solusi kenaikan BBM
Oleh : Novita (Brebes - Jawa Tengah)
Pada tanggal 1 April 2022 Pertamina telah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertamax dari harga Rp 9.000-, per liter menjadi Rp 12.500-, per liter.
Padahal sebelumnya, pada tanggal 27 Februari 2022 Pertamina pun telah menaikkan harga gas Elpiji non subsidi dari Rp 13.500-, per kilogram menjadi Rp 15.500-, per kilogramnya.
Tentulah hal ini akan semakin membuat masyarakat menjerit, lantaran bukan hanya gas dan BBM saja yang naik melainkan harga kebutuhan pokok yang lainnya pun terkena imbasnya pula seperti minyak, telur, gula pasir dan sebagainya. Kenaikan tersebut terjadi pula pada pajak pertambahan nilai atau PPN dari 10% menjadi 11%. Tentulah hal ini masih akan terus berlanjut pada kenaikan harga barang dan jasa yang lainnya juga.
Dikutip dari suara.com kenaikan harga BBM dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan baku minyak mentah dunia dan efek perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Kenaikan seperti ini tidaklah aneh ketika terjadi didalam sistem kapitalisme saat ini, dimana sistem ini hanya menjadikan uang sebagai Tuhannya.
Padahal sesungguhnya segala yang ada di langit dan di bumi itu semua adalah milik Allah. Allah pun berfirman, yang artinya : "Yang kepunyaan Nya lah kerjaan langit dan bumi". QS.Al Furqon ayat 2
Oleh karena itu sebetulnya sumber daya alam yang ada di dunia ini pun milik Allah, maka sudah seharusnya pengelolaannya pun harus sesuai dengan segala ketentuan Allah yang menciptakan alam semesta ini.
Dalam Islam perihal BBM masuk kedalam kategori sistem ekonomi Islam, dimana sistem ekonomi Islam menjadikan akidah Islam sebagai pondasinya. Akidah dijadikan sebagai dasar dalam menjalankan segala aktivitas kehidupan. Akidah Islam pula mengatur tentang hukum kepemilikan yaitu terbagi menjadi tiga, diantaranya kepemilikan individu, umum dan negara.
Pada kasus pengelolaan BBM ini dikategorikan sebagai kepemilikan umum karena BBM merupakan bagian dari sumber daya alam, maka dari itu terkait kepemilikan umum ini wajib diatur oleh negara atau pemerintah tanpa adanya campur tangan swasta ataupun asing.
Negara juga harusnya lebih mengutamakan kepentingan dan kebutuhan rakyatnya sebelum mengutamakan kebutuhan yang lainnya.
Berbeda dengan sistem kapitalisme saat ini, dimana saat ini usaha BBM hampir sepenuhnya dikuasai asing, pun dengan bahan bakar minyak mentah harus dikonversikan ke harga Internasional, sehingga selisih harga konversi minyak mentah tersebut tentu lebih banyak masuk ke kantong penguasa dan pengusaha minyak tersebut. Dalam sistem kapitalisme negara hanya dijadikan fasilitator untuk menguasai segala sumber daya alam yang ada demi kepentingan pribadi dan golongan.
Namun ketika pengelolaan sumber daya alam dilakukan sesuai dengan sistem Islam, sesuai dengan segala ketentuan yang Allah berikan seperti dilakukan oleh orang-orang yang amanah dan tidak menjadikan kepemilikan umum menjadi kepemimpinan individu tentunya masyarakat pun akan sejahtera, damai dan tentram. Sehingga jika kita menginginkan kehidupan yang penuh dengan kesejahteraan dan keberkahan tentunya kita pun harus mengembalikan sistem Islam untuk memimpin kehidupan dunia ini. Karena hanya dengan diterapkannya sistem Islam secara kaffah maka akan terwujudlah Islam rahmatan Lil alamin. Wallahu alam
COMMENTS