Ustadz Fatih Karim dan Baim Wong
Oleh Kak Oksa
Dakwahnya merangkul bukan memukul. Mengajak bukan mengejek. Menyayangi bukan membenci. Merasa salah bukan merasa Sholeh. Menjadi teman bukan menjadi lawan. Itulah Ustadz Fatih Karim. Saat orang lain tak suka pada Gus Miftah karena ceramah di klub malam, Ustadz Fatih terang-terangan memuji dakwah Gus Miftah dalam kajiannya. Saat ada yang meragukan muallafnya Dedi Corbuzier, Ust Fatih mengatakan Dedi orang yang cerdas wajar masuk Islam. Dan kini saat ramai menghujat Baim, Ust Fatih katakan jangan bully Baim.
Ust Fatih seolah ingin katakan pada kita jika belum apa-apa sudah membully, bagaimanakah dakwah akan sampai ke mereka yang dibully. Bukankah mereka begitu karena tidak tahu dan tak diberi tahu. Tugas kita sebagai pengemban dakwah harusnya yang ngasih tahu dengan cara yang ahsan. Kenapa kita ini selalu merasa lebih Sholeh sehingga yang lain seperti salahnya besar banget. Bukankah kita ingin mengetuk hati orang lain dengan hidayah bukan mematahkan hati dengan ucapan serapah. Siapa sebenarnya objek dakwah kita? Jika dakwah ke yang sudah satu pemikiran dengan kita apakah itu tetap disebut dakwah?
Rasulullah Saw tak pernah mencaci objek dakwahnya. Hatta dilempari hingga kakinya berdarah, doanya masih indah, "Aku berharap ada dari keturunan mereka yang jadi penolong agama Allah"
Ust Fatih Karim adalah da'i yang bagiku dakwahnya selalu menggetarkan dan selalu merinding mendengarnya. Kadang tak tahan aku menangis, merasa ditampar berkali-kali. Karena usaha dakwah dan kecintaan yang muncul dari hati, maka semalam diundang oleh Baim Wong untuk memberikan tausiyah di channel youtubenya. 14,6juta subscriber. Bayangkan, jika yang nonton 10% saja itu sudah berapa. Andai Ustadz Fatih ikut menghakimi, hilanglah peluang dakwah yang besar itu. Kita ini kadang aneh, Ingin didukung umat, tapi jari jemari kita kadang tak tahan untuk ikut menghujat bukan mendoakan. Eh bukan kita tapi saya. Ya saya.
Jangan bully Baim. Tapi sayangi dia karena Allah SWT. Beliau muslim kok, yang tak muslim saja punya kesempatan besar untuk masuk Islam. Beliau punya kesempatan yang sama seperti kita, menjadi penolong agama ini hingga tegaknya kemenangan yang dijanjikan.
"Maka dengan rahmat Allah engkau berlaku lembut kepada mereka. Bila engkau berlaku kasar dan berhati keras maka pastilah mereka akan menghindar dari sisimu.” (QS Ali Imran:159)
COMMENTS