tak ada Khilafah HTI, Khilafah Tahririyah atau idhofah lain yang dinisbatkan pada Khilafah. Khilafah itu ajaran Islam, tak ada Khilafah ini itu
Oleh : Ahmad Khozinudin | Sastrawan Politik
Berulang kali saya katakan, tak ada Khilafah HTI, Khilafah Tahririyah atau idhofah lain yang dinisbatkan pada Khilafah. Khilafah itu ajaran Islam, tak ada Khilafah ini itu.
Sayangnya, masih ada gerombolan penganut bumi datar, yang masih memaksakan Khilafah pada nisbat tertentu, seperti Khilafah HTI atau Khilafah ISIS. Gerombolan ini ingin menjauhkan Khilafah dari Islam, dan menjauhkan Khilafah dari umat Islam.
Khilafah dibahas sebagai ancaman, kemudian berdasarkan praduga itu dibuatlah langkah antisipasi. Diantara langkah yang diambil sebagai antisipasi, adalah dengan mengaburkan makna Khilafah yang sesungguhnya, menyebarkan propaganda jahat atas pengembannya, dan menjauhkan umat dari problem sesungguhnya.
Saat ini, yang dipraktikkan bukan Khilafah, yang diterapkan bukan hukum Al Qur'an dan as Sunnah. Masalah umat ini adalah sekulerime demokrasi.
Kemiskinan, ketertindasan, korupsi, kezaliman, penjajahan, keterbelakangan, semua ini disebabkan karena umat ini jauh dari Islam. Umat ini, dipaksa terhadapnya diterapkan sekulerisme demokrasi.
Lantas, bagaimana mungkin mendakwa Khilafah pada suatu kerusakan yang ditimbulkan sekulerisme demokrasi ? Bukankah, justru sekulerisme demokrasi itu yang harus dicabut hingga ke akar-akarnya ?
Ibaratnya, ada orang sakit hingga terbaring lumpuh karena typus, tapi masih mengigau saat ini dia harus menjauhi masjid. Sebab, sholat berjamaah adalah sebab potensi tertular virus Corona.
Begitulah, apa masalah dan apa yang diigaukan berbeda. Alih-alih segera ke dokter untuk mengobati typus, dia justru menebar tudingan pada aktivitas sholat berjamaah yang akan menularkan virus Corona.
Kalaupun kita harus membuat antisipasi, semestinya antispasi dalam pengertian positif. Seperti, menyiapkan kelayakan diri untuk menerima Nasrullah, menyongsong datangnya Khilafah Ala Minhajin Nubuwah.
Menyiapkan strategi unifikasi dunia Islam, pasca berdirinya Khilafah. Membuat antisipasi, dengan memperkokoh ukhuwah Islamiah guna menyatukan pandangan, untuk membela bayi Khilafah yang akan segera lahir.
Demikianlah, persepsi atas sesuatu akan membawa dampak amal. Jika Khilafah dipahami buruk, maka kita akan keliru mengambil tindakan antisipasi yang buruk. Sebaliknya, jika kita paham Khilafah ajaran Islam, maka kita akan menyongsongnya dengan antisipasi positif. [].
COMMENTS