boneka arwah
Penulis : Ummu Haura’
Spirit doll atau boneka arwah akhir-akhir ini mengejutkan masyarakat. Beberapa artis pun ikut memiliki dan memamerkan boneka arwah mereka di akun sosial medianya. Perilaku berlebihan kepada boneka tersebut ditunjukkan oleh para pemilik boneka arwah, memuja serta memperlakukan layaknya manusia hidup. Perilaku yang mirip dengan jaman jahiliah?
Trend Boneka Arwah
Kemunculan boneka arwah pertama kali di Thailand tahun 2016 oleh seorang penjual boneka, ahli ritual dan DJ radio lokal bernama Mae Ning. Boneka arwah yang dalam Bahasa Thailand disebut Luk Thep yang artinya adalah malaikat anak, diklaim oleh Mae Ning memiliki kekuatan super dan pembawa keberuntungan bagi pemiliknya. Dengan berbagai ritual, para biksu mengisi boneka tersebut dengan arwah atau roh orang yang sudah meninggal. Para selebriti di Thailand pun akhirnya ikut-ikutan memiliki boneka arwah dan memperlakukan layaknya manusia.
Di Indonesia, salah satu kolektor boneka arwah yang terkenal adalah Furi Harun. Ia menjual koleksinya di media sosial bahkan beberapa selebriti Indonesia telah membeli boneka arwah miliknya. Selain Furi Harun, ada beberapa penjual boneka arwah lainnya yang menawarkan di market place. Harga boneka arwah bervariasi dari tiga juta hingga ratusan juta. Mereka para penjual boneka arwah mengklaim bahwa boneka-boneka tersebut mampu mendatangkan rezeki dan mendatangkan berbagai kebaikan kepada pemiliknya. Para pemiliknya pun membenarkan dengan mengatakan bahwa mereka menjadi rajin beribadah, sedekah, baik kepada orang lain dan rezeki mereka semakin bertambah bahkan merasakan ketenangan hidup.
Sama seperti di Thailand, para pemilik boneka arwah di Indonesia memperlakukan boneka tersebut layaknya manusia. Diberi makan, minum, pakaian, babby sitter, curahan kasih sayang dan diperlakukan sangat hati-hati layaknya bayi manusia.
Boneka Arwah Merusak Aqidah
KH. Cholil Nafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam laman Instagramnya mengatakan bahwa membeli boneka dengan harga hingga puluhan juta, menjadikannya sebagai tempat bersemayam arwah, adalah perilaku yang berlebihan dan dihukumi haram. Bahkan jika para pemiliknya menganggap boneka arwah tersebut mempunyai kekuatan yang dapat memberi keberuntungan, kebahagiaan, mendatangkan rezeki itu masuk ke dalam perilaku syirik karena menyekutukan Allah.
KH. M. Shiddiq Al Jawi, ulama ahli fikih mengatakan bahwa haram hukumnya bermain dengan boneka arwah atau spirit doll, baik yang bermain itu anak-anak maupun orang dewasa. Haram juga hukumnya memperjualbelikan boneka arwah walau dengan istilah adopsi sekalipun.
Menurut Ustaz Shiddiq Al Jawi, pemilik boneka arwah yang meyakini bahwa ada arwah atau roh manusia yang masuk ke dalam boneka tersebut adalah keyakinan yang bertentangan dengan aqidah Islam. Karena menurut aqidah Islam, nyawa orang yang sudah meninggal itu ada di alam barzah. Alam barzah adalah suatu alam yang tidak memungkinkan lagi bagi arwah manusia untuk berinteraksi dengan manusia yang masih hidup. Sehingga, tidak mungkin arwah manusia yang sudah meninggal bisa bergentayangan di dunia.
Dalilnya adalah firman Allah SWT, yang artinya “Di antara keduanya ada batas (barzah) yang tidak dilampaui oleh masing-masing” (Qs. Ar Rahman ayat 20).
Jadi, yang hadir itu bukanlah arwah manusia yang sudah meninggal. Akan tetapi itu adalah jin qariin, yaitu jin yang selalu menyertai seorang manusia dalam segala aktivitasnya.
Terkait bahwa boneka arwah bisa mendatangkan berbagai kebaikan, keberuntungan juga kebahagiaan maka beliau mengatakan itu adalah keyakinan yang batil. Hanya Allah saja yang menimbulkan manfaat atau mudharat bagi manusia, bukan selainNya.
Sekularisme Merusak, Islam Menjaga
Pada jaman jahiliah, orang-orang menjadikan berbagai patung sebagai sembahan selain Allah. Patung-patung tersebut diperlakukan istimewa karena mereka menganggap patung-patung yang dibuatnya mampu mendatangkan berbagai manfaat, juga menjauhkan mereka dari berbagai mudarat atau kerugian. Tak hanya itu, patung-patung itu pun diberi berbagai sesajen.
Perilaku pembeli dan penjual boneka arwah seperti mengulang kembali jaman jahiliah. Padahal manusia saat ini hidup di jaman perkembangan teknologi begitu pesat dan modern, ilmu pengetahuan berkembang luar biasa sehingga berbagai informasi begitu mudah diakses. Sungguh kemunduran tingkah laku walau sarana prasarana telah begitu canggih.
Abainya peran negara dalam mengatasi fenomena spirit doll menjadi salah satu penyebab kembalinya perilaku jahiliah di peradaban manusia modern ini. Ideologi sekularisme memandang bahwa perilaku tersebut adalah perilaku yang sah-sah saja, karena hal tersebut adalah bagian dari kebebasan berekspresi dan hak asasi.
Ditambah dengan spirit ekonomi kapitalisme yang diterapkan Indonesia, memberi kelonggaran kepada setiap individu untuk menjual apa saja walaupun hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam. Negara tidak akan memedulikan aspek agama dalam penerapannya karena nilai utama dari ideologi sekularisme adalah memisahkan agama dari kehidupan manusia. Negara juga tidak akan bertindak terhadap penjual boneka arwah karena penjualannya memberi profit yang sangat besar.
Fenomena boneka arwah harus membangkitkan kesadaran umat Islam bahwa ideologi yang diadopsi negara ini sudah tidak pantas dipertahankan. Sekularisme dan kapitalisme telah menjerumuskan manusia modern ke dalam peradaban jahiliah atau bodoh. Hanya Islam yang akan bersegera menindak fenomena penjualan boneka arwah yang jelas mendatangkan banyak kemudaratan. Islam tidak akan mendukung para penjual dan pembeli boneka arwah ini walau dalih mereka adalah kebebasan idividu. Islam akan memberikan pemahaman berdasarkan aqidah Islam kepada rakyatnya agar terbentuk keimanan yang kuat, sehingga rakyat tidak akan menyandarkan datangnya manfaat dan kebaikan dari selain Allah.
Umat Islam harus mendorong terbentuknya negara yang menerapkan syariat Islam secara kafah dan hal ini sudah sangat mendesak untuk diwujudkan. Agar aqidah umat Islam bisa terjaga dari berbagai fenomena yang merusak keimanan salah satunya adalah fenomena boneka arwah.
Wallahu’allam
COMMENTS