Inisiator KawalCOVID19.id, Ainun Najib, meminta agar Kementan melakukan upaya pencegahan pendemi Covid 19, di sektor pertanian dan peternakan.
Klaim Mentan Syahrul Yasin Limpo soal kalung berbahan dasar kayu putih yang disebut anti Covid 19, berbuah cibiran dari banyak kalangan.
Pengamat politik Gde Siriana turut menyoal produk Balitbang Kementan tersebut. Secara berseloroh, Gde Siriana menyatakan, selain kalung anti Corona Kementan, rakyat saat ini butuh kalung e-money sebagai produk anti krisis ekonomi.
“Wah ini akan seru, rakyat pakai kalung kayu putih sebagai anti virus Corona. Cukupkah dengan itu? Tentu tidak. Rakyat juga butuh kalung e-money sebagai anti krisis ekonomi. Bisa dibelanjakan saat lapar. Dijamin rakyat mau pakai jika dikasih gratis,” tulis Gde Siriana di akun Twitter @SirianaGde.
Belakangan, pihak Kementan menyatakan tidak ada klaim antivirus virus corona Covid-19 di berbagai produk eucalyptus, termasuk kalung antivirus, roll on, hingga inhaler.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Fadjry Djufry mengatakan saat ini produk tersebut belum melawati pengujian lanjutan seperti uji praklinis dan uji klinis. Fadjry mengatakan ke depannya pihaknya akan melakukan pengujian lanjutan tersebut.
“Produk tetap harus melalui uji klinis. Kita menyadari itu belum punya. Tidak ada klaim antivirus di sini. Jadi kalung kita menyadari belum ada uji praklinis dan klinis, sehingga tidak ada klaim di situ. Butuh uji praklinis akan tetap dijalankan, segera kita lakukan itu,” ujar Fadjry dalam konferensi pers (06/07).
Inisiator KawalCOVID19.id, Ainun Najib, meminta agar Kementan melakukan upaya pencegahan pendemi Covid 19, di sektor pertanian dan peternakan.
“Yang seharusnya dilakukan @kementan dalam wabah COVID-19: – Panduan bertani & beternak yang aman. – Pengelolaan daging dsb agar tidak jadi hotspot penularan. – Subsidi yang terdampak. Bukannya malah berbisnis pseudoscience membodohi masyarakat begini. Inikah visi Presiden Pak @jokowi,” tulis Ainun di akun @ainunnajib meretweet cuitan akun @kementan.
Sebelumnya akun @kementan menulis: “Produk ini bukan merupakan obat bagi virus covid-19, namun bagian dari upaya pencegahan terjadinya infeksi covid-19. Berdasarkan uji lab, aroma eucalyptus memiliki kemampuan menghancurkan sel virus influenza dan gamma corona.”
Founder JDN Indonesia dr. Andi Khomeini Takdir menyodorkan cara sederhana untuk menguji efek kalung anti virus Kementan tersebut pada pasien.
“Kalung anti virus. Kalau mau dilihat efeknya begini caranya : 1. Berikan kepada pasien. 2. Jangan dipaksakan. Sukarela. 3. Catat perbedaannya. Apa ada percepatan pemulihan? Tetap disiplin dengan protokol kesehatan. Kalung anti virus vs droplet saya gak tahu siapa yang menang,” tulis dr Koko di akun @dr_koko28. (itoday)
COMMENTS