Ancaman PHK masal, Membayangi Akhir Kapitalisme?

Phk massal 2022

Ancaman PHK masal, Membayangi Akhir Kapitalisme?

Oleh: Asma Sulistiawati (Pegiat Literasi)

Belakangan Pemutusan hubungan kerja (PHK) banyak terjadi di pabrik sepatu dan tekstil dalam negeri. Hal ini terjadi akibat perlambatan ekonomi dan lonjakan inflasi di negara tujuan ekspor. Perlambatan ekonomi memang terjadi di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan China. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI). Penundaan dan pembatalan ekspor pun dilaporkan terus terjadi, bahkan sudah ada yang mengalami pembatalan sampai 50%.

Dijelaskan bahwa perlambatan ekonomi negara maju dipengaruhi oleh geopolitik dan perang di kawasan Ukraina yang memicu tekanan inflasi yang tinggi. Selain itu, kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) diperkirakan lebih tinggi dengan siklus lebih panjang. Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani juga mengomentari persoalan PHK yang terjadi di sejumlah pabrik tekstil hingga alas kaki. Disebutkan, pemerintah akan terus memonitor fenomena yang terjadi. (CNBCIndonesia, 06/11/2022).

Ancaman krisis global dan perang yanag terjadi berdampak buruk terhadap industri, sehingga terpaksa melakukan PHK massal. Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itu peribahasa yang cukup mewakili kondisi masyarakat Indonesia secara umum saat ini. Di tengah himpitan ekonomi yang tak kunjung ada habisnya, kini masyarakat kembali dibuat sesak nafas dengan masifnya PHK massal. Sudahlah rakyat dibuat susah dengan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok, kini sumber pendapatan dan pemasukan masyarakat pun dipangkas dengan adanya kejadian ini.

PHK massal yang saat ini terjadi akibat dampak buruk ancaman krisis global dan perang Rusia dengan Ukraina, mengkonfirmasikan rapuhnya sistem ekonomi kapitalis. Gelombang PHK di picu oleh penurunan permintaan ekspor luar negeri. Hal ini terjadi karena perlambatan ekonomi dan lonjakan inflasi di negara tujuan ekspor seperti AS dan Uni Eropa (UE). Jika ekonomi negara tujuan impor melemah jelas ekspor Indonesia akan menurun. Karena para konsumen akan memprioritaskan membeli makanan ketimbang kebutuhan lainnya.

Sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem yang rentan terhadap krisis, yang akan terus berulang mengakibatkan krisis, mengikuti setiap adanya faktor pemicu. Hal ini disebabkan karena pondasi sistem ekonomi kapitalis sangat rapuh, dibangun oleh sistem ekonomi semu yaitu ekonomi non riil.

Dalam sistem ekonomi kapitalis, menempatkan buruh pada posisi yang lemah, buruh sebagai bagian dari faktor produksi. PHK merupakan salah satu bentuk efisiensi bagi perusahaan, demi menekan biaya produksi. Jadilah pekerja bernasib malang. Jelas PHK massal akan meningkatkan angka pengangguran dan angka kemiskinan. Hal ini akan mengancam tatanan sosial di masyarakat yang berpotensi menambah kasus kriminalitas. Karena keserakahan para Kapitalis, sering kali perusahaan menutup mata atas nasib pekerja. Akan semakin miris tatkala regulasi yang ada semakin menampakkan pekatnya warna oligarki dan kapitalis Indonesia, yaitu melalui UU Omnisbus Law Cipta Kerja, menyebabkan PHK makin mudah, di samping upah pun makin murah.

Sayangnya terkait dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) justru mendapat keistimewaan. Para TKA dari Cina tersebut, bebas masuk karena dijamin oleh UU Omnibus Law. Padahal tidak semuanya TKA tersebut memiliki high skills. Kebanyakan dari mereka adalah buruh kasar, yang pekerjaannya dapat diselesaikan oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Sungguh miris, negara memberi jalan kepada TKA, namun membiarkan rakyatnya sendiri di-PHK. Inilah buah kebijakan penguasa pro oligarki, gagal dalam mengurus rakyat. Negara hanya berperan sebagai regulator, merasa cukup dengan memberikan stimulus-stimulus bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan.

Berbeda dengan Islam. Islam telah menetapkan bahwa fungsi penguasa adalah mengurus rakyat, dengan menuntaskan permasalahan pada rakyat. Dalam hadist rasullullah saw bersabda, yang artinya “Imam adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggungjawab atas pengurusan rakyatnya.”(HR Al Bukhari).

Melihat lemahnya perekonomian yang ditopang kapitalisme, bukankah ini saatnya berbenah? Sistem ekonomi yang cenderung labil dan rawan krisis sudah saatnya di-uninstall. Pandemi Corona hendak menunjukkan kepada kita bahwa cara kerja kapitalisme tak mampu menahan kerusakan yang menumpuk.

Sedikit lagi sistem ini ambruk bersama dengan berakhirnya pandemi. Sudah saatnya menginstal ulang sistem yang mampu bertahan selama 13 abad lamanya. Sistem ekonomi yang antikrisis dan lebih stabil, yaitu syariat Islam. Mau menunggu berapa lama lagi?

Wallahu Alam bishshawab.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Ancaman PHK masal, Membayangi Akhir Kapitalisme?
Ancaman PHK masal, Membayangi Akhir Kapitalisme?
Phk massal 2022
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3jauw7spMn0OZa9GbcxuGBFj-0HlSFU4TO9JavEfKBBm8XYusVLmWsi1MS78hmJKOZdVnx3DHvu9e2JVupZttXfNs_9QYxhHyahJ6pptmRHr471UG3LgPfupLOuwf93cVyGtt2h2s2ch4sXuc2m0EEMG-IXmgX7c6dW-yzIk9v7hBokV8DS6ag94f/s16000/png_20221122_093153_0000_compress4.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3jauw7spMn0OZa9GbcxuGBFj-0HlSFU4TO9JavEfKBBm8XYusVLmWsi1MS78hmJKOZdVnx3DHvu9e2JVupZttXfNs_9QYxhHyahJ6pptmRHr471UG3LgPfupLOuwf93cVyGtt2h2s2ch4sXuc2m0EEMG-IXmgX7c6dW-yzIk9v7hBokV8DS6ag94f/s72-c/png_20221122_093153_0000_compress4.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/11/ancaman-phk-masal-membayangi-akhir.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/11/ancaman-phk-masal-membayangi-akhir.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy