presiden perancis anti islam
Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)
Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa negara-negara non Ideologi Islam masih saja melakukan serangan secara masif terhadap Islam. Yang terbaru adalah sikap anti Islam dari Perancis.Negara yang sukses dengan revolusi Industri ini menyerang Islam dalam 3 aspek. Pertama, membiarkan Majalah Satire Charlie Hebdo terus menghina Pemimpin Besar Peradaban Islam yakni Rasulullah Muhammad SAW.Rasulullah SAW selalu digambarkan dengan perspektif yang jelek padahal Beliau orang yang paling berjasa dalam perjalanan dunia ini. Michael Hart (Penulis Best Seller di AS) misalnya menempatkan Baginda SAW sebagai orang paling berpengaruh di dunia sepanjang abad. Baginda di urutan pertama melampaui tokoh besar lainnya seperti Isaac Newton, Faraday, Hitler dan lain-lain.Kedua, Perancis menutup Masjid. Ketiga, Perancis sebagai negara demokratis menyebut Islam sebagai agama yang mengalami krisis. Aksi-aksi teror terhadap Islam terus terjadi karena negara-negara anti Islam tahu tidak ada yang mampu melindungi Kaum Muslimin.Sehingga mereka ketagihan menyerang Islam dan para pemeluknya. Para penguasa sekuler di negeri Kaum Muslimin kalau bukan diam hanya cukup mengecam.Sedangkan aksi anti Islam semakin ganas. Zionis Israel setiap hari membunuh Muslim di Palestina dan berniat meruntuhkan Masjid Al Aqsho. China menyekap 1 juta Muslim dalam kamp dekonsentrasi. Aparat China menyetrum kaum Muslimin disana hingga Syahid.India terus saja membantai Muslim di Kashmir. Rezim militer Myanmar mengusir Muslim Rohingya. Amerika Serikat, Inggris dan Rusia mencaplok negeri-negeri Kaum Muslimin di Timor Tengah dan menjarah SDA nya.Semua ini bisa terjadi karena Kaum Muslimin kehilangan pelindungnya yakni Khilafah. Khilafah dulu pernah menghentikan drama pelecehan terhadap Rasulullah SAW di Perancis dan Inggris.Dengan ancaman militer, kedua negara ini membatalkan drama edan itu. Ketika Sultan Muhammad Al Fatih menguasai Konstantinopel, Barat ketakutan dan tidak berani menjajah dunia Timur. Selain itu, Khilafah pernah mendakwahi China dan mengajaknya masuk Islam. China tidak mau masuk Islam tetapi takut berhadapan dengan Islam. China mengakui Khilafah dan melakukan perjanjian damai dengannya. Bahkan dakwah Islam berkembang di sana dengan ditemukannya malam Sahabat Rasulullah SAW: Sa'ad bin Abi Waqqash ra dan banyaknya rakyat China yang masuk Islam (lihat buku Islam in China).Khilafah Islam pun pernah menguasai India. Kesultanan Mughal sebagai wakil Khilafah di sana. Bahkan kemerdekaan India berkat perjuangan mayoritas pejuang Muslim India (sebelum akhirnya India dan Pakistan berpisah menjadi 2 negara bangsa).Khilafah pun pernah menyinari Asia Tenggara hingga hampir tak ada raja yang tak mau masuk Islam dan berganti gelar menjadi Sultan. Khilafah menjadi negara adidaya selama 14 abad dan menguasai 2/3 dunia.Kejayaan yang sama bisa terulang kembali dengan catatan Kaum Muslimin menyempurnakan Janji Allah SWT dan Rasul-Nya dengan menegakkan Khilafah. Sistem ini yang ditakuti oleh para imperialis baik di Amerika, Eropa mau pun Asia. NIC memprediksi Khilafah tegak pada tahun 2020. Ini lah kekuatan besar Kaum Muslimin yang dihadang agar tidak menolong Kaum Muslimin lagi. []Bumi Allah SWT, 1 November 2020#DenganPenaMembelahDunia#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan
COMMENTS