R20 dimana posisi islam
By : Zahrah (Aktivis Dakwah Kampus)
Saat ini dunia mengalami berbagai krisis global. Berbagai lini kehidupan mengalami banyak krisis. Salah satu penyebab tersebut adalah konflik yang dipicu oleh sentimen antar kelompok beragama. Untuk itulah negara-negara dunia mengadakan pertemuan di Yogyakarta pada Jumat (4/11) dan mengadakan diskusi dengan tema Komunike R20: Upaya Pastikan Agama Berfungsi Sebagai Sumber Solusi Global. untuk menyolusi krisis global saat ini.
Dalam pertemuan ini membahas agar agama tidak lagi menjadi sumber konflik melainkan menjadi solusi global dalam menghadapai konflik demi kehidupan yang harmonis bagi seluruh warga negara di dunia.
Dilansir dari pers rilis, Forum R20 dibentuk guna mempromosikan saling pengertian, budaya damai, dan koeksistensi yang harmonis di antara keragaman agama dan bangsa di dunia.
Selain itu, pertemuan tersebut juga menyerukan pada para pemimpin agama, pemimpin politik, dan seluruh masyarakat di dunia untuk bergabung dalam gerakan global yang didasari nilai-nilai peradaban bersama dan menjadikan agama sebagai solusi bagi dunia dalam mengatasi kekerasan dan penderitaan yang dipicu konflik agama. (merdeka.com, 05/11/2022).
Sekilas terlihat forum ini sangat luar biasa menjadikan agama sebagai solusi. Akan tetapi jika kita telusuri lebih dalam akan nampak realita yang berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan dalam forum tersebut. Alasan ini bukan tanpa bukti, pada faktanya ide yang ditawarkan Islam sebagai solusi hanya dijadikan alat untuk mereduksi solusi Islam ideologis yang mengharuskan penerapan Islam secara kaffah.
Nyatanya ketika ada muslim yang mendakwahkan Islam kaffah dianggap radikal dan intoleran. Ketika muslim berkeinginan kuat menerapkan Islam kaffah dalam masyarakat dan bernegara dianggap sebagai teroris bersifat eksklusif, anti keberagama serta intoleran.
Bahkan banyak umat Islam yang dicurigai teroris hanya dari pakaian, buku-buku yang dibaca tentang jihad dan khilafah. Dan tak jarang ulama-ulama banyak yang dipersekusi ketika bersebrangan dengan pemerintah saat ini.
Dilain sisi penguasa saat ini tidak menjadikan sekularisme, kapitalisme liberalisme dan paham-paham Barat yang lain sebagai biang krisis saat ini. Padahal sejatinya penyebab banyak konflik yang terjadi, krisis yang melanda dunia saat ini karena penerapan ideologi kapitalis sekuler bukan Islam kaffah.
Sungguh paradoks, ingin menjadikan Islam sebagai solusi global tetapi menolak syariat Islam kaffah dalam politik, ekonomi, pemerintahan, pendidikan dan lain sebagainya. Islam hanya dijadikan agama ritual semata selama tidak mengganggu kepentingan para kapitalis sekuler. Padahal Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna, mengatur seluruh aspek kehidupan. Agama ritual sekaligus agama siyasih (politik).
Umat harus sadar bahwa solusi yang ditawarkan dalam forum R20 adalah proyek barat untuk mereduksi syariat Islam kaffah.
Umat harus sadar bahwa solusi bagi krisis global saat ini adalah penerapan Islam kaffah dalam institusi Khilafah.
Dengan Khilafah syariat Islam akan terterapkan secara sempurna dan betul-betul menjadi solusi hakiki atasi krisis global. Hal ini sudah terbukti selama Islam memimpin peradaban dunia selama 13 abad lamanya mampu mensejahterakan rakyatnya, mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi manusia, baik individu, masyarakat hingga negara. Tidak hanya muslim tetapi non muslim juga merasakan bagaimana Islam mengurusi mereka, menjamin hak-hak mereka sebagai warga negara. Jauh dari ancaman krisis berbanding terbalik dengan penerapan kapitalis sekuler yang senantiasa mengalami krisis. Sudah tak terhitung berapa kali dunia mengalami krisis akibat penerapan sistem sekuler.
Untuk itu umat berjuang menerapkan Islam kaffah dengan khilafah sebagai institusi pelaksananya. Menjadikan Islam ideologis sebagai solusi atas krisis global yang menimpa seluruh dunia saat ini. Bukan menjadi corong-corong bagi proyek barat dalam mengaburkan ajaran Islam.
Wallahu a'lam bi showwab
COMMENTS