𝗡𝗮𝗿𝗸𝗼𝗯𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗝𝘂𝗱𝗶 𝗠𝗲𝗿𝗮𝗷𝗮𝗹𝗲𝗹𝗮, 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗮𝗻𝘁𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗝𝗮𝘂𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽𝗮𝗻

Judi narkoba polri

Judi dan narkoba di tubuh instansi polri

Oleh : Ima Isnawati, S.Pd

Mantan Kapolda Sumatra Barat Irjen Teddy Minahasa yang sudah pindah tugas di Kapolda Jawa Timur ditangkap karena kasus narkoba. Ia menjual barang bukti sabu-sabu seberat 5 kg. Kini, ia sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyalah gunaan narkoba. Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol. Mukti Juharsa menerangkan bahwa Teddy Minahasa mengendalikan penjualan barang bukti, di antaranya 3,3 kg barang bukti sabu-sabu sudah diamankan dan 1,7 kg dijual ke salah satu pengedar narkoba di Sumatra Barat. Ia dijerat Pasal 114 Ayat (2) subsider Pasal 112 Ayat (2), juncto Pasal 132 Ayat (1), juncto Pasal 55 UU 35/2009 dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati dan hukuman penjara minimal 20 tahun.

Jenderal bintang II Teddy Minahasa yang pernah pidato di hadapan jajaran bawahannya. Kala itu, ia memerintahkan agar tidak ada yang bermain-main dengan penyalah gunaan kewenangan sebagai anggota polisi demi materi “Berhati-hatilah Saudara dalam melakukan tugas. Jangan gegabah, jangan pamrih. Kalau ingin kaya, jangan jadi polisi,” katanya seperti dikutip dari rekaman video, Minggu (16/10/2022). (Liputan6, 16/10/2022)

Narkoba dan judi merajalela di tengah masyarakat, serta sudah memberikan dampak buruk kepada masyarakat termasuk generasi. Namun upaya pemberantasan sepertinya akan jauh dari harapan, karena ternyata banyak aparat yang juga terlibat di dalamnya. Bukan hanya dilakukan masyarakat sipil, bahkan aparat penegak hukum. Bahkan dengan pangkat yang tinggi inspektur jenderal polisi atau disingkat Irjenpol yang telah terbukti menggunakan dan bahkan menjual sabu-sabu terlibat dalam jaringannya. Bayangkan saja, aparat yang semestinya menjadi pihak pertama yang memberantas kejahatan ini, justru terlibat sebagai pemakai, penjual, bahkan pengedarnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan seluruh pejabat utama Polri serta jajaran Kapolda dan Kapolres di Istana Negara pada Jumat (14/10). Dalam kesempatan itu, Jokowi membeberkan daftar persoalan yang harus dibenahi Polri, yaitu (1) gaya hidup; (2) tindakan sewenang-wenangan; (3) pelayanan masyarakat; (4) soliditas; (5) jangan gamang, apalagi cari selamat; (6) membersihkan judi daring; dan (7) komunikasi publik harus baik.

Hanya saja, arahan itu sepertinya tidak cukup untuk mereformasi lembaga penegak hukum agar bersih dari perilaku kriminal. Upaya pemberantasan tindak pidana judi dan narkoba makin jauh dari harapan manakala kita menyaksikan betapa banyak aparat yang terlibat di dalamnya. Upaya Kapolri dalam melakukan bersih-bersih internal aparat yang kedapatan berbuat kriminal memang patut kita apresiasi. Hanya saja, upaya tersebut juga harus diimbangi dengan perubahan mendasar di lembaga penegak hukum. Meski sudah ada UU untuk penanganan tindak pidana, rupanya masih belum cukup ampuh membuat jera para pelaku dan orang-orang yang berpotensi melakukan pidana.

Sebelum terjadinya kasus ini banyak rentetan kasus lainya, seperti penembakan yang dilakukan Jenderal pada bawahanya, sampai kasus Kanjuruhan yang di semprotkan gas air mata sampai memakan korban banyak. Miris, seorang polisi yang harusnya memberantas permasalah yang salah satunya soal narkoba tapi malah ikut serta didalamnya. Lalu siapa lagi yang mau diandalkan dalam penanganan kasus atau masalah yang seharusnya ditindak lanjuti oleh seorang polisi?

Dengan terjadinya banyak kasus yang dilakukan oleh oknum pihak polisi saya rasa kepercayaan ini menjadi kurang terhadapnya. Keadilan saat ini tidak adil karena keadilan itu tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Dulu, ada seorang nenek yang sudah renta hidup sendirian, karena tidak punya apa-apa akhirnya mencuri kayu bakar di hutan milik orang dan karena masalah itu nenek tersebut di hukum penjara tanpa ada kompromi apa pun, saya pikir itu bukan tindakan yang pantas. Sebab seorang nenek rentan yang seharusnya di rawat, dilayani, tapi malah sebaliknya. Ibaratnya kasus ringan yang dibuat besar sedangkan kasus dimana pada tahun 2019 pemilihan presiden banyak anggota KPPS yang meninggal totalnya sekitar 894 tapi tidak di usut apa penyebab terjadinya kematian tersebut. Itu nyawa orang yang tidak sedikit, padahal siapa yang membunuh satu nyawa orang, harus dibalas nyawa. Dalam artian membunuh tanpa sebab yang pasti.

Kenapa bisa terjadi? Penyebabnya sistem kapitalisme menindas orang kecil dan membanggakan pemilik modal. Ibaratnya yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin, yang kuat makin kuat yang rentan bisa jadi kalah atau mati.

Sistem kapitalisme memang sistem yang sangat lemah namanya juga sistem buatan manusia, manusia itu makhluk yang sangat lemah. Tau sendiri kan pada akhirnya semua makhluk yang ada di bumi ini akan musnah kecuali Allah SWT. Lalu harus bagaimana untuk menanganinya? Solusi yang paling tepat adalah dengan berpindah ke sistem yang hakiki dimana sistem buatan dari Allah sang Khalik pencipta seluruh alam dan isinya. Sistem Allah itu sangat sempurna dari bangun tidur sampai tidur saja di urus apalagi soal negara.

Contohnya kepemimpinan masa Umar bin Khattab, yang seorang pemimpin yang adil meskipun menjabat apapun jikalau salah ya diberi Sanki tanpa memandang bulu, beda pada saat ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas alias pilih-pilih. Hidup bersahaja, seorang pemimpin Umar bin Khattab tetap hidup dengan sederhana meskipun pada masa itu wilayah kekuasaan Islam sudah merambah luas sampai luar Arab. Ia selau menjaga diri dan keluarganya dari apa-apa yang syubhat apalagi yang bukan haknya. Umar tidak akan merasa nyaman mencerna makanan sebelum merasa yakin bahwa seluruh rakyatnya telah mendapatkan haknya. Tetapi sekarang apa yang terjadi? Banyak para pejabat yang egois mementingkan diri sendiri bahkan rakyat sampai mati kelaparan.

Dari penjelasan di atas maukah kita hidup layaknya pada masa kepemimpinan khilafah salah satunya pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab atau kah mau tetap kekeh merasakan hidup seperti saat ini dimana keadilan tidak merata, rakyat ditindas, ya taulah apa yang dirasakan pada saat ini seperti apa.

Jikalau ingin seperti masa dulu, yuk mengkaji Islam secara sempurna agar kita tau Islam yang sesungguhnya yang sangat sempurna apalagi dalam kepengurusan negara.

Wallahu a’lam bishowab.

Referensi

https://www.tvonenews.com/berita/nasional/74609-kenikmatan-sesaat-berujung-petaka-irjen-teddy-minahasa-tergiur-nyabu-dan-jual-sabu-sabu-ke-mami-linda-kini-teddy-bakal-ditahan-30-hari

https://www.liputan6.com/news/read/5098564/ironi-pidato-irjen-teddy-minahasa-soal-polisi-kaya-namun-dirinya-jualan-sabu

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221016161630-20-861230/7-poin-penting-arahan-jokowi-untuk-pembenahan-polri

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: 𝗡𝗮𝗿𝗸𝗼𝗯𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗝𝘂𝗱𝗶 𝗠𝗲𝗿𝗮𝗷𝗮𝗹𝗲𝗹𝗮, 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗮𝗻𝘁𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗝𝗮𝘂𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽𝗮𝗻
𝗡𝗮𝗿𝗸𝗼𝗯𝗮 𝗱𝗮𝗻 𝗝𝘂𝗱𝗶 𝗠𝗲𝗿𝗮𝗷𝗮𝗹𝗲𝗹𝗮, 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿𝗮𝗻𝘁𝗮𝘀𝗮𝗻 𝗝𝗮𝘂𝗵 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽𝗮𝗻
Judi narkoba polri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx-O2xRjLvvu60cLjYljWQ2fDRBCbRdKaPHTRz00PuDlfXyRPC0xP-9GNZ9glXjNSz2rv-TQSxIv6v6cNRIIM4LzBPQzE6Tb_RChwv9Bm57YKoGe16UQQBsxKZVc02CEG6iLGTwZK5NL806ML8l45hkudmOIK9HktFs9Jx1rrxILVcA6F3HKcYYG9z/s16000/PicsArt_11-09-10.01.08_compress98.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx-O2xRjLvvu60cLjYljWQ2fDRBCbRdKaPHTRz00PuDlfXyRPC0xP-9GNZ9glXjNSz2rv-TQSxIv6v6cNRIIM4LzBPQzE6Tb_RChwv9Bm57YKoGe16UQQBsxKZVc02CEG6iLGTwZK5NL806ML8l45hkudmOIK9HktFs9Jx1rrxILVcA6F3HKcYYG9z/s72-c/PicsArt_11-09-10.01.08_compress98.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/11/blog-post_9.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/11/blog-post_9.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy