LOCK DOWN 59 NEGARA, MEREKA TAKUT ATAU TAK PERCAYA KITA?

#IndonesiaDiLockDown 59 Negara

Era wabah corona belum juga berakhir. Korban yang sakit terus bertambah dan wilayahnya terus meluas. Bahkan korban nyawa pun terus meningkat. Di sisi lain, Upaya yang dilakukan Pemerintah tak begitu dianggap oleh negara lain. Ada 59 negara di dunia yang melakukan lock down.
(Catatan Diskusi Baitul Ilmi TV)

Oleh: Wahyudi al Maroky (Dir. PAMONG Institute)

Era wabah corona belum juga berakhir. Korban yang sakit terus bertambah dan wilayahnya terus meluas. Bahkan korban nyawa pun terus meningkat. Di sisi lain, Upaya yang dilakukan Pemerintah tak begitu dianggap oleh negara lain. Ada 59 negara di dunia yang melakukan lock down.

"Bukan hanya WNI tidak diterima masuk ke 59 negara itu, bahkan ada 11 negara, seperti Amerika Serikat dan Australia mengimbau warganya untuk tidak pergi ke Indonesia, karena penyebaran COVID-19 dan fasilitas kesehatan yang tidak memadai," ujar Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dalam keterangannya, Kamis (10/9) (detik.com, 10/9).

Mengapa begitu banyak negara yang bersikap demikian? Apakah mereka begitu takut dan segan kepada kita? Atau karena kita tak dipercaya mereka?

Untuk membahas hal itu, Baitul Ilmi TV dan Hidup Berkah Channel menggelar diskusi pada Ahad, 20/09/20. Diskusi yang digawangi Supriyono Aries, S.E., M.M. itu mengambil tema “Dilock Down 59 Negara, Rezim Gagal Atasi Pandemi?”

Dari diskusi tersebut, Penulis memberikan 3 catatan penting sebagai berikut:

PERTAMA; Negara mereka ingin melindungi warganya. Kita mesti memaklumi dan memahami bahwa negara-negara yang melakukan Lock down itu demi melindungi warga negara mereka. Ini merupakan salah satu tujuan dibentuknya sebuah negara, yakni untuk melindungi segenap warganya. Jadi jangan marah pada mereka.

Semestinya negara kita juga melakukan hal yang sama demi mencegah menularnya wabah yang mengancam nyawa warga negara kita. Bukankah dalam konstitusi kita juga termuat salah satu tujuan negara adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia?

Jika saja dulu kita serius dan mengambil langkah lock down seperti 59 Negara itu, bisa jadi wabah dari Wuhan-China itu, tak sampai masuk negara kita. Bahkan kala itu penulis sudah mengingatkan dalam sebuah artikel yang berjudul “Menangani Wabah Corona Belajar pada Khalifah Umar”. Ya, Khalifah Umar kala itu melakukan Lock down atau karantina wilayah agar tak terjadi pergerakan manusia dari daerah wabah ke daerah yang aman.

Namun semua sudah terjadi. Wabah sudah masuk negeri ini, korban nyawa sudah ribuan. Itu korban nyawa yang bukan sedikit. Sedangkan di Sisi Allah Sang pencipta Manusia dan alam semesta, sangatlah menghargai nyawa manusia. Bahkan diibaratkan, hancurnya dunia ini lebih ringan dibanding satu nyawa manusia yang mati tanpa haq. Hal ini mestinya jadi acuan bagi penguasa untuk menangani wabah corona. Bukan semata lebih utama pertimbagan ekonomi.

KEDUA; Negara Mereka tak Percaya kita. Jika saja mereka percaya bahwa penanganan wabah corona sangat baik dan sesuai standar Internasional yang aman, tentu mereka tak perlu khawatir. Apalagi sampai melakukan lock down. Bisa jadi pemerintah kita sudah mengeluarkan dokumen resmi bahwa yang pergi dan masuk negara mereka itu mengantongi surat Bebas dari virus corona. Namun tetap saja negera mereka tak begitu yakin dan merasa aman.

Hal tersebut bisa saja terjadi. Tentu mereka juga memantau dan punya catatan atas praktek surat menyurat dinegeri ini. Apalagi masih segar ingatan publik atas kasus Koruptor Kakap Joko Tjandra yang bisa masuk dan keluar negeri ini dengan leluasa. Bahkan ia bisa mengurus berbagai dokumen dan mendapat kawalan khusus oknum Aparat penegak hukum. Ini pun bisa jadi catatan pertimbangan negara lain.

KETIGA; Negara Mereka Tak Perlu Kita. Jika saja posisi kita sangat diperlukan oleh 59 negara yang melakukan lock down itu tentu kita punya posisi daya tawar yang baik. Mereka tentu akan memberikan beberapa pertimbangan dan pengecualian. Bahkan mereka akan mengundang dan memeberikan fasilitas khusus untuk keperluan mereka.

Ibarat kita melakukan lock down, tidak menerima orang luar datang ke rumah kita. Namun karena kita perlu Gas untuk menghidupkan kompor dan memasak maka tetap saja tukang gas boleh datang ke rumah kita. Ia bahkan diharapkan segera datang untuk mengganti tabung gas yang habis dan memasang yang baru.

Demikian juga soal air Minum, ketika stok air minum habis maka kita akan meminta penjual Galon minuman untuk datang dan mengganti stok galon minuman kita. Intinya, meski dalam kondisi pandemi C-19 (covid-19), kita memang menolak semua orang asing datang kerumah kita namun karena kita perlu dan membutuhkan maka ada beberapa orang yang punya daya tawar untuk bisa datang ke rumah kita karena memang diperlukan.

Dalam menangani wabah semestinya semua saling bahu membahu berupaya dan tentu dibarengi dengan berdoa. Ibarat sebuah keluarga yang di dalam rumahnya ada 10 orang (ayah, ibu, anak, kakek, nenek, dan asisten Rumah tangga), ada yang terkena virus berbahaya. Lalu sang Ayah tampil sebagai pemimpin yang tegas dan penuh tanggungjawab. Ia Melakukan lock down. Mengumumkan kepada masyarakat dan tetangganya bahwa ada anggota keluarganya yang terkena virus berbahaya dan akan ditangani dengan serius secara profesional sesuai standar internasional. Dalam masa penanganan itu maka tidak menerima orang bertamu juga tak mengijinkan anggota keluarganya keluar rumah. Tujuannya agar tak terjadi penularan pada warga lainnya.

Didatangkan dokter ahli terbaik. Juga menggunakan alat-alat terbaik. Melakukan semua prosedur dengan profesional sesuai standal internasional. Semua dilakukan secara transparan sehingga pada waktunya ia mengumumkan bahwa saat ini sudah sembuh dan sudah aman kembali. Ia mengumumkan membuka kebijakan lock down dan menjamin semua aman kembali. Maka para tetangganya pun yakin dan percaya.

Demikianlah gambaran hidup bertetangga dan membangun kepercayaan masyarakat. Dalam skala lebih luas, hidup bernegara tentu tak beda jauh dalam membangun kepercayaan kepada para negara tetangga.

Semoga saja wabah corona ini segera berakhir dan Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kita. Dan negeri ini menjadi aman, damai dan berlimpah barokah karena pemimpinnya dan rakyatnya bertakwa pada Allah SWT…. Aamiin.

*) Penulis pernah belajar pemerintahan di STPDN angkatan ke-04 dan IIP Jakarta angkatan ke-29 serta MIP-IIP Jakarta angkatan ke-8

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,50,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3555,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: LOCK DOWN 59 NEGARA, MEREKA TAKUT ATAU TAK PERCAYA KITA?
LOCK DOWN 59 NEGARA, MEREKA TAKUT ATAU TAK PERCAYA KITA?
#IndonesiaDiLockDown 59 Negara
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDIgxGCfGgwRsc-zucff-TFsaoiI_068bcOACdrDiTP8-kmgoKxR0MaYcdQIwHXvpDFDn8E09S7lNmCNAC-1iXKBgLQ50qIZNayGUzpsy66H4KyGaertOy7EyCq_MM65Mx9uyIyZ4XezA/w640-h640/PicsArt_09-22-05.35.21_compress39.webp
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDIgxGCfGgwRsc-zucff-TFsaoiI_068bcOACdrDiTP8-kmgoKxR0MaYcdQIwHXvpDFDn8E09S7lNmCNAC-1iXKBgLQ50qIZNayGUzpsy66H4KyGaertOy7EyCq_MM65Mx9uyIyZ4XezA/s72-w640-c-h640/PicsArt_09-22-05.35.21_compress39.webp
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2020/09/lock-down-59-negara-mereka-takut-atau.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2020/09/lock-down-59-negara-mereka-takut-atau.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy