khilafah adalah perisai
Oleh: Nurfala Ghomi Sari (Aktivis Dakwah Musi Banyuasin)
Al-Aqsa, Ramadhan 1443 H. Di bulan suci ini, seharusnya umat muslim beribadah dengan tenang, namun hal itu tidaklah berlaku di Palestina. Kita kembali menyaksikan penyerangan terhadap umat muslim di sana. Mengutip dari Adararelief, penyerangan tersebut berhubungan dengan perayaan ritual Pesakh (Paskah Yahudi). Para zionis menargetkan Kubatus Shakrah (Dome of Rock) sebagai tempat penyembelihan sesajen, dan hingga sekarang mereka terus berusaha untuk menembus jantung Al-Aqsa. Hal ini tentu saja akan mengotori dan menodai wilayah ibadah umat muslim. Dengan segala keterbatasan, umat muslim Palestina juga terus melakukan pembelaan dan tetap berupaya untuk menjaga Al-Aqsa.
Pada dasarnya, hari-hari yang dilalui umat muslim di Palestina tetaplah sama. Penyerangan, penangkapan, pemukulan, penembakan, pengusiran, pendudukan, merupakan hal yang sangat biasa. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak nyawa umat muslim terbunuh dari hari ke hari, tahun ke tahun. Anak-anak tak berdosa, para wanita, orang tua, teman-teman difabel pun tak luput dari serangan tentara zionis ini. Namun, reaksi dunia juga tetap sama hanya mampu mengecam saja.
Kekejaman tentara zionis terhadap warga sipil Palestina seharusnya tidak bisa ditolerir lagi. Zionis Israel seharusnya dapat sanksi dari Mahkamah Internasional, tetapi hal tersebut disinyalir tidak akan terjadi. Dukungan imperialisme Barat, Amerika dan sekutu terhadap Israel sangat kuat.
Berbeda dengan negeri-negeri muslim lainnya, mereka semua tidak ada satu pun yang mampu berani secara terang-terangan membela dan mengirimkan kekuatan militer untuk membantu Palestina mempertahankan kedaulatannya. Walaupun ada beberapa negara yang mendukung pendanaan, pembelaan atau pun persenjataan para pejuang Palestina, namun tetap saja mereka melakukan fungsi ganda. Di satu sisi membantu secara implisit, di sisi lain tetap menjalin kerja sama dengan negara-negara sekutu Israel. Hal tersebut sah saja dilakukan karena saat ini negeri muslim telah menjadi negeri yang dibatasi kebangsaan (nation state) yang butuh jalinan kuat dengan negeri-negeri lain untuk mengamankan negerinya.
Berbicara tentang kemanusiaan, perlakuan dunia tampak sangat jelas berbeda terhadap konflik Rusia-Ukraina dengan Israel-Palestina. Seolah-olah gaungan kemanusiaan, HAM itu tidak berlaku untuk rakyat Palestina. Berbagai upaya telah dilakukan di forum Internasional untuk membantu konflik Palestina-Israel ini. Namun, semua resolusi, rekonsiliasi, perjanjian, tak satu pun ditepati oleh zionis Israel.
Saat ini, tak ada yang bisa kita lakukan selain berdoa dan mendukung umat muslim Palestina dengan bantuan semampu kita. Tidak ada yang mampu menolong, kecuali Allah Azza Wa Jalla.
Urgensi Perisai Umat
Apa yang terjadi pada umat muslim hari ini adalah dampak karena tidak adanya perisai umat. Jangankan untuk membantu umat muslim yang tertindas di negeri minoritas, ataupun negeri yang terjajah seperti Palestina, di negeri mayoritas muslim pun kondisi umat muslim tidaklah baik-baik saja.
Selama perisai umat tidak ada, maka umat muslim akan terus tertindas. Entah akan berapa banyak lagi darah umat muslim tertumpahkan. Padahal nyawa umat muslim itu sangatlah berharga sebagaimana dalam berbagi redaksi hadits Rasulullah SAW, yang salah satunya menyatakan bahwa musnahnya dunia itu lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim. (HR. An-Nasa’i, At-Tirmidzi).
Di dalam Kitabullah juga telah dijelaskan bahwa kita wajib memberikan pertolongan kepada saudara kita yang butuh pertolongan dalam urusan pembelaan agama. Namun, apalah daya saat ini kita belum mampu memberikan pertolongan, hanya bisa menyaksikan dalam pilu dan berdoa saja.
Oleh sebab itu, kebutuhan akan seorang pemimpin pemersatu umat sangatlah _urgent_, karena inilah satu-satunya jalan untuk bisa membantu umat muslim yang tertindas, terzholimi di bagian negeri mana pun. Keselamatan umat muslim akan terjamin dalam Daulah Islamiyah.
Rasulullah SAW bersabda bahwa sesungguhnya pemimpin (khalifah) itu laksana perisai, kaum muslim akan berperang dan berlindung di belakangnya. (HR. Bukhari Muslim)
Semoga Allah memberikan kesabaran dan pertolongan kepada umat muslim yang tertindas dan terzholimi. Semoga Allah juga segera menyadarkan semua umat muslim dunia, para pemimpin negeri muslim, untuk bisa bersatu kembali dalam institusi penegak syariah, Daulah Islamiyah.
Wallahu’alam
COMMENTS