PEREMPUAN AFGHANISTAN TIDAK BUTUH HAM, MEREKA BUTUH PENERAPAN ISLAM KAFFAH

perempuan afghanistan demonstrasi

Puluhan perempuan Afghanistan kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut hak atas pekerjaan dan pendidikan dari pemerintahan Taliban, Ahad (16/1/22). Dalam aksinya, mereka kerap meneriakkan slogan “kesetaraan dan keadilan” seraya membentangkan spanduk bertuliskan “hak-hak perempuan dan hak asasi manusia”.

Oleh : Fenti Fempirina K,S.Pd

Puluhan perempuan Afghanistan kembali menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut hak atas pekerjaan dan pendidikan dari pemerintahan Taliban, Ahad (16/1/22). Dalam aksinya, mereka kerap meneriakkan slogan “kesetaraan dan keadilan” seraya membentangkan spanduk bertuliskan “hak-hak perempuan dan hak asasi manusia”.

Sebelumnya pada Desember 2021, para perempuan dari kelompok Jejaring Partisipasi Politik Perempuan Afghanistan juga menggelar aksi serupa dengan tuntutan agar pemerintahan Taliban menyediakan akses bagi perempuan untuk menempuh pendidikan, bekerja, dan terlibat dalam pemerintahan.

Menurut para pengunjuk rasa pihak Taliban belum menuntaskan janjinya dalam memenuhi hak-hak perempuan, bahkan memberlakukan pembatasan-pembatasan yang mereka nilai mengekang aktivitas dan hak perempuan semisal larangan bepergian jauh tanpa disertai suami, ayah atau laki-laki lain yang tergolong mahrom bagi perempuan.

Di lain pihak, pihak Taliban mengaku tidak menentang pendidikan bagi perempuan. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menerangkan bahwa saat ini ada kendala dalam pengadaan fasilitas pendidikan, mengingat perempuan dan laki-laki wajib dipisahkan di sekolah. Menurut Mujahid kendala terbesar saat ini bukan hanya menyiapkan kelas terpisah antara laki-laki dan perempuan, namun menemukan atau membangun asrama yang cukup, atau asrama di mana anak perempuan bisa tinggal sambil bersekolah.

Afghanistan memang terus menjadi sorotan media internasional. Berbagai tekanan hingga ancaman penghapusan bantuan internasional terus dilancarkan oleh negara dan lembaga internasional pada pemerintahan baru Taliban. Penerapan parsial syariat Islam yang dijalankan oleh rezim baru tersebut menjadi celah untuk menekan Afghanistan agar melepaskan diri dari syariat Islam. Media propaganda barat terus menggoreng isu perempuan dan HAM di Afghanistan sembari mencitra-burukkan syariat Islam. Padahal sejatinya yang diperlukan oleh masyarakat Afghanistan bukanlah iming-iming palsu kesetaraan dan HAM ala barat melainkan pemberlakuan syariat Islam secara Kaffah.

Dengan penerapan Islam kaffah, hak-hak masyarakat termasuk para perempuan akan terjamin dan terlindungi. Dalam kacamata Islam, laki-laki dan perempuan mememiliki kedudukan yang sama di mata Allah, yang membedakan hanyalah ketakwaannya. Demikian pula Islam telah menetapkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama, terkecuali pada beberapa perkara yang Allah khususkan bagi masing-masing.

Pengkhususan tugas dan peranan laki-laki dan perempuan dalam kehidupan bukanlah bentuk diskriminasi. Sebagaimana tugas dan peran mata tentu berbeda dengan telinga, namun keduanya sangatlah penting tidak bisa ditentukan mana yang lebih istimewa. Sebagai contoh, Islam menetapkan peran laki-laki sebagai pemimpin dan pencari nafkah bagi keluarganya, sedangkan perempuan Allah berkahi dengan amanah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga serta madrasah pertama bagi anak-anaknya. Semua peranan ini Allah tetapkan sesuai dengan fitrah penciptaan laki-laki dan perempuan.

Islam tidak pernah melarang perempuan untuk belajar dan bekerja. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bahkan menyatakan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi muslim dan muslimah. Adapun untuk bekerja, hal ini dibolehkan terkecuali pada beberapa posisi, semisal sebagai Khalifah, muawwin, qodhi madzalim, wali dan amil. Perempuan juga dilarang untuk memiliki pekerjaan yang menonjolkan sisi feminitas dan sensualitasnya, bukan profesionalitas.

Hal tersebut semata-mata karena Islam menganggap perempuan sebagai kehormatan yang wajib dijaga. Oleh karena itu, Negara dalam Islam harus menutup celah bagi munculnya tindak pelecehan dan eksploitasi bagi perempuan. Negara juga akan menjamin terpenuhinya semua kebutuhan dasar semisal kebutuhan akan sandang, papan, pangan, kesehatan, pendidikan dan keamanan bagi seluruh masyarakat, individu per individu.

Oleh karena itu, sesungguhnya yang diperlukan oleh para perempuan Afghanistan bukanlah kesetaraan ataupun HAM, melainkan pemberlakuan Islam secara kaffah dalam kehidupan. Janganlah terpedaya dengan fatamorgana palsu pemberdayaan dan kesetaraan yang digaungkan oleh Barat. Wallahu’alam

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: PEREMPUAN AFGHANISTAN TIDAK BUTUH HAM, MEREKA BUTUH PENERAPAN ISLAM KAFFAH
PEREMPUAN AFGHANISTAN TIDAK BUTUH HAM, MEREKA BUTUH PENERAPAN ISLAM KAFFAH
perempuan afghanistan demonstrasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj6KpiqQqYpjtBkGR6I7Ymtb-x2bLh1FEVGbWlVkn3_kz82Q6hBsui_KaBKZE_7v_PTL9wr8pWZcoyeFBvvENylgsCu9U9L0NFCtsAAOJzchAKyxvXCKCCH0K68YWSfXxW-VVRWqoe3VdWPx213LiaZfqEGldr4NBOD1_QBJ4Zly9dbUC7ikZGbrCKu=s16000
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj6KpiqQqYpjtBkGR6I7Ymtb-x2bLh1FEVGbWlVkn3_kz82Q6hBsui_KaBKZE_7v_PTL9wr8pWZcoyeFBvvENylgsCu9U9L0NFCtsAAOJzchAKyxvXCKCCH0K68YWSfXxW-VVRWqoe3VdWPx213LiaZfqEGldr4NBOD1_QBJ4Zly9dbUC7ikZGbrCKu=s72-c
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2022/01/perempuan-afghanistan-tidak-butuh-ham.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2022/01/perempuan-afghanistan-tidak-butuh-ham.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy