ANGKA PERCERAIAN MENINGKAT, SALAH SIAPA??

Cerai problem keluarga

ANGKA PERCERAIAN MENINGKAT, SALAH SIAPA??

Oleh: Siti Aminah

Keluarga adalah pondasi untuk kemajuan suatu bangsa,dari keluarga yang sehat dan bertakwa maka akan lahir generasi yang kuat dalam suatu bangsa. Bagaimana akan tercipta keluarga yang sehat dan kokoh kalau angka perceraian meningkat drastis dalam beberapa tahun ini.

Dari tahun 2020 sampai 2021 lalu, Pengadilan Agama Malang mencatat ribuan kasus putusan perceraian. Kepala Pengadilan Agama Kota Malang, Drs Misbah MHI mengabarkan, akumulasi kasus perceraian di tahun 2020 dan 2021 tak kurang dari 4000 putusan.

Pada tahun 2021, jumlah putusan kasus cerai talak (dari pihak pria) 621 kasus. Tahun 2020, putusan talak 635 kasus. Sementara, putusan cerai gugat (dari pihak wanita) pada 2021 mencapai 1736 kasus. Sementara, tahun 2020 ada putusan gugat cerai 1600 kasus. Total janda dan duda tahun 2020 yakni 2235 orang. Sedangkan jumlah janda dan duda baru di tahun 2021 yaitu 2357 orang, meningkat puluhan.

Ada tiga besar penyebab utama perceraian yang terjadi di Kota Malang maupun Kota Batu. Tertinggi pertama yaitu pertengkaran atau perselisihan yang terus menerus. Pada 2021, jumlah perceraian akibat alasan ini mencapai 1732 kasus. Sementara, tahun 2020, ada 1234 kasus perceraian akibat cekcok tanpa henti. Kebanyakan perceraian adalah akibat perselisihan. Hal ini terjadi karena adanya perselingkuhan, baik dari pihak pria maupun wanita. Sementara, penyebab terbesar kedua perceraian yaitu masalah ekonomi (kabarmalang.com).

Perceraian adalah momok yang sangat menakutkan bagi setiap pasangan. Harapan yang dirajut agar terjalin relasi yang kokoh dengan landasan kasih sayang dalam satu ikatan janji untuk saling berbagi suka dan duka, kandas begitu saja di tengah jalan. Upaya tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya ekonomi bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya perceraian.

Pendidikan calon suami istri dalam sistem kapitalis saat ini tidak ada sama sekali, istri tidak tahu tanggung jawabnya, begitupun suami, pendidikan saat ini hanya berfokus hanya pada kerja, dalam sistem kapitalis saat ini hanya di ciptakan orang yang bisa bekerja bukan orang yang bisa menciptakan generasi yang kokoh.

Dalam Islam sebelum menikah calon suami istri akan diedukasi bagaimana menjalani rumah tangga, seorang wanita atau pria akan mencari pasangan berdasarkan keimanan bukan berdasarkan hawa nafsu semata.

Ibn al-Qayyim al-jauziy mengatakan bahawa orang tua dan wanita wajib menyeleksi setiap laki laki untuk dipilih sebagai calon suaminya. Ia adalah calon pendamping hidup sejati, yang siap berbagi rasa dan asa, calon suami yang sanggup menjadi peneduh jiwanya. Akhtha’ al-Mar’ah al-Muta’alliqah Bi al-Khitbah wa al-Zawaj wa al-Mu’asyirah, Nada Abu Ahmad, 1/3

Lalu seperti apa suami ideal menurut Islam? Ibn al-Jauziy mengatakan bahwa suami ideal itu adalah Pertama, lelaki yang agamis, lelaki yang teguh berpendirian kepada ajaran agamanya, lelaki seperti inilah yang mampu menuntunnya menemukan jalan menuju surga. Menjadi Imam yang baik. Menjadi ayah yang laik.

Kedua, memiliki perangai dengan akhlak mulia, karena ia, dengan perangai ini, akan mampu menjadi suri teladan yang baik bagi istri, suami dan anak anaknya serta masyarakatnya.

Ketiga, memiliki latarbelakang keluarga yang baik. karena keluarga yang beradab akan melahirkan individu yang berbudi.

Keempat, memiliki kemampuan membangun hubungan dan komunikasi yang baik, dalam keluarga dan sosial.

Kelima, memiliki ‘problem solving’ yang handal. Hubungan keluarga yang penuh liku liku, membutuhkan sebuah penanganan yang tepat untuk menyelesaikannya. Tanpa manajemen yang baik, keutuhan keluarga akan dipertaruhkan.

Tanpa kemampuan dan kecocokan kerapkali perceraian (talak) adalah jalan keluarnya. Na’udzubillah. Akhtha’ al-Mar’ah al-Muta’alliqah Bi al-Khitbah wa al-Zawaj wa al-Mu’asyirah, Nada Abu Ahmad, 1/3

Untuk tipe yang pertama, berdasarkan Hadits riwayat al-Bukhari

“Wanita biasanya dinikahi karena empat faktor, karena hartanya, karena keluarganya, karena kecantikannya dan karena agamanya, maka, pilihkan seseorang yang memiliki latar belakang agama, tanganmu akan tidak berdebu (kamu akan bahagia)”. HR. Bukhari, No 4803.

Hadits ini secara tersurat mendiskripsikan faktor faktor yang dijadikan ukuran untuk menentukan dan memilih calon istri. Namun secara tersirat juga bisa diaplikasikan untuk menentukan calon suami yang baik.

Kaya, cantik dan terhormat senantiasa menjadi prioritas utama untuk menentukan kreteria pasangan, karena dengan itu, kebahagian hidup akan di dapat, namun semua itu dibantah oleh Rasulullah, bahwa agamalah yang mampu menghadirkan kebahagiaan dalam keluarga.

Allah berfirman, (artinya) “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”. (QS: al-Baqarah, 221)

Lelaki dan wanita beriman (beragama) sekalipun mereka budak sahaya dan tidak ayu masih lebik baik dari pada lelaki dan wanita musyrik (tidak beragama) sekalipun terhormat dan berparas cantik. Kenapa? Kesyirikan hanya akan membawa pasangannya kepada kemaksiatan sementara keimanan akan mampu membawa kepada ketaatan.

Sementara ketaatan ini yang akan mampu menghadirkan bukan hanya kebahagiaan dunia saja, melainkan kebahagiaan akhirat. Bahkan menurut Ibn Katsir, ayat ini menjadi dalil keharaman seseorang menikahi pasangan yang tidak beriman (tidak beragama). Tafsir Ibn Katsir, 1/582

Dengan gamblang Nabi menegaskan soal urgensitas agama dalam menjalin sebuah hubungan

Sesungguhnya Nabi Muhammad saw. Bersabda: “Agama itu adalah nasehat”. Kami bertanya, “Nasehat untuk siapa dan apa”? Nabi Menjawab: “Nasehat untuk (taat kepada) Allah, KitabNya, RasulNya, dan Para Imam (pemimpin) orang orang Islam, serta nasehat untuk khalayak umat”. (HR. Muslim 107)

Dengan modal pengetahuan agama, setiap pasangan (suami-Istri) akan mampu memahami dengan sadar tentang hak dan kewajibannya. Ketika hak dan kewajiban dalam Rumah tangga berjalan stabil maka, keharmonisan akan senantiasa merekah dalam kehidupan rumah tangganya.

Bila keharmonisan ini tergapai, ketentraman dalam menjalin sebuah hubungan akan berjalan secara natural. Bila tentram tercipta, maka aktifitas ibadah, ekonomi, sosial dan interaksi lainnya akan menemukan jalan kemudahannya. Dalam kondisi inilah sesungguhnya yang disebut dengan kebagahiaan sejati, bahagia bukan hanya didunia, bahagia akhirat-pun akan didapat.

Tingginya angka perceraian di tengah wabah hari ini karena pondasi rumah tangga yang memang sudah rapuh. Wabah hanyalah bagian dari ujian kehidupan seperti ujian-ujian hidup yang lainnya, yang jika digilas bersama akan musnah.

Gaya hidup yang tidak sesuai dengan penghasilan akan menganggap pasangan tidak mampu memenuhi kebutuhan materi keluarga. Kesenangan menjadi tujuan paling utama, terutama untuk diri sendiri sudah tertanam pada diri kebanyakan masyarakat hingga mengarah pada konsumerisme.

Arus globalisasi memberikan kebebasan yang menanamkan sifat egois, berusaha mencapai kesenangan dengan segala cara. Kerancuan antara kebutuhan dan keinginan menjadi bom waktu untuk stres, karena suami stres istri lebih stres lagi, anak menjadi korban.

Cara hidup kapitalisme sekulerisme diikuti tanpa terasa, semua dihitung menurut untung dan rugi bukan halal atau haram. Meyakini materi adalah kunci kebahagiaan telah mendorong untuk berpacu dengan waktu, sehingga waktu habis hanya untuk mengejar dunia belaka. Keluarga sakinah, mawaddah, warahmah hanya ada dalam angan dan harapan karena kehilangan arah hidup.

Padahal keluarga adalah tempat berkasih sayang, mencetak pribadi-pribadi mujtahid sekaligus mujahid. Pembagian peran didalamnya merupakan bentuk keadilan untuk mencapai tujuan dalam berkeluarga. Tolak ukur yang pasti dan tetap, sesuai fitrah sebagai manusia dan memuaskan akal dianggap sudah tidak sesuai lagi saat ini.

Inilah bukti bahwa representasi kebenaran Islam membutuhkan sebuah negara, negara dan agama bagai saudara kembar yang saling bersinergi kuat dan strategis. Pemenuhan kebutuhan ekonomi dan penghidupan yang layak dalam keluarga adalah kewajiban suami. Kepala keluarga membutuhkan peran negara untuk memberikan kemudahan hidup dalam aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Negara memastikan setiap anggota keluarga mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik melalui serangkaian mekanisme kebijakan yang telah ditetapkan. Pengaturan sempurna itu hanya ada dalam negara yang menerapkan Islam kaffah, peraturan-peraturan yang ada di dalamnya berlandaskan keimanan.

Islam menata secara rapi dan benar dalam mengoptimalkan perannya sebagai istri, ibu, ayah, suami maupun dalam bermasyarakat bahkan bernegara. Sangsi atau uqubat menjadi pelindung untuk menjaga kesejahteraan bagi ketahanan keluarga dari para pelanggar peraturan. Hubungan suami istri adalah persahabatan yang memiliki komitmen untuk melaksanakan syariat Islam.

Jebakan materialisme dan invidualisme yang menggoyahkan ketahanan keluarga harus segera diakhiri. Keluarga-keluarga muslim bersama negara harus segera membangun kembali interaksi yang harmonis untuk meraih ketenangan rakyat. Negara mampu berdiri tegak jika keluarga-keluarga mempunyai ketahanan yang kuat yang akan melahirkan generasi yang berkarakter, cerdas, bertakwa dan siap memimpin rakyat.

Dari sinilah lahir peradaban yang ideal, yang mampu memimpin peradaban dunia, cita-cita itu akan terwujud bersama syariah dan Khilafah. Hujjatul Islam, Imam Al Ghazali Rahimahullah berkata:

“Sesungguhnya dunia adalah ladang bagi akhirat, tidaklah sempurna agama kecuali dengan dunia. Kekuasaan dan agama adalah saudara kembar; agama merupakan pondasi dan penguasa adalah penjaganya. Apa saja yang tidak memiliki pondasi akan hancur, dan apa saja yang tidak memiliki penjaga akan hilang. Dan tidaklah sempurna kekuasaan dan hukum kecuali dengan adanya pemimpin.” (Imam Al Ghazali) .

Tidak akan lahir generasi yang tangguh dalam keluarga yang broken home, peran negara dalam edukasi calon pasangan suami istri sangat dibutuhkan, tapi hal ini hanya bisa ada dalam sistem Islam, yang mengutamakan keselamatan umat daripada kekayaan.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: ANGKA PERCERAIAN MENINGKAT, SALAH SIAPA??
ANGKA PERCERAIAN MENINGKAT, SALAH SIAPA??
Cerai problem keluarga
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgetX_mURCnqdntmGMaG7SinZmcmqCbB8BeK3nPVcVbP3BM-Na91KK8tUQMA77-dq0W_Q_-tv2JHPNuwKYi4ACJvavjZdNiiImGBNSTwqBt735Fp5UU94j-mP_RDEyRtzo46ABHmLbZ8nAdDiUf6mAxA850rhuO9oiUbr118pAlx_bJnK_ztcWZTmQy/s16000/PicsArt_07-30-04.08.41_compress33.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgetX_mURCnqdntmGMaG7SinZmcmqCbB8BeK3nPVcVbP3BM-Na91KK8tUQMA77-dq0W_Q_-tv2JHPNuwKYi4ACJvavjZdNiiImGBNSTwqBt735Fp5UU94j-mP_RDEyRtzo46ABHmLbZ8nAdDiUf6mAxA850rhuO9oiUbr118pAlx_bJnK_ztcWZTmQy/s72-c/PicsArt_07-30-04.08.41_compress33.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/07/angka-perceraian-meningkat-salah-siapa.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/07/angka-perceraian-meningkat-salah-siapa.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy