Hari Aids
Oleh : M Azzam Al Fatih | Penulis dan aktivis dakwah
Aids, orang mengenalnya sebagai momok yang menakutkan. Pasalnya di tengah - tengah masyarakat terkenal sebagai penyakit yang mematikan. suatu penyakit yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. meskipun para profesor yang berkompeten dibidangnya sudah berusaha semaksimal melakukan penelitian.
Anehnya meskipun dikenal sebagai penyakit yang berbahaya, masyarakat tidak menghiraukan sebab - sebab menularnya penyakit tersebut. Bahkan Negara berlepas tangan dari tanggung jawab dengan membiarkan Pergaulan bebas, pacaran, hubungan seks bebas dan LGBT. Lebih ironisnya lagi Negara malah memberikan ruang bagi mereka dengan dalih perlindungan hak asasi manusia.
Hak asasi yang dibungkus dengan sistem politik demokrasi telah memberi berbagai kebebasan para kaum aneh dan nyleneh untuk berekspresi super gila. Yang merusak tatanan sopan santun dan adab dalam pergaulan. Tentu saja pergaulan ini menjadi sumber kerusakan negeri. misalnya merebaknya kemaksiatan massal, yang pada endingya berakibat kerusakan moral suatu bangsa.
Selain itu, kemaksiatan tersebut mendatangkan azab dari Allah SWT. Coba kita melihat kebelakang, bagaimana Allah SWT mengazab kaum nabi Luth dengan mendatangkan banjir bandang dikarena kaumnya melakukan perzinahan diluar batas manusia. Serupa, kisah yang dicatat sebagai sejarah kelam. Sebuah kota bernama Pompei yang melakukan perzinahan massal di mana kota tersebut dikenal dengan kota maksiat. Detik itu juga Allah SWT mendatangkan azab dengan mengirim angin
Vesuvius yang menyebabkan mereka semua lenyap terkubur selama 1700 tahun. Setelah para ahli arkeologi melakukan penggalian dan penelitian.
Jauh setelah itu, di Banjarnegara tepatnya di dusun legetan yang merupakan sejarah kelam di negeri, pada tahun 1955 telah terjadi bencana besar yang menimpa dusun tersebut dengan terkuburnya hidup-hidup tertimpa puncak gunung. Ternyata permasalahannya tak jauh beda, kemaksiatan diluar batas yang dilakukan secara massal.
Aids adalah penyakit yang dihasilkan dari penyakit masyakarat. maka hal yang wajar jika menimbulkan dampak besar baik bagi pelaku maupun lingkungan sekitarnya. Bagi pelaku tentunya sebuah penyakit Aids yang mematikan atau azab lainnya, dan bagi masyarakat juga terkena dampaknya, suatu contoh bencana akibat diamnya seseorang terhadap penyakit masyarakat, pergaulan bebas, sex bebas, L98T dan sejenisnya.
Oleh karena itu hari Aids sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember merupakan hari maksiat dan hari kematian massal. Sebab hari Aids sedunia hanya sebagai peringatan saja tanpa adanya solusi terhadap penyakit tersebut. Seperti halnya memperingati hari ulang tahun alla Kafirun, hanya sekedar momentum sejarah.
Oleh karena itu memperingati hari Aids sedunia harusnya disertai dengan solusi terbaik yang menuntaskan penyakit tersebut berikut sumber penyakitnya. Karena permasalahan penyakit tersebut bersumber dari suatu pergaulan bebas, hubungan sex bebas, maka jelas yang bermasalah adalah hukum dan aturan bagi pelaku. Yang selama ini sama sekali tidak ada hukuman yang membuat jera bagi pelaku, bahkan negara terkesan memberi fasilitas. Oleh sebab itu solusi terbaik tidak lain memberi hukuman bagi pelaku. Sedangkan hukuman dan aturan yang bisa memberi jera sekaligus memberi solusi tuntas hanya kembali kepada hukum Islam yang bersumber dari Al Qur'an, Al hadist, ijma' sahabat dan qiyas. Di dalamnya terdapat aturan bagaimana menjaga diri dari terjangkitnya penyakit, aturan menjaga pergaulan dengan lawan jenis, dan memberi hukuman bagi para pelaku penyebar penyakit tersebut. Dan di dalamnya juga jelaskan hikmah dari diterapkannya aturan dari sang Kholiq, penguasa jagad raya. Allah SWT.
Wallahua'lam bishowwab.
COMMENTS