penjajahan israel
Oleh: Aminah Darminah, S.Pd.I. (Muslimah Peduli Generasi)
Konflik di tanah Palestina hingga saat ini terus terjadi. Bahkan di bulan Ramadhan ketika ummat Islam seluruh dunia sedang khusyuk melaksanakan rangkaian ibadah Ramadhan tidak terkecuali kaum muslimin Palestina kebrutalan Israel atas Palestina di pertontonkan. Di tengah khusuknya solat taraweh dan i’tikap Israel laknatullah melakukan serangan terhadap rakyat palestina.
Kekerasan yang dilakukan Israel atas warga sipil di Palestina di masjid al Aqsa pada (7-8/5), ratusan polisi perbatasan Israel bentrok dengan ribuan pemuda Palestina di 10 malam terakhir Ramadhan. Dengan brutal polisi Israel menumpahkan peluru karet hingga granat kejut, meriam air disiapkan untuk membubarkan massa. Sehingga menyebabkan 178 warga Palestina terluka (CNN, Internasional 9/5/2021).
Seluruh kalangan mengecam penyerangan ini. Dari Indonesia Majelis Ulaa Indonesia (MUI) menyerukan kepada seluruh negara untuk memberikan tekanan terhadap Israel. Ketua MUI bidang hubungan luar negeri dan kerjasama internasional Sudarnoto Abdul Hakim menyatakan serangan yang dilakukan militer dan ekstrem kanan Yahudi terhadap warga Palestina saat melaksanakan ibadah di masjid al Aqsa adalah tindakan biadab (Suara.com, 8/5/2021).
Penghancuran oleh Israel atas Palestina bukan kali pertamanya. Dengan dukungan dunia internasional Israel berulang kali melakukan serangan biadab terhadap warga sipil Palestina. Berbagai perundingan yang melibatkan badan organisasi dunia seperti PBB tidak membuahkan hasil, kekejaman Israel atas palestina terus terjadi.
Kaum muslimin Palestina berjuang sendiri untuk menghadapi serangan brutal Israel sementara negeri kaum muslimin yang menjadi tetangga Palestina hanya mampu mengecam tanpa mampu memberikan bantuan militer untuk menghentikan kekejaman Israel.
Hal ini di sebabkan: Pertama, akibat ide nasionalisme yang bercokol dibenak kaum muslimin menyebabkan negeri kaum muslimin menganggap masalah Palestina hanya masalah warga Palestina. Kedua, ketiadaan kepemimpinan kaum muslimin seluruh dunia sehingga tidak ada yang memobilisasi kekuatan militer kaum muslimin seluruh dunia untuk menghentikan kekejaman Israel.
Masalah Palestina tidak akan pernah selesai jika solusi yang ditawarkan bersifat parsial, selamanya Israel akan terus mencaplok negeri Palestina. Maka solusi Palestina harus diselesaikan dengan perspektif Islam.
Pertama, kaum muslimin wajib bekerjasama untuk menolak seruan penguasa muslim yang membingkai masalah Palestina sebagai isu arab, isu Palestina dan hanya isu Ghaza. Masalah Palestina hakikatnya masalah seluruh kaum muslimin. Sudah seharusnya seluruh kaum muslimin memberikan berbagai bantuan untuk rakyat Palestina untuk menghadapi Israel.
Kedua, seluruh kaum muslimin harus bersatu dalam satu naungan sistem Islam yang menerapkan Islam secara kaffah sehingga pemimpin kaum muslimin akan menyerahkan seluruh tentaranya untuk menghadapi kebiadaban militer dan polisi Israel. Dengan seruan jihad yang diserukan pemimpin kaum muslimin Israel harus diusir dari negeri Palestina entitas yahudi harus dilenyapkan hingga akarnya.
Berkaca dari pemimpin kaum muslimin di masa kejayaan Islam dalam mempertahankan tanah Palestina. Seperti Khalifah Abdul Hamid II dalam mempertahankan negeri Palestina sultan pernah berkata ”Selama aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang pada tubuhku daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari khilafah Islamiyah”
Konflik Palestina hanya mampu diselesaikan dengan kekuatan militer. Saatnya kaum muslimin bersungguh-sungguh mengkaji dan mendakwahkan Islam kaffah agar persatuan kaum muslimin dalam satu naungan sistem Islam segera terwujud dan palestina akan di bebaskan oleh tentara-tentara kaum muslimin. Rosulullah bersabda “Imam (Khalifah) adalah perisai, di belakangnya kaum muslimin berperang dan berlindung” (HR. Muslim)
Wallahualam
COMMENTS