Korban gagal ginjal
Oleh : Ummu Taqy' | Aktivis Dakwah
Kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak-anak kini semakin bertambah 241 korban yang terkena gagal ginjal akut, belum lagi yang meninggal tercatat 133 kasus,
peningkatan kasus melonjaknya sejak agustus hingga saat ini menjadi 325 kasus.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memaparkan, jumlah total kasus gagal ginjal akut di Indonesia mencapai 325 kasus per Selasa (1/11/2022).
Budi Gunadi juga mengatakan Provinsi DKI Jakarta yang memiliki persebaran kasus paling tinggi. Namun Budi Gunadi tak memerinci berapa angka kasus di DKI Jakarta.
Total sementara angka kematian akibat gagal ginjal akut sebanyak 178 orang.
(JAKARTA, KOMPAS.com).
Kasus gagal ginjal akut yang menimpa anak-anak berusia 8 bulan hingga usia 5 tahun diduga akibat mengkonsumsi obat dalam bentuk sirup dan cair dengan kandungan berbahaya.
Zat berbahaya tersebut adalah cemaran dari bahan DEG (dietilen glikol) dan EG (etilen glikol) yang terdapat pada produk paracetamol.
Demi tetap produksi produsen nakal menggunakan etilen glikol (EG) yang sebenarnya sangat berbahaya jika pemakaiannya melebihi batas aman.
Banyaknya Kasus kematian karena gagal ginjal akut adalah tragedi, seharusnya menjadi landasan untuk menetapkan adanya kejadian luar biasa, sebab berurusan dengan nyawa manusia.
Negara punya peran besar dalam investigasi secara menyeluruh agar segera terungkap penyebabnya, sehingga tepat dan cepat langkah pencegahannya. Namun pada kenyataannya Negara justru terkesan lamban dalam menyikapi, bahkan terkesan lalai atas nasib anak-anak hingga korban terus bertambah.
Negara harus bertanggungjawab atas kematian yang terjadi karena seharusnyan negara bisa bertindak sebagai pengurus (Ra’in) dan juga junnah (perisai) bagi rakyatnya.
Banyaknya kasus Kematian yang terjadi bukanlah kasus baru, sebab kasus kematian hingga menyebabkan banyak korbanpun kerap terjadi dinegeri ini, seperti kasus penganiayaan, tragedi kanjuruhan, kasus penembakan anggota FPI di KM 50 dan lainnya.
Kasus kematian yang disebabkan oleh gagal ginjal akut seharusnya menjadi PR besar bagi penguasa, sebab urusannya dengan nyawa manusia yang mesti dilindungi.
Namun berharap pada sistem saat ini adalah sebuah kekecewaan, sebab nyawa seseorangpun diabaikan. Hanya demi mendapatkan keuntungan sistem kapitalisme menjadikan kesehatan sebagai ladang bisnis untuk diperdagangkan.
Kebijakannya pun tidak memihak kepada rakyat. Terjamin atau tidak nya kebutuhan rakyat tidak lagi menjadi urusan, sebab bisnis dan uanglah yang menjadi tujuan.
Berbeda jika kita berada dinegara yang menerapkan sistem islam yang menjamin seluruh kebutuhan rakyatnya seperti kesehatan, sandang pangan dan juga papan.
Islampun sangat menjaga dan melindungi nyawa manusia sebagaimana hadis Nabi saw:
"Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Tirmidzi 1455, dan Muslim.
Jangankan terkait pembunuhan, menimpakan bahaya dan kesusahan kepada sesama juga diharamkan dalam Islam. Nabi saw. bersabda, “Siapa saja yang membahayakan orang lain, Allah akan menimpakan bahaya kepada dirinya. Siapa saja menyusahkan orang lain, Allah akan menimpakan kesusahan kepada dirinya.” (HR Al-Hakim)
Islam adalah agama yang mengatur kehidupan manusia dalam segala aspek kehidupan, aturan yang diterapkannya pun adalah aturan yang datang dari Allah melalui alqur'an dan assunah, berbeda halnya dengan sistem kapitalisme saat ini yang aturannya dibuat oleh manusia, mengatur sesuai dengan kepentingannya demi memenuhi nafsu duniawi semata.
wallahu'alam
COMMENTS