimin bahwa"ini Yahudi ada dibelakangku" dan bangsa kera itu pun akan ketakutan dan mereka akan dibunuh akibat kejahatan yang mereka lakukan kepada kaum muslimin. Bahkan bukan hanya membebaskan Palestina dari pendudukan entitas yahudi, tetapi juga membebaskan Turkistan Timur (muslim Uighur) dari penjajahan komunis Cina, membebaskan Arakan (muslim Rohingya) dari penjajahan Budha Myanmar, membebaskan muslim Kashmir dan India dari penjajahan musyrik India, dan membebaskan negeri -negeri Islam lainnya yang sedang dijajah kafir harbi fi'lan lainnya.
Sesungguhnya semua urusan ini adalah ketika Islam yang kaffah kembali ditegakkan dengan Khilafah. Sudah saatnya kaum muslimin kembali bersatu untuk saling menolong dan menanggung karena persaudaraan Islam. Dan in syaa Allah pertolongan Allah itu sangat dekat.
Allah SWT berfirman:
...” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (TQS.al Baqarah(2):214 .
Allahu Akbar. Wallahu a'lam bishawab].
COMMENTS