Bahan Bakar Air
Oleh: Aiman Mochammad Iqbal
Akhir-akhir ini sedang ramai pemberitaan di media terkait penemuan motor yg berbahan bakar air menggunakan elektrolisis. Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap penemunya dan tak lupa apresiasi atas penemuannya. Mari kita ulas secara singkat.
Elektrolisis air merupakan salah satu metode untuk memproduksi gas hidrogen secara elektrokimia. Proses ini memiliki keuntungan karena berasal dari sumber yang dapat diperbaharui. Pengembangan elektrolisis air menemui berbagai macam tantangan diantaranya komsumsi energi yang besar, efisiensi, durabilitas dan safety.
Komponen elektrolisis air terdiri dari anoda dan katoda yang dihubungkan dengan power supply serta menggunakan elektrolit dan membran. Secara umum ion hidrogen (proton) bergerak menuju katoda sedangkan ion hidroksida bergerak menuju Anoda. Adapun Elektrolit diperlukan untuk meningkatkan konduktivitas sehingga ion mudah bergerak. Membran memiliki fungsi membawa muatan ion dan memisahkan produk hasil elektrolisis yaitu hidrogen dan oksigen agar tidak terjadi reaksi eksotermis pembentukan air.
Theoritical cell voltage pada kondisi netral dan kondisi basa memiliki nilai yang sama yaitu -1,23 V (SHE), adapun penggunaan elektrolit asam cenderung dihindari karena akan membuat korosi sel elektrolisis. Theoritical cell voltage tesebut merupakan nilai ideal secara termodinamika, secara kinetika elektrokimia akan berbeda karena terdapat overpotensial yang harus diperhatikan.
Bensin memiliki kandungan energi sekitar 46 MJ/kg serta densitas 0,75 kg/l maka diperoleh 34,5 MJ/l. Kapasitas tangki motor 3,5 l maka kandungan energi yang didapatkan sebesar 120,75 MJ/l. Merujuk ke kandungan energi hidrogen yaitu 142 MJ/kg lebih besar tiga kali lipat dibandingkan dengan besin, akan tetapi untuk memproduksi 1 kg hidrogen secara teoritis membutuhkan 39,4 kWh dengan efisiensi 100%. Pada kenyataannya tidak mungkin efisiensi mencapai 100%. Mari menelaah kapasitas aki motor yang memiliki nilai 40 Wh, konsekuensi logisnya adalah hanya menghasilkan kandungan energi sebesar 0,144 MJ atau 0,04 kWh. Kapasitas tangki bensin yang 3,5 l memiliki kandungan energi 120,75 MJ/l atau ekivalen dengan 33,5 kWh dengan kata lain memiliki energi lebih besar 837 kali dibandingkan aki untuk mengenerasi hidrogen. Pada akhirnya kapasitas aki motor perlu ditingkatkan agar sesuai dengan produksi hidrogen yang diharapkan. Kesimpulannya adalah elektrolisis air pada kendaraan bermotor masih membutuhkan energi yang tinggi untuk memecah molekul air sehingga secara keekonomian lebih murah menggunakan bensin.
Semoga Indonesia Semakin Maju https://www.facebook.com/1005666222/posts/10223931542728860/
COMMENTS