PERTARUNGAN NARASI DALAM KASUS PERCOBAAN PEMBUNUHAN SYEKH ALI JABER

Radikal Gila

Narasi orang gila melakukan penyerangan kepada Ulama, termasuk melakukan penghinaan terhadap tempat ibadah umat Islam
Oleh : Ahmad Khozinudin | Sastrawan Politik

Perlu dipahami, apa yang menimpa Syekh Ali Jaber adalah Fakta yakni berupa percobaan pembunuhan terhadap dirinya dengan modus operandi melakukan serangan secara fisik menggunakan pisau, mengarah pada titik yang mematikan, namun gagal karena adanya gerak reflek pembelaan diri Syaikh, berupa tangkisan yang mengakibatkan tusukan pisau hanya mengenai lengan bahu kanan Syaikh Ali Jaber. Ingat, ini bukan sekedar peristiwa penusukan.

Sementara, pernyataan seputar pelaku gila, ada kelainan jiwa, mengalami halusinasi, tidak terkait radikalisme, hingga dianggap kejahatan biasa sebagaimana disampaikan Menag Fachrul Razi, adalah kumpulan opini yang memiliki tujuan untuk mengarahkan peristiwa pada Narasi tertentu.

Opini-opini yang dibangun, sangatlah berbeda dengan apa yang dialami Wiranto. Saat Wiranto ditusuk, yang konon keluar darah berliter-liter, ususnya di operasi dan dipotong beberapa centimeter. Pelaku langsung dikaitkan dengan radikalisme, punya kaitan dengan JAD, ada motif dendam, dll. Lalu, mulailah media menggoreng opini tentang radikalisme pada kasus Wiranto.

Narasi orang gila melakukan penyerangan kepada Ulama, termasuk melakukan penghinaan terhadap tempat ibadah umat Islam, telah kehilangan legitimasi publik, disebabkan :

Pertama, statement gila begitu mudah muncul meskipun belum dilakukan serangkaian pemeriksaan penyidikan. Bahkan, belum dilakukan observasi secara medis baik oleh Psikolog, Psikiater dan Dokter Klinis.

Narasi gila biasanya hanya bermodalkan gosip, berupa kabar yang diedarkan media, yang diklaim bersumber dari keluarga. Adakalanya, bahkan otoritas penegak hukum justru yang mengumumkan status gila ini.

Akhirnya, kounter gila ini otomatis dilawan oleh publik, diantaranya melalui keterangan dan pernyataan dari beberapa orang yang kenal Pelaku, dan akhirnya narasi gila ini kehilangan legitimasi. Namun, pada akhirnya tafsiran aparat hukum yang akan menyudahi polemik.

Dengan berbekal keterangan dokter (meskipun sebelumnya dilewati), aparat menyatakan pelaku gila. Dan akhirnya ? CASE CLOSED !

Kedua, ada kalanya narasi gila ini tak dapat dipaksakan diterima publik saat proses penyidikan. Terpaksalah, Kasus ini diangkat hingga dimuka persidangan.

Namun, saat di persidangan lagi lagi aparat hukum, menyatakan pelaku gila. Sehingga tak memiliki kemampuan bertanggung jawab secara pidana, untuk itu harus dilepaskan dari dakwaan.

Kasus perempuan non muslim masuk Masjid membawa anjing di Bogor, adalah contoh kongkritnya. Padahal, jika benar wanita pelaku gila, semestinya prosesnya dihentikan sejak di kepolisian.

Apa perlunya dibawa dihadapan muka persidangan, jika sebenarnya Pelaku gila ? Tidak bisa bertanggung jawab atas perbuatannya ?

Jawabnya yang paling rasional adalah, opini publik tak memungkinkan melepas pelaku dengan status gila pada saat penyidikan. Karena itu, perlu ditingkatkan pada penuntutan di persidangan untuk dalih bahwa proses berlanjut ke pengadilan, meskipun akhirnya tetap dilepaskan.

Ketiga, jika korban adalah Ulama, aktivis Islam, narasi radikalisme langsung hilang. Namun, jika korban adalah pejabat, menteri, media tidak hentinya teriak radikal radikul dalam pemberitaannya.

Seluruh pejabat angkat suara, dan ikut mengecam tindakan biadab pelaku. Bahkan, presiden langsung turun tangan, persis seperti kasus penusukan Wiranto. Namun hal ini tak berlaku jika korbannya Ulama.

Pada kasus percobaan pembunuhan terhadap Syaikh Ali Jaber, adalah pembunuh terencana, dilakukan terhadap ulama, dilakukan saat Ulama melakukan aktivitas dakwah, dihadapan jamaah dan ditempat mulia yakni di masjid. Bukankah ini kejahatan luar biasa ? Kejahatan yang super radikal ? Bukankah semua pejabat termasuk Presiden semestinya ikut angkat bicara ?

Tapi kembali, karena korbannya Ulama, tak akan mungkin kasus ini dikaitkan dengan radikalisme. Penyidik menyebut tidak ada kaitan dengan radikalisme, karena bukti hanya ditemukan pakaian.

Andaikan yang diserang pejabat, dengan modal ditemukan buku jihad, sudah pasti aparat akan teriak radikal radikul dan akhirnya Umat Islam berada dalam posisi tertuduh.

Kasus ini bukan sekedar kejahatan biasa, selain terjadi pertarungan Narasi kasus Syaikh Ali Jaber juga menyimpan skenario besar dan jahat terhadap ulama dan umat Islam. Semua ini, wajib dikawal oleh umat Islam, termasuk dengan turut mengawasi dan melakukan verifikasi atas setiap perkembangan kasus. [].

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: PERTARUNGAN NARASI DALAM KASUS PERCOBAAN PEMBUNUHAN SYEKH ALI JABER
PERTARUNGAN NARASI DALAM KASUS PERCOBAAN PEMBUNUHAN SYEKH ALI JABER
Radikal Gila
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk84Ywt_ZAWvnfWtCBxwOdZggTDfYc1O-1WkVu4H67TYpwopAB529JvzxDhObahabvIvrPULLqugQxe6k9GvLgVnV1pTKW_A-GBwhee2bE28HU4akhXilxWOElxa3iZBQsW2UvBEsKXb0/w640-h336/PicsArt_09-15-10.47.03_compress36.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk84Ywt_ZAWvnfWtCBxwOdZggTDfYc1O-1WkVu4H67TYpwopAB529JvzxDhObahabvIvrPULLqugQxe6k9GvLgVnV1pTKW_A-GBwhee2bE28HU4akhXilxWOElxa3iZBQsW2UvBEsKXb0/s72-w640-c-h336/PicsArt_09-15-10.47.03_compress36.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2020/09/pertarungan-narasi-dalam-kasus.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2020/09/pertarungan-narasi-dalam-kasus.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy