Tuntutan Mahasiswa
Oleh : Wakini Esti P
Di bulan Ramadan ini mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menuntut perbaikan sistem oleh rezim di beberapa titik kota di Indonesia. Salah satunya adalah di depan Istana Bogor.
Hari Senin (11/4/2022) aksi demonstrasi ribuan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indoneia (BEM SI) telah berlangsung. Seperti diketahui, aksi demo mahasiswa ini telah digelar sejak hari Jum'at (8/4/2022) lalu di seluruh Indonesia.
Ada 6 tuntutan yang disuarakan pada aksi 11 April ini.
BEM SI akan demo menuntut sikap tegas Jokowi. “Tanggal 11 April 2022, kami akan berunjuk rasa. Itu adalah momen 14 hari setelah waktu kami berikan kepada Presiden untuk menjawab enam tuntutan yang kami berikan, 28 Maret 2022,” kata Koordinator Pusat BEM SI, Kaharuddin, Kamis (7/4/2022). (Detik)
Berikut ini adalah enam tuntutan BEM SI yang disampaikan kepada pihak Kepresidenan pada 28 Maret lalu yaitu:
1. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara
2. Menuntut dan mendesak Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial ekologi, dan kebencanaan
3. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya
4. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait
5. Mendesak dan menuntut Jokowi untuk menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia
6. Menuntut dan mendesak Jokowi-Ma’ruf untuk berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Tuntutan ini adalah bentuk empati para mahasiswa pada kondisi rakyat yang semakin nestapa. Bagaimana tidak? Pandemi belum juga berujung, namun kebijakan yang diterapkan malah pro kapitalis.
Indonesia saat ini memang sedang menghadapi masalah yang sangat rumit di segala bidang, seperti dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, moral, dan lain-lain. Di bidang ekonomi, kita melihat realitas masih tingginya angka kemiskinan dan budaya korupsi yang merajalela.
Dilanjutkan lagi dalam bidang pendidikan, terjadi kesenjangan yang melahirkan akses pendidikan yang tidak merata, biaya pendidikan mahal dan kurikulum yang tidak seirama dengan lahirnya generasi unggul. Pada bidang sosial, banyak terjadi kriminalitas seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan lainnya.
Persoalan yang paling krusial adalah demoralisasi yang terjadi di kalangan masyarakat, terutama para pejabat tinggi dan wakil rakyat. Sungguh dramatis dan miris sekali jika kita lihat sekarang, di hampir semua media informasi, begitu masifnya menayangkan bagaimana krisis moral ini sudah menggerogoti semua lapisan para petinggi negara.
Ini semua terjadi akibat diterapkannya sistem kapitalisme sekuler yang tidak akan melahirkan peradaban yang luhur karena sistem ini telah jelas bertentangan dengan tuntunan Allah SWT, Sang Pencipta alam semesta ini. Di mana kehidupan tidak diasuh oleh agama (ideologi Islam), sehingga melahirkan banyak kerusakan. Sejatinya, sistem yang lahir dari akal manusia dan telah meminggirkan pandangan agama ini, tidaklah sesuai dengan fitrah manusia.
Untuk mengoptimalkan peran tersebut, mahasiswa harus memiliki pemahaman politik yang sahih, yaitu politik Islam yang menekankan fungsi negara sebagai pelayan rakyat. Berupaya untuk memahami syariat Islam Kaffah, yang bersumber dari wahyu-Nya dan Sunnah Rasulullah Saw serta meneladani Rasulullah Saw. dalam menerapkan politik Islam pada kehidupan bernegara.
Sosok mahasiswa adalah harapan besar bagi perubahan negeri ini ke arah yang lebih baik. Hanya saja, mahasiswa tak boleh terjebak pada narasi salah kaprah ala demokrasi sekuler.
Mengapa? Karena negara ini ibarat mobil yang rusak. Diganti seberkualitas apapun pemimpinnya tidak akan pernah mampu bangkit. Yang harusnya jadi pilihan para mahasiswa juga pemuda adalah mengganti mobil dan supirnya.
Sistem Islam ibarat mobil baru yang siap digunakan sebagai jalan kebangkitan umat. Sistem inilah yang akan membuat kaum muslimin sejahtera dengan penerapan sistem ekonomi, pendidikan, kemiliteran, dan lainnya dengan syariat Islam Kaffah. Sistem ini pula yang akan mengantarkan kaum muslimin bersegera meraih surga, bukan neraka.
Wallahu a'lam bish showab
COMMENTS