Boikot perancis
Oleh: Agung Andayani
Berawal dari sistem kapitalis demokrasi yang telah melahirkan peradaban 4 kebebasan yaitu kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, kebebasan berkeyakinan/beragama dan kebebasan memiliki. Sekilas nampak indah. Namun bersumber dari inilah timbul kekacauan dan menghasilkan kerusakan bagi manusia.
Salah satunya berdalil atas nama kebebasan berpendapat maka boleh menghina atau merendahkan ajaran agama. Seperti yang dilakukan oleh Samuel Paty seorang guru di Perancis yang menunjukkan gambar kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya. Perbuatan tersebut sangat menyakiti umat Nabi Muhammad. Atas alasan apapun Rasululloh tidak pantas untuk disandingkan dengan apapun maupun dibuat karikaturnya.
Seorang murid yang mengimani Nabi Muhammad tidak terima Nabinya Agamanya di hinakan. Lantas pada 16 Oktober 2020 remaja berusia 18 tahun asal Chechnya yang tinggal di kota Evreux, Normandia membalas dengan membunuh guru tersebut. Pembunuhan ini terjadi karena ada yang mulai menarik pemantiknya. Jika ada kesadaran saling menghormati, kasus seperti ini tidak akan terjadi.
Respon Macron presiden perancis yang telah memuji aksi Samuel Paty dan bersumpah untuk “melanjutkan perjuangan kebebasan berpendapat, perjuangan untuk mempertahankan Republik tersebut.” Dikutip dari BBC. Inilah yang memicu aksi boikot produk Perancis di berbagai negara. Negara berpenduduk muslim mengecam Macron hingga memboikot produksi perancis. Boikot adalah ungkapan protes yang menandakan masih adanya ‘nyawa’ bagi umat Islam.
Meskipun pembaikotan ini tidak akan menghentikan secara total terhadap penghinaan yang berulang kali kepada Rasulullah maupun agama Islam. Kecuali jika diiringi dengan pemboikotaan terhadap sekularisme-liberalisme yang merupakan produk turunan dari demokrasi kapitalisme.
Dari peradapan kebebasan inilah nampak betul kebencian terhadap Islam, perang peradapan antara demokrasi dan Islam akan selalu terjadi. Sedangkan peradapan demokrasi sangat bertentangan dengan peradapan Islam. Peradapan Islam tidak membenarkan 4 kebebasan tersebut. Manusia tidak boleh berbuat seenak udelnya sendiri. Karena dalam ajaram Islam setiap muslim akan dimintai pertanggung jawaban atas semua perbuatan yang diperbuatnya. Maka seorang muslim sangat memperhatikannya. Apakah perbuatan tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan ajaran Islam. Setiap muslim wajib terikat dengan hukum Nabi Muhammad dan Alloh SWT.
Untuk totalitas membungkam mulut kebencian Perancis dan seluruh imperialis Barat (Eropa), diperlukan persatuan seluruh umat muslim dunia dan kekuasaan Islam dalam bentuk naungan sistem Islam (Khilafah) yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang disebut Kholifah atau amirul mukminin. Hal ini dulu pernah dilakukan oleh Sultan Hamid II. Kholifah terakhir yang menerapkan sistem islam/khilafah pada masa kekilafahan Turki Usmani. Akankah masa kejayaan Islam akan terulang kembali.
Allahu a’lam.
COMMENTS