Sepekan setelah menjalani isolasi mandiri, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo ternyata negatif Covid-19. Itu diketahui berdasarkan hasil tes swab mandiri yang dilakukan Achmad Purnomo. Hal itu lantas membuat publik bertanya-tanya, bagaimana mungkin tes swab yang dilakukan sebelumnya dinyatakan positif.
Sepekan setelah menjalani isolasi mandiri, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo ternyata negatif Covid-19.
Itu diketahui berdasarkan hasil tes swab mandiri yang dilakukan Achmad Purnomo.
Hal itu lantas membuat publik bertanya-tanya, bagaimana mungkin tes swab yang dilakukan sebelumnya dinyatakan positif.
Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menyebut, ini makin menguatkan Achmad Purnomo sengaja ‘dicovidkan’.
Tujuannya, bisa jadi dilakukan agar orang nomor dua di Kota Solo itu tidak melakukan manuver politik.
Demikian disampaikan Saiful Anam kepada RMOL, Jumat (30/7/2020).
“Semakin terang benderang dugaan Purnomo dicovidkan makin terlihat jelas,” ujarnya.
Setidaknya penguatan dugaan itu terjadi setelah yang bersangkutan negatif Covid-19 usai menjalani test swab mandiri.
“Apa buktinya? Masak hanya beberapa hari langsung negatif? Dan swab terakhir dilakukan secara mandiri dan hasilnya negatif,” sambung Saiful Anam.
Setidaknya ada dua kemungkinan yang bisa terjadi. Pertama, hasil tes awal Purnomo sengaja dipositifkan oleh pihak tertentu.
Atau terjadi opsi kedua, yaitu hasil swab yang dilakukan tidak akurat.
Namun demikian, Saiful mengaku melihat adanya kejanggalan karena secara cepat, Purnomo melakukan tes mandiri.
Sehingga, Purnom diduga tidak meyakini hasil yang menyatakan dia reaktif Covid-19.
“Artinya dia sudah tidak percaya lagi dengan hasil swab yang dilakukan sebelumnya, sehingga melakukannya secara mandiri,” kata
Saiful.
Dugaan Saiful, Purnomo “dicovidkan” agar Purnomo tidak melakukan gerilya ke partai politik lain.
Itu setelah rekomendasi PDIP direbut oleh putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka untuk Pilkada Kota Solo 2020.[psid]
COMMENTS