JKDN TIDAK BOLEH MENJADI 'BELENGGU' NASIONALISME BARU

jejak khilafah di nusantara

Jejak Khilafah Di Nusantara
Oleh : Ahmad Khozinudin | Sastrawan Politik

Film Jejak Khilafah Di Nusantara (JKDN) memang menyambungkan 'Nasab' perjuangan generasi Now dengan Generasi Pejuang Islam di Nusantara. JKDN membuat tali penghubung, Khilafah dengan Nusantara, juga mempertegas nasab perjuangan Islam di Nusantara.

Hanya saja, nasab 'Pejuang Islam Nusantara' ini tidak boleh mewujud menjadi berhala 'Ashobiyah baru', yakni bangga dengan perjuangan Islam di Nusantara namun memutus perjuangan dengan nasab perjuangan Islam di berbagai penjuru negeri.

Kita di Nusantara memang memiliki hubungan 'Nasab Perjuangan' dengan Tuanku Imam Bonjol, Kiyai Pangeran Diponegoro, Wali Songo, dll. Namun, hubungan nasab perjuangan ini tidak boleh memutus 'Nasab Perjuangan' antara kaum muslimin di Nusantara dengan perjuangan kaum muslimin diberbagai belahan dunia.

Kita memang bernasab perjuangan dengan Tuanku Imam Bonjol, Kiyai Pangeran Diponegoro, Wali Songo, dll. Namun, kita juga punya hubungan 'nasab perjuangan' dengan Muhammad Al Fatih, Thoriq bin ziyad, Sholahuddin Al Ayyubi, bahkan hingga Umar bin Khattab RA.

Jika kita hanya merasa BANGGA, dengan bernasab perjuangan pada Tuanku Imam Bonjol, Kiyai Pangeran Diponegoro, Wali Songo, namun enggan berbangga pada Muhammad Al Fatih, Thoriq bin ziyad, Sholahuddin Al Ayyubi, bahkan hingga Umar bin Khattab RA, MAKA SEJATINYA HATI KITA TELAH DISUSUPI ASHOBIYAH, NASIONALISME SEMPIT WARISAN PENJAJAH.

Sebab, kita bernasab dengan Tuanku Imam Bonjol, karena akidah Islam bukan karena keturunan. Kita juga bernasab perjuangan dengan Muhammad Al Fatih, Thoriq bin ziyad, Sholahuddin Al Ayyubi, bahkan hingga Umar bin Khattab RA, juga karena AKIDAH ISLAM.

Karena itu, wahai Pejuang Islam, Wahai Punggawa Khilafah, berbangga dan berbahagialah dengan Islam. Karena kalian, adalah penerus perjuangan, pewaris tampuk peradaban, cucu-cucu Tuanku Imam Bonjol, Kiyai Pangeran Diponegoro, Wali Songo, cucu-cucu Muhammad Al Fatih, Thoriq bin ziyad, Sholahuddin Al Ayyubi, dan cucu-cucu Umar bin Khattab RA.

Teladanilah, Kakek buyut kalian yang teguh berjuang dan membela agama Islam. Tirulah kakek buyut kalian, yang telah menorehkan tinta sejarah sebagai punggawa punggawa Khilafah.

Kakek buyut kalian telah menaklukkan konstantinopel, maka saat ini giliran kalian untuk berjuang menaklukkan kota Roma. Kakek buyut kalian telah merealisir Nubuwah Penaklukan konstantinopel. Maka giliran kalian yang akan merealisir Nubuwah Penaklukan Roma.

Namun, sebelum menaklukan Kota Roma, kalian harus merealisir Nubuwah Khilafah terlebih dahulu. Sebab, Penaklukan Kota Roma hanya bisa wujud jika kaum muslimin memiliki Negara, memiliki khalifah, memiliki Khilafah.

Berjuanglah, bersama jutaan kaum muslimin didunia untuk menegakkan Khilafah. InsyaAllah, Khilafah akan segera tegak, dalam waktu yang tidak terlalu lama. [].

COMMENTS

Name

afkar,5,agama bahai,1,Agraria,2,ahok,2,Analysis,50,aqidah,9,artikel,13,bedah buku,1,bencana,23,berita,49,berita terkini,228,Breaking News,8,Buletin al-Islam,13,Buletin kaffah,54,catatan,5,cek fakta,2,Corona,122,curang,1,Dakwah,42,demokrasi,52,Editorial,4,Ekonomi,186,fikrah,6,Fiqih,16,fokus,3,Geopolitik,7,gerakan,5,Hukum,90,ibroh,17,Ideologi,68,Indonesia,1,info HTI,10,informasi,1,inspirasi,32,Internasional,3,islam,192,Kapitalisme,23,keamanan,8,keluarga,51,Keluarga Ideologis,2,kesehatan,83,ketahanan,2,khi,1,Khilafah,289,khutbah jum'at,3,Kitab,3,klarifikasi,4,Komentar,76,komunisme,2,konspirasi,1,kontra opini,28,korupsi,40,Kriminal,1,Legal Opini,17,liberal,2,lockdown,24,luar negeri,47,mahasiswa,3,Medsos,5,migas,1,militer,1,Motivasi,3,muhasabah,17,Musibah,4,Muslimah,87,Nafsiyah,9,Nasihat,9,Nasional,2,Nasjo,12,ngaji,1,Opini,3556,opini islam,87,Opini Netizen,1,Opini Tokoh,102,ormas,4,Otomotif,1,Pandemi,4,parenting,4,Pemberdayaan,1,pemikiran,19,Pendidikan,112,Peradaban,1,Peristiwa,12,pertahanan,1,pertanian,2,politik,320,Politik Islam,14,Politik khilafah,1,propaganda,5,Ramadhan,5,Redaksi,3,remaja,7,Renungan,5,Review Buku,5,rohingya,1,Sains,3,santai sejenak,2,sejarah,70,Sekularisme,5,Sepiritual,1,skandal,3,Sorotan,1,sosial,66,Sosok,1,Surat Pembaca,1,syarah hadits,8,Syarah Kitab,1,Syari'ah,45,Tadabbur al-Qur’an,1,tahun baru,2,Tarikh,2,Tekhnologi,2,Teladan,7,timur tengah,32,tokoh,49,Tren Opini Channel,3,tsaqofah,6,tulisan,5,ulama,5,Ultimatum,7,video,1,
ltr
item
Tren Opini: JKDN TIDAK BOLEH MENJADI 'BELENGGU' NASIONALISME BARU
JKDN TIDAK BOLEH MENJADI 'BELENGGU' NASIONALISME BARU
jejak khilafah di nusantara
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmZjt9R7mH_mEhIO5-YmVE6HnmIbHcxFt4sNhgUick_1pG9K3cuQhFyEKGaUGETKi7xvYSpCD46D3akzeJ_te_FpUd1Zo2U69R1iakDewc7CvSOEL7lLHlWUDg7ghvi4dMNnKr9i3InXg/w640-h360/Capture+2020-08-24+22.43.06.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmZjt9R7mH_mEhIO5-YmVE6HnmIbHcxFt4sNhgUick_1pG9K3cuQhFyEKGaUGETKi7xvYSpCD46D3akzeJ_te_FpUd1Zo2U69R1iakDewc7CvSOEL7lLHlWUDg7ghvi4dMNnKr9i3InXg/s72-w640-c-h360/Capture+2020-08-24+22.43.06.jpg
Tren Opini
https://www.trenopini.com/2020/08/jkdn-tidak-boleh-menjadi-belenggu.html
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/
https://www.trenopini.com/2020/08/jkdn-tidak-boleh-menjadi-belenggu.html
true
6964008929711366424
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy