Kapitalisme Penyebab Darurat Pembunuhan Anak Oleh Ibunya

penyebab ibu bunuh 3 anak

ungkap tersangka dalam jeruji besi di Mapolsek Tonjong Minggu 20 Maret 2022.

Oleh: Dwi Aminingsih, S.pd (Pemerhati Masalah Sosial dan Politik Islam)

Kasih ibu kepada Beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang Surya menyinari dunia

Jika mendengar lagu tersebut, rasa-rasanya tidak akan percaya ada ibu yang tidak menyayangi anaknya, apalagi sampai membunuh anak kandungnya sendiri. Namun itulah fakta yang tengah terjadi. Seorang ibu di desa Tonjong, kecamatan Tonjong, Brebes, Jawa Tengah, tega menggorok anak kandungnya pada Ahad (20/03) dini hari hingga 1 tewas dan 2 yang lain luka-luka (m.republika.co.id, 20/03/2022). Menurut pengakuan pelaku, dia membunuh anaknya karena ingin menyelamatkan anak-anaknya agar tidak hidup susah seperti dirinya. Pelaku juga mengaku kalau selama ini dirinya hidup dalam ekonomi yang pas-pasan sedangkan suaminya tidak bekerja.

Kejadian tersebut menambah daftar panjang kasus ibu membunuh anaknya seperti yang pernah terjadi dalam beberapa tahun di Indonesia. Masih ingat, seorang anak yang disiram minyak panas kemudian dibakar oleh ibu kandungnya pada 12 September 2018 lalu (regional.kompas.com, 25/10/2018). Kasus serupa lainnya, Seorang ibu di kebon jeruk, Jakarta barat membunuh anak kandungnya yang masih berumur 2 tahun pada Jumat, 18/10/2019 (amp.suara.com, 21/10/2019). Terjadi lagi di tahun 2020, Seorang ibu di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara tega menggorok leher ketiga anak kandungnya hingga tewas (regional.kompas.com, 15/12/2020). Dan di tahun 2021, Seorang ibu di Simokerto, Surabaya, Jawa Timur tega membenturkan kepala anaknya yang masih berusia 4 tahun hingga meninggal dunia (m.tribunnews.com, 11/11/2021). Masih banyak lagi peristiwa ibu bunuh anak dan hal itu terjadi tiap tahun di Indonesia. Lagi - lagi pemicunya adalah kehidupan ekonomi yang serba kurang hingga menjadikan ibu depresi yang berkepanjangan.

Tekanan ekonomi dalam sistem kapitalisme saat ini memang menjadi penyumbang kepenatan dalam diri ibu dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Bagaimana tidak, sempitnya lapangan pekerjaan di negeri ini menjadikan para suami banyak yang nganggur sehingga tidak bisa menafkahi istri dan anak-anaknya. Sedangkan harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Belum lagi kebutuhan lain seperti kesehatan dan pendidikan dengan fasilitas yang lengkap dan terbaik semakin sulit terjangkau oleh rakyat menengah ke bawah. Akhirnya banyak para ibu yang harus pontang panting bekerja apapun di luar rumah demi bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Urusan rumah dan anak masih tetap menjadi tanggungannya. Sehingga tidak bisa dipungkiri, kondisi ekonomi yang lemah, fisik yang lelah, serta tidak adanya perhatian dari keluarga dan lingkungan, menjadikan para ibu depresi.

Sistem Kapitalisme dengan kebebasan kepemilikan telah nyata menciptakan kesenjangan sosial di negeri ini. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Berlakulah hukum rimba. Siapa yang punya banyak harta maka dialah yang berkuasa. Buktinya, ada para pemodal atau para pengusaha dibalik pembuatan kebijakan di negeri ini. Maka terjadilah persekutuan antara penguasa dengan pengusaha. Alih-alih kekayaan alam negeri ini memakmurkan kehidupan rakyat, namun yang ada justru rakyat semakin tertindas dan terpuruk oleh para penguasa dan pengusaha yang telah bekerjasama mengeruk harta rakyat.

Jika seluruh kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, dan keamanan dapat diperoleh dengan mudah, niscaya kesejahteraan akan terwujud. Dan kemungkinan akan bisa memangkas masalah depresi yang menimpa banyak ibu di negeri ini. Namun hal tersebut mustahil tercapai dalam sistem kapitalisme saat ini.

Dalam Islam, batas - batas kepemilikan itu sangat jelas. Ada kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara. Tambang emas, minyak bumi, batu bara, tembaga, laut, danau, pantai, kawasan pesisir, dll, adalah milik rakyat secara umum. Harta milik umum tidak boleh dikuasai atau dikuasakan kepada individu, kelompok individu, atau korporasi. Akan tetapi harta milik umum wajib dikelola oleh negara dan hasilnya digunakan untuk mensejahterakan individu-individu rakyatnya. Rasulullah SAW bersabda:
"Kaum muslimin berserikat (memiliki hak yang sama ) dalam tiga hal: air, rumput, dan api" (HR. Ibnu Majah)

Dalam Islam juga menempatkan seorang Khalifah (kepala negara) adalah ra'in. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
"Imam (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas rakyat yang dia urus." (HR al-Bukhari).

Khilafah menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyatnya , yaitu memastikan bahwa seluruh rakyat terpenuhi kebutuhan pokoknya yaitu berupa sandang, pangan dan papan. Mekanismenya adalah sebagai berikut:
1. Khilafah mewajibkan laki-laki yang mampu untuk bekerja. Hal itu disertai dengan membuka seluas-luasnya lapangan kerja untuk rakyatnya.
2. Untuk individu rakyat yang tidak wajib bekerja baik para wanita atau laki-laki yang tidak mampu lagi bekerja, maka dia dinafkahi oleh yang punya kewajiban untuk menafkahi.
3. Bila tidak punya keluarga yang mampu menafkahi, maka khilafah wajib menyantuninya.

Untuk kebutuhan pokok berupa pendidikan, kesehatan dan keamanan, khilafah menyediakan secara langsung layanan pendidikan, kesehatan dan keamanan secara cuma-cuma.

Dengan demikian, sudah selayaknya sistem kapitalisme ini ditinggalkan karena nyata-nyata menciptakan kesengsaraan hidup manusia hingga mencabut fitrah yang ada pada diri seorang ibu menjadi seorang monster pembunuh bagi anak-anaknya. Dan sudah saatnya kembali kepada aturan Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah yang mampu menjamin kehidupan individu - individu rakyatnya menjadi sejahtera, aman, dan damai. Sehingga para ibu pun akan hidup sesuai dengan fitrahnya, melahirkan generasi - generasi penerus dengan penuh kasih sayang, fokus membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Maka terwujudlah negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
"Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?" (Terjemah QS. Al - Maidah : 50)

Wallahu a’lam bishawab

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Kapitalisme Penyebab Darurat Pembunuhan Anak Oleh Ibunya
Kapitalisme Penyebab Darurat Pembunuhan Anak Oleh Ibunya
penyebab ibu bunuh 3 anak
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnMHs6r_naiS_tRZxvGY44-E-GBIZyXkNRC2v8bS7xRkCYojrOt7CpCZ6OPg-jPoGMNfGArcC6ayF06G-NhYr4eHiP6j4ZdgeAjkyIbxiOsimuTjGsznlpEORT2TebniiYqWOeKZI_4qHsVw_x44iK1hK1FUX0wMH53BJOXFtQRPV4Feg0-xjLPXzA/s16000/PicsArt_03-27-10.25.23_compress24.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnMHs6r_naiS_tRZxvGY44-E-GBIZyXkNRC2v8bS7xRkCYojrOt7CpCZ6OPg-jPoGMNfGArcC6ayF06G-NhYr4eHiP6j4ZdgeAjkyIbxiOsimuTjGsznlpEORT2TebniiYqWOeKZI_4qHsVw_x44iK1hK1FUX0wMH53BJOXFtQRPV4Feg0-xjLPXzA/s72-c/PicsArt_03-27-10.25.23_compress24.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/03/kapitalisme-penyebab-darurat-pembunuhan.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/03/kapitalisme-penyebab-darurat-pembunuhan.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy