Semrawutnya Penanganan Covid, Ibadah Umat Islam Kembali Menjadi Korban

penanganan covid indonesia

Penanganan Covid Indonesis

Oleh : Nurjanah Triani | Mahasiswi Jurusan Matematika UIN Jakarta

Indonesia sudah dilanda pandemi sejak tahun 2020. Korban meninggal virus ini pun tidak main main. Namun, pemerintah akhirnya mengumumkan era new normal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Pusat-pusat perbelanjaan mulai dibuka dan sekolah-sekolah pun mulai mengadakan pertemuan tatap muka. Akan tetapi, akhir-akhir ini masyarakat kembali dikagetkan dengan varian baru covid 19, yaitu virus omicron. Mengutip dari detik.healthy pada tanggal 13 februari 2022, kementerian kesehatan RI melaporkan sedikitnya 1090 pasien meninggal sejak omicron mulai mendominasi Indonesia

Ironisnya, alih-alih mengambil kebijakan untuk penanganan dan penguncian wilayah, pemerintah justru mengambil langkah membatasi ibadah bagi kaum muslim. Bagaimana solusi Islam memandangnya ?

Keadaan Darurat Covid

Menurut data.19.id pada tanggal 15 februari tercatat korban covid 19 dari tahun 2020 ; 4.884.279 orang positif, 4.323.101 orang sembuh dan 145.321 orang meninggal dunia.

Tingginya kasus covid yang ada di Indonesia yang menelan ratusan ribu korban meninggal dunia tentulah menjadi fenomena mengerikan. Hal ini mengakibatkan Indonesia berada difase darurat covid. Banyaknya masyarakat yang terdampak bahkan para tenaga kesehatan banyak berguguran tentu menjadi hal yang perlu perhatian lebih.

Setelah melewati fase gelombang satu dan dua, dimana pusat perbelanjaan telah banyak dibuka, tempat wisata yang sudah bisa dikunjungi dan sekolah sekolah sudah melaksanakan tatap muka. Namun ternyata, tidak berhenti sampai disana, Indonesia kembali digempur oleh varian baru virus covid 19, yaitu omicron. Hingga sekitar 1090 pasien meninggal oleh virus ini.

Kebijakan Pemerintah

Dari fenomena covid yang kita alami hingga detik ini, ternyata masih belum membuat pemerintah meluncurkan kebijakan penguncian wilayah. Bahkan penerbangan internasional kembali diperbolehkan dan WNA diperbolehkan masuk RI dengan syarat.

"kebijakan untuk membuka pintu perjalanan luar negeri diambil berdasarkan hasil keputusan bersama dalam rapat terbatas pada 10 Januari 2022 dan tertuang dalam Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 02/2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Covid-19." (Jubir satgas Penanganan Covid 19, Wiku Adisasmito)

Ditengah maraknya kasus covid varian omicron dan ramainya pusat perbelanjaan hingga wisata, pemerintah justru melakukan pembatasan beribadah bagi kaum muslim.

Mengutip laman kompas.com, ‘Dalam SE tersebut, pelaksanaan peribadatan diizinkan untuk dilakukan di seluruh daerah di Indonesia, baik yang masuk PPKM Level 1, 2, maupun 3, tetapi dengan pembatasan tertentu.’

Namun disisi lain, belum lama ini diadakan perayaan hari raya yang mengakibatkan kerumunan dan berdesak-desakan didaerah Bandung.

"Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi mengonfirmasi terkait keramaian tersebut. Kerumunan dalam video yang tersebar di media sosial itu terjadi pada Selasa (1/2/2022) saat pertunjukan barongsai dalam memperingati Imlek 2573." (Liputan6.com)

Selain itu, terdapat kerumunan yang diciptakan bukan dari peribadatan.

"kerumunan warga tidak dapat terelakkan ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi bagi-bagi kaus di Pasar Porsea, Toba, Sumatera Utara, Rabu (2/2/2022)." (Suara.com)

Kapitalis Sumber Kerusakan

Sebagaimana kita tahu system saat ini yang kita gunakan adalah system kapitalis yang berlandaskan bahwa tidak ada pertemanan abadi, tidak ada musuh abadi, yang ada adalah kepentingan abadi. Selama masih ada keuntungan untuk kepentingan pribadi, maka semuanya masih bisa terlaksana dengan berbagai cara. Begitu juga covid, karena masih adanya kepentingan pribadi dikalangan para pejabat, maka covid hingga menjadi pandemi tidak lantas membuat pemerintah meluncurkan kebijakan lockdown total untuk masyarakat.

Alih-alih membuat rakyat mengetatkan prokes, pengambilan langkah dengan membatasi peribadatan membuat masyarakat diluar kegiatan beribadah justru lalai dalam prokes. Banyak masyarakat yang merasa kecewa, mengapa urusan sepenting ibadah harus dibatasi sedangkan kegiatan kegiatan duniawi yang masih bisa dilakukan didalam rumah tidak mendapatkan pembatasan yang berarti. Masyarakat bisa memaklumi ketika ibadah pun dibatasi karena covid, jika aktivitas-aktivitas lainnya pun ikut dibatasi. Tak ayal, ini membuat sebagian masyarakat merasa geram, mengapa hal lain bisa dilakukan berdesak-desakkan selama berjam-jam, sedangkan sholat yang tidak lebih dari sepuluh menit perlu dibatasi.

Tak hanya sampai disana, banyak tempat makan, restoran, dan pusat pembelanjaan yang mengakibatkan kerumunan tapi tidak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Belum lagi kampanye ditengah pandemi yang mengakibatkan kerumunan hingga meresahkan masyarakat seolah tak punya hati, ditengah pandemi membuat kerumunan untuk kepentingan pribadi. Begitu pula kampanye baliho yang tersebar luas dibeberapa wilayah, seolah tanpa empati menghabiskan miliyaran rupiah untuk eksistensi, yang sebenarnya lebih berguna untuk membantu masyarakat yang kelaparan akibat pandemi.

Padahal, Mengorbankan ibadah kaum muslim, tentu tidak akan membuat covid menurun jika kegiatan lain masih longgar dari pembatasan. Sudah sejak lama lockdown digaungkan masyarakat, namun kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah justru PPKM yang setengah-setengah dalam mengurangi kasus covid.

Keserakahan pemerintah yang tidak mau menanggung kebutuhan masyarakat selama lockdown, adalah wajah kapitalis yang terpampang nyata dihadapan masyarakat. Lepas tanggungjawab atas fenomena yang terjadi, hanya mementingkan kepentingan kepentingan pribadi dan kelompok tanpa melihat sedikitpun penderitaan masyarakat.

"Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan sebanyak 70,3 persen harta kekayaan para pejabat negara naik selama setahun terakhir atau di masa pandemi Covid-19. Termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)." (CNN Indonesia)

Sungguh dzalim, ditengah jeritan rakyat yang mengaduh menahan lapar dengan wajah memelas, para penguasa kapitalis justru memanfaatkan situasi dengan ganas.

Islam Adalah Solusi

Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Baik muamalah, pergaulan, politik hingga sosial. Begitu pula dengan adanya wabah ini, islam sudah sejak dulu memiliki solusi. Islam adalah agama yang diturunkan sang pencipta, dan tentu peraturan hidup dalam islam pun diatur oleh sang pencipta. Maka sudah sewajarnya ketika manusia menemukan suatu permasalahan didunia, berserah diri pada hukum ilahi adalah jawaban yang seharusnya dipilih. Karena segala kenikmatan dan segala ujian yang ada dibumi datang dari Allah SWT, maka solusinya pun tentu datang dari sang pencipta. Seperti disebutkan dalam hadist Ahmad ra. :

نْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الطَّاعُونِ ؟ فَأَخْبَرَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا يُصِيبُهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ

Artinya: "Dari Siti Aisyah ra, ia berkata, 'Ia bertanya kepada Rasulullah SAW perihal tha'un, lalu Rasulullah SAW memberitahukanku, 'Zaman dulu tha'un adalah azab yang dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Tiada seseorang yang sedang tertimpa tha'un, kemudian menahan diri di rumahnya dengan bersabar serta mengharapkan ridha ilahi seraya menyadari bahwa tha'un tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid," (HR. Ahmad).

Zaman ke khalifahan Umar bin khattab tahun ke 18 H, bahwa pada masa itu pernh terjadi wabah penyakit Tha’un. Penyakit Tha’un merupakan penyakit yang berujung pada kematian, penyakit ini membuat resah dan gelisah seluruh masyarakat pada waktu itu. Banyak korban yang meninggal dunia sebab penyakit ini yang diantaranya Abu Ubaidah bin Jaroh pemimpin rakyat, Mu’adz bin Jabal, Yazid bin Abi Sufyan, Haris bin Hisyam dan sahabat yang lainnya.

Ketika banyak menelan korban kemudian Gubernur Syam Amr bin Ash berpidato dihadapan seluruh rakyatnya. “Bahwa penyakit ini jika telah tersebar penyebarannya seperti api yang melalap apa yang ada di hadapannya, maka jauhilah dengan mengungsi ke gunung gunung, kemudian masyarakat berbondong-bondong keluar dan meninggalkan tempat tinggal mereka”. Kemudian kejadian tersebut sampai pada Umar Bin Khattab, lalu Umar tidak menyukai perbuatan tersebut.

Penyakit Tha’un yang terjadi di Syam membuat kekhawatiran yang mendalam bagi seluruh umat muslim sebab telah menelan korban lebih dari dua puluh ribu jiwa. Kekhawatiran juga dirasakan oleh kaisar Romawi dengan menghimbau kepada seluruh pasukannya untuk waspada dengan pasukan orang Islam.

Rasulullah SAW pernah memberi bagaimana cara menangani penyakit yang ada pada suatu daerah. Beliau bersabda :

إذا سمعتم به بأرض فلا تقدموا عليه وإذا وقع بأرض وأنتم بها فلا تخرجوا فرارا منه.

Artinya : “Jika kalian mendengar penyakit Tha’un di sebuah wilayah, maka janganlah datang ke daerah tersebut. Jika kalian ada di dalam wilayah tersebut, maka kalian janganlah lari keluar”.

Khalifah Umar bin Khattab mengambil kebijakan untuk tidak memasuki daerah yang terjangkit virus dan kembali ke Madinah. Artinya kebijakan ini sangat sesuai sekali dengan yang disebut dengan sistem lockdown atau isolasi atau karantina wilayah karena pandemi virus. Kemudian, Khalifah Umar bin Khattab berangkat dari Madinah menuju ke Syam untuk melihat keadaan wilayahnya dan membersamai keluarga-keluarga korban, serta memberikan bantuan, membagikan harta warisan yang selama virus dan setelah pandemi tentu terjadi kemerosotan ekonomi, dan tentu juga memberikan motivasi ruhani.

Begitulah negara dalam Islam diatur. Adanya pemimpin untuk mengayomi dan mensejahterakan kebutuhan rakyat, bukan untuk kesejahteraan diri sendiri. Negara dalam Islam sangat memperhatikan rakyatnya hingga hal sekecil-kecilnya. Maka akan tercipta Islam rahmatan Lil Al-Amin, Rahmat bagi seluruh alam. Karena pemimpin mencintai rakyatnya dan rakyat mencintai pemimpin nya.

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,84,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3560,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,8,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: Semrawutnya Penanganan Covid, Ibadah Umat Islam Kembali Menjadi Korban
Semrawutnya Penanganan Covid, Ibadah Umat Islam Kembali Menjadi Korban
penanganan covid indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEivtO1KCfa0I9ksfciZjr-BPIFd7XVrX8HAVpxB-HOrA_fr4TE4uBU5r8gb-IBxj8499mSJ5PUIDgahGHH2LVKj2P79M3QRF8UpPrSiFDcl9F0x24uNd4-IBtrwao-P9IrUtJZz-ljx6wfw8ThGdtZ4V3kru1NW6tQNPSt1a7F-nI1rKmQT2CZSSoOr=s16000
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEivtO1KCfa0I9ksfciZjr-BPIFd7XVrX8HAVpxB-HOrA_fr4TE4uBU5r8gb-IBxj8499mSJ5PUIDgahGHH2LVKj2P79M3QRF8UpPrSiFDcl9F0x24uNd4-IBtrwao-P9IrUtJZz-ljx6wfw8ThGdtZ4V3kru1NW6tQNPSt1a7F-nI1rKmQT2CZSSoOr=s72-c
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/02/semrawutnya-penanganan-covid-ibadah.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/02/semrawutnya-penanganan-covid-ibadah.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy