French boycott
Oleh : Asy Syifa Ummu SidiqMasalah yang terjadi di Perancis bagaikan bola salju yang berguling. Umat Islam terus menyerukan pemboikotan terhadap produk Perancis. Semua berawal dari peristiwa pemenggalan Samuel Paty oleh remaja 18 tahun. Kejadian itu dikarenakan guru sejarah yang akrab dipanggil Paty telah membawa karikatur Nabi Muhammad karya Charlie Hebdo ke dalam kelas. Sebagai kepala negara Perancis, Emmanuel Macron tentu langsung bereaksi. Namun reaksinya ternyata telah melukai kaum muslimin di dunia. Bagaimana tidak? Ia telah menyatakan bahwa masalah karikatur Nabi Muhammad bukanlah kesalahan. Tapi itu adalah bentuk kebebasan berekspresi dan berkreasi. Maklum, negara yang satu ini memang menganut paham kebebasan. Lebih parah lagi, sang Presiden telah menyatakan akan menindak dan memberantas Islam radikal di sekitar Perancis. Namun, kenyataannya justru Islamophobia melanda Perancis. Sontak saja tingkah pemimpin yang satu ini langsung ditanggapi seluruh umat muslim. Negeri-negeri kaum muslimin telah menyatakan diri menolak/memboikot produk Perancis. Aljazair, Mesir, Irak, Palestina, Arab Saudi, Yordania, Kuwait, Qatar termasuk Indonesia telah mengecap ulah Presiden Perancis ini. Mereka mengancam melakukan pemboikotan hingga Macron minta maaf kepada umat Islam (palembang.tribunnews.com, 28/10/20).Kecaman ini pun keluar dari para ulama Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun mengeluarkan surat pernyataan Nomor: Kep-1823/DP-MUI/X/2020 tertanggal 30 Oktober 2020. Adapun salah satu isi surat pernyataan tersebut adalah"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis,". Surat tersebut ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu.Seruan Boikot Produk Tak Akan Menyelesaikan MasalahBahkan MUI menyatakan akan terus menyuarakan pemboikotan hingga Macron minta maaf. Setelah minta maaf berarti pemboikotan pun selesai. Pertanyaanya apakah aksi penghinaan kepada Nabi ini akan berhenti setelah ini? Apakah setelah peristiwa ini akan menjamin tidak akan terjadi kembali? Sebagaimana yang sudah terjadi sebelumnya, penghinaan terhadap agama Islam terus saja terjadi. Bahkan sekarang Cina juga terang-terangan mengeluarkan kartun bergambar Nabi Muhammad. Mengapa demikian? Karena umat Islam kondisinya bagaikan buih di lautan. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati,” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).Butuh Boikot TotalYups pemboikotan terhadap produk Perancis saja tak akan menyelesaikan masalah utama. Karena masalah utama penghinaan ini disebabkan kebencian kaum kafir terhadap umat Islam. Sejak zaman Rasulullah Saw kebencian mereka tampak nyata. Mulai dari menghalangi dakwah Rasul, hingga berusaha menghancurkan negara Islam. Bahkan Allah pun telah menyatakan dalam Alquran, "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian menjadikan orang-orang yang di luar kalanganmu sebagai teman kepercayaan kalian (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagi kalian. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut-mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami), jika kalian memahaminya. Inilah kalian. Kalian menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kalian, dan kalian beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kalian, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kalian. Katakanlah (kepada mereka): ‘Matilah kalian karena kemarahan kalian itu.’ Sesungguhnya Allâh mengetahui segala isi hati.” (QS. Ali ‘Imrân/3:118-119) Atas nama liberalisme (kebebasan) berpendapat dan berekspresi mereka mengeluarkan kebenciannya. Dengan menuangkan gambar karikatur Nabi, sebagai dalih karya seni telah memuaskan hasrat mereka dalam membenci Islam. Bahkan dengan kapitalisme mereka menduduki negeri-negeri Islam demi menguasai Sumber Daya Alam (SDA) dan kekayaan lainnya. Maka, harusnya boikot itu butuh totalitas. Bukan hanya sebagian. Pemboikotan tidak hanya sekadar masalah produk dan perdagangan tapi juga produk pemikiran. Karena pemikiran liberalisme, sekulerisme, kapitalisme telah mampu menjajah pemikiran bangsa muslim. Selama pemikiran-pemikiran itu masih mendominasi, hanya kehancuran yang terjadi. Walaupun mereka mengagung-agungkan kebebasan, mereka tak akan memberikan ruang bagi Islam. Kecuali hanya sebatas ibadah ritual. Tanpa memperlihatkan ciri khas keagamaan. Jaminan Perlindungan Menjalankan Agama Oleh KhilafahDalam negara Islam, khilafah memiliki dua jenis warga negara. Pertama warga negara muslim dan kedua warga negara non muslim (kafir dzimi). Kedua warga negara tersebut secara aturan hubungan dengan masyarakat mengikuti aturan negara. Sebagaimana warna negara di negeri Perancis yang beragama muslim, harus mengikuti aturan negara. Meskipun Perancis adalah negara bukan Islam. Tapi dalam hal berakidah, menjalankan perintah agama, khilafah berbeda dengan negara lainnya. Khilafah memberikan kebebasan seutuhnya bagi warga negara beragama lain untuk menjalankan ibadah. Selain itu khilafah juga menjamin keamanan mereka, bahkan darah mereka juga haram ditumpahkan tanpa sebab.
Wallahu'alam bishowab.
Wallahu'alam bishowab.
COMMENTS